Dilansirdari berbagai sumber, berikut lima kisah jatuh bangun pedagang cilok yang sempat viral di media sosial beberapa waktu lalu. 1. Pedagang Cilok Beli Apartemen. Penjual Cilok Sukses Bisa Beli Apartemen, Rumah Kontrakan, dan Sawah. Foto: TikTok @makanananakkosjember. Apartemen identik dengan hunian mewah untuk kalangan atas.
KisahJatuh Bangun Dari Seorang Pemandu Wisata Di Maumere. Salah satu zona yang terdampak pandemi Covid- 19 merupakan pariwisata. Kebijakan PPKM dari Tingkat 1 sampai 4 membuat beberapa posisi wisata terpaksa tidak dapat beroperasi. Akibatnya, banyak para pemandu wisata di wilayah tersebut kehabisan pekerjaan, sebab tidak terdapat turis yang
Nilaikerugiannya juga cukup besar bagi Sumarmi yang hanya pedagang kecil, yang bahkan tidak kuat menyewa lapak atau kios pasar itu. Sebab, dari uang palsu Rp 100.000 yang diterimanya, dia menderita kerugian dobel, yakni 2 kilogram ubi senilai Rp 10.000 dan uang kembalian sebesar Rp 90.000.
Bacajuga: Kisah Ming Cu, Pelihara 3.000 Tarantula hingga Raup Puluhan Juta Rupiah dengan Modal Minim. Kiai Juru Mudi dan anak buahnya mulai membuat rumah dan membangun lahan pertanian di tempat tersebut setelah kondisinya membaik. "Dia juga membaur dengan masyarakat setempat," ujarnya.
BahrumBahar (55) salah seorang jemaah calon haji asal Padang Pariaman Sumatera Barat yang berangkat ke tanah suci
cara membuat kue lapis tepung beras rose brand takaran gelas. Jakarta ANTARA News - Seorang pedagang sembako, Thong Tiaw Miay 69, Rabu ditemukan tewas di lantai dua rukonya di Perumahan Galaxi, Bekasi, Jawa Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Chryshnanda di Jakarta mengatakan, korban ditemukan tewas oleh suaminya Cahyadi Purnama tadi yang masuk ke dalam ruko sekitar pukul WIB kaget setelah melihat istrinya tewas di dekat kamar mandi di lantai dua bagunan itu. Tim Identifikasi Polres Metro Bekasi menemukan sejumlah luka di tubuh korban antara lain di mata, leher, dan tangan. Petugas juga menemukan laci penyimpan uang terbuka, sedangkan kunci brankas hilang. Namun, tidak ada barang-barang di dalam ruko yang hilang. Berdasarkan pemeriksaan terhadap beberapa saksi dan sejumlah barang bukti, petugas mencurigai seorang karyawan yang baru sepekan bekerja di tempat korban. Orang yang dicurigai polisi itu sekarang menghilang sehingga polisi berusaha mencari orangnya untuk dimintai keterangan. "Kami mengejar dia. Identitasnya sudah ada," kata Chryshnanda. Polisi telah menyita barang bukti antara lain pisau yang diduga dipakai untuk membunuh korban dan baju korban yang berlumuran darah.*Pewarta Editor Suryanto COPYRIGHT © ANTARA 2009
Beberapa waktu yang lalu saya sempat mambaca sebuah buku yang menuturkan tentang kisah seorang pedagang sembako di Bekasi. Sebelum memulai usahanya dan menjadi besar, dia mengalami banyak sekali hal pahit yang menimpa negeri ini dan dirinya sendiri. Pada tahun 2008 terjadi krisis moneter besar-besaran melanda negeri ini, gelombang PHK terjadi secarabesar-besaran disaentero negeri. Perusahan yang memperkerjakan dirinya dijarah dan dibakar massa. Meskipun dirinya seorang pimpinan diperusahaan tersebut namun dia tetap mengalami PHK karena perusahaan tersebut bangkrut. Ditahun itu dia depresi dan bingung harus melakukan apa untuk bertahan hidup. Namun sang istri terus menguatkan dirinya. Istrinyalah yang memulai usaha berjualan sembako kecil-kecilan didepan rumah, tepatnya di garasi. Hari pertama berjualan mereka hanya mampu menjual sembako senilai namun sang istri terus memberikan keyakinan agar usaha tersebut dilanjutkan agar asap dapur terus mengepul dan anak-anak bisa sekolah. Namun, setelah mental dirinya stabil dan sanggup menerima kenyataan bahwa dia sudah tidak bekerja lagi, perlahan-lahan dia bangkit untuk membantu istrinya berjualan sembako. Ia pikirkan strategi-strategi agar jualan sembakonya bisa mengalami peningkatan. Pertama-tama dia murahkan harga jual sembakonya untukbarang-barang yang sering dibeli konsumen seperti Aqua gallon, gas dan beras. Ia pun memberikan service tambahan gratis berupa layanan pesan kirim kerumah pelangganya. Pelan namun pasti pelangganya terus bertambah. Selama perjalanan usaha dia juga pernah mengalami kepahitan dan kegagalan. Ketika diwilayah pertama usahanya berhasil, kemudian ia tergiur untuk mengembangkan minimarket. Tiga minimarket pun dia buka. Alhasil, minimarket tidak berjalan dengan baik dan dia pun rugi. Akhirnya ia tutup dan focus kembali ke toko pertamanya. Ia tingkatkan dari hanya toko, kemudian menjadi agen dan distributor untuk meningkatkan skala dan mengambil margin yang lebih besar. Saat ini ia mampu menjual sekitar 5000 aqua galon setiap harinya diwilayah bekasi dan memiliki 3 gudang sekaligus tokonya. Ia pun focus pada distribusi sembako keagen dan toko sembako sekitar bekasi. Jerih payahnya menuai hasil. Ia pun menanamkan mental jatuh bangun mengelola usaha pada anak-anaknya. Sekarang ini, anak-anaknya diminta membantu dirinya mengurusi toko-toko dan gudangnya. Tidak ada anaknya yang bekerja pada perusahaanasing. Karena ia telah mengalami pahitnya bekerj apada orang asing. Menurutnya lebih baik menjadi pengusaha. Menurutnya, lebih hebat jadi pengusaha gorengan tapi bisa menjualnya di seluruh dunia dibanding bekerja untuk pengusaha asing yang jelas-jelas mengeruk keuntungan dari negeri sendiri. Dari ceria diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa segala usaha yang kita jalani dengan kesungguhan dan keteguhan akan memberikan hasil yang sesuai untuk kita. Tak peduli sesulit apa pun kesungguhan adalah hal mutlak untuk menggapai kesuksesan. Mari kita mulai segala usaha kita dari hal yang kecil dari tempat yang dekat dari saat ini TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA Judul Kisah sukses pedagang sembako Ditulis oleh Unknown Rating Blog 5 dari 5 Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.
Jakarta - Kisah sukses yang menginspirasi banyak datang dari berbagai kalangan. Salah satunya dari pedagang bakso sukses yang berpenghasilan jutaan rupiah. Usaha memang tidak pernah mengkhianati hasil. Kalimat itulah yang tepat untuk menggambarkan kisah para pedagang bakso yang sukses ini. Berawal dari usaha kecil-kecilan, kini mereka berhasil mengembangkan usahanya hingga menjadi besar. Jatuh bangun ketika berjualan bakso tentu dialami. Namun, yang terpenting adalah rasa pantang menyerah dan kemauan untuk menjadi sukses. Itulah yang tertanam dibenak mereka hingga mengantarkan ke gerbang kesuksesan. Kini, pedagang bakso sukses itu berhasil mendirikan tempat makan dengan banyak cabang. Bahkan ada yang berada di luar negeri. Berikut 5 kisahnya. - 1. Bakso Kuto Cak To Seorang pria yang akrab dipanggil Cak To mendapat sebutan juragan bakso setelah menjadi sukses dari hasil jualan baksonya. Cak To menceritakan bahwa dibalik kesuksesan menjadi pedagang bakso ia melewati jatuh bangun. Ia sempat berjualan kaos, tempe penyet hingga kedai kopi, tetapi keberhasilan belum berpihak kepadanya. Setelah ia menikah, kemudian ia terpikirkan untuk membuka usaha bakso bersama istrinya. Bakso yang ditawarkan oleh Cak To merupakan perpaduan antara bakso Malang dan Bakso Solo, oleh karena itu baksonya berbeda dengan bakso yang lain. Semakin hari, usahanya tersebut kian berkembang hingga ia berhasil mendirikan kedai bakso. Kedai bakso itu diberi nama Bakso Kuto Cak To yang memiliki beberapa cabang. Ia mengaku dalam sebulan ia mendapat omzet hingga Rp. 280 juta. Pedagang bakso sukses tersebut mengatakan pantang menyerah ada kunci kesuksesan. - 2. Bakso Jumbo Pendawa Lima Kisah pedagang bakso sukses ini datang dari seorang wanita paruh baya asal Lamongan. Ia adalah Jumiati dari keluarga yang tidak mampu. Oleh karena itu ia sering mendapat bantuan dari pemerintah berupa uang. Kemudian, Jumiati terpikirkan untuk membuka kecil-kecilan dengan berjualan bakso. Ia menabung uang bantuan pemerintah tersebut untuk dijadikan modal. Ia akhirnya berhasil membuat warung bakso pada tahun 2011. Namun, usahanya tidak langsung mulus begitu saja. Bakso dagangan Jumiati kerap tersisa setiap hari karena tidak ada yang beli. Meskipun begitu, Jumiati tidak putus asa, ia terus berjualan hingga pada 2013, usahanya mulai berkembang dan diberi nama Bakso Jumbo Pendawa Lima Bakso dagangannya mulai banyak yang membeli. Dari hasil dagang bakso tersebut Jumiati mendapat banyak penghasilan. Bahkan kini ia bisa memperkerjakan 3 karyawan di warung baksonya. Ia juga telah mengajukan gradasi untuk tidak lagi menerima bantuan. - 3. Bakso Bejo Bukan di Indonesia, pedagang bakso sukses ini menjajakan bakso dagangannya di Korea Selatan. Orang Indonesia yang berhasil menjadi juragan bakso di Korea ada Subandi. Ia menceritakan bahwa awalnya ia hanya sebagai TKI. Kemudian ia terpikirkan untuk berjualan bakso dengan nama Bakso Bejo yang berada di Pocheon, Korea Selatan. Bahkan tempat makan baksonya tersebut selalu ramai oleh pengunjung. Bukan hanya orang Indonesia yang tinggal di sana saja, tetapi banyak orang Korea yang juga tertarik untuk mencicipi bakso tersebut. Subandi juga melayani pengiriman bakso untuk restoran lainnya di Korea. Dalam sehari, ia bisa menghabiskan satu ekor sapi untuk dibuat adonan bakso. Subandi mengaku bahwa dalam sebulan ia bisa mendapat keuntungan sebanyak ratusan juta rupiah. - 4. Bakso Kota Cak Man Penggemar bakso pasti kamu pernah mendengar tempat makan bakso yang dikenal degan sebutan Bakso Kota Cak Man. Gerai bakso tersebut merupakan usaha yang dirintis oleh Abdul Rahman Tukiman asal Trenggalek, Jawa Timur. Kisah dirinya sebagai pedagang bakso sukses ini banyak menarik perhatian dan menginspirasi banyak orang. Awalnya pria tersebut berniat untuk merantau ke Jakarta untuk mencari pekerjaan. Kemudian ia ditawarkan oleh seorang juragan bakso untuk membantunya bekerja di daerah Malang. Tanpa pikir panjang tawaran tersebut pun langsung diambil oleh Tukiman. Ia ditugasi untuk memasak bakso dan mencuci peralatan saja. Kemudian ia meminta kepada bosnya untuk ikut berdagang. Setelah itu ia pun memilih untuk membuka usahanya sendiri dengan modal yang digunakan dari gajinya sebagai pelayan bakso. Usaha bakso tersebut kemudian berkembang pesat hingga banyak dikenal orang seperti sekarang. - 5. Bakso Titoti Siapa yang tak kenal dengan Bakso Titoti? Bakso khas Wonogiri tersebut sangat populer khususnya di kalangan pencinta bakso. Bakso Wonogiri merupakan usaha yang dirintis oleh seorang pria dari Wonogiri bernama Slamet Riyanto. Awalnya ia hanya berjualan bakso dengan cara dipikul, kemudian usahanya berkembang dengan menggunakan gerobak dorong. Dengan usahanya yang terus membara tanpa pantang menyerah, dagangan baksonya itu semakin berkembang pesat. Hingga akhirnya ia berhasil membuka warung makan bakso dengan nama Bakso Titoti. Berkat usahanya tersebut, kini ia memiliki kurang lebih cabang yang tersebar di Jakarta, dan dua di antaranya berada di Wonogiri. Salah satunya yang berada di kawasan Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Di sana tersedia berbagai varian bakso mulai dari bakso urat, telur hingga bakso polos. Uniknya, bakso Titoti diberi tambahan berupa kikil dtc/smol - aa Editor Arifin Tags Terkini
SIDOARJO - Terdakwa kasus dugaan penipuan dan penggelapan Heru Suyanto alias Ken 48 meninggal dunia di RSUD Sidoarjo pada 21 Juli 2021 kemarin. Warga Desa Larangan, Kecamatan Candi, Sidoarjo, itu meninggal saat masih dalam status terdakwa kasus pidana yang sedang proses di Pengadilan Negeri PN Sidoarjo. Kematian pedagang sembako di Pasar Larangan ini sepertinya bakal berbuntut panjang dan keluarga Ken menuding telah terjadi praktik mafia peradilan di Sidoarjo. Baca juga Warga Tuban Menghilang, Ditemukan Tinggal Tulang Tengkorak di Sebuah Kedai Kosong Dugaan kriminalisasi yang diduga dilakukan oleh jaksa dan hakim dalam proses hukum tersebut dilaporkan ke Komnas HAM, Bawas, Kejaksaan Agung, dan DPR. "Tetang kematian suami saya, saya sudah relakan semua. Tapi saya ingin mencari keadilan, proses hukum yang menjerat almarhum suami saya itu banyak sekali kejanggalannya," ujar Inge Permana, istri Ken. Baca juga Kejamnya Aksi Debt Collector Membuat Gede Budiarsana Meregang Nyawa, Tewas Akibat Dikeroyok Selain proses hukum yang diduga terjadi permainan, Inge juga mengaku sangat kecewa atas pembiaran suaminya yang sakit ketika berstatus tahanan, sampai akhirnya meninggal dunia. Kuasa hukum keluarga, Yunus Susanto, menjelaskan bahwa Ken awalnya ditetapkan sebagai tersangka oleh penyidik Polresta Sidoarjo dalam pasal 372 dan 378 KUHP pada 18 November 2020. Selama proses di polisi, Ken tidak ditahan. Sampai pada 20 Mei 2021, berkas perkaranya dilimpahkan ke Kejaksaan. Dan sejak pelimpahan itu, Ken ditahan oleh penyidik kejaksaan. "Saat itu sudah tercium aroma kurang sedap. Jaksa terkesan memaksakan agar segera ditahan. Tapi kami tidak masalah, karena penahanan memang hak mereka," kata Yunus. Perkara ini mulai disidangkan di PN Sidoarjo pada 10 Juni 2021 dengan jaksa penuntut umum JPU-nya M Ridwan Dermawan. Sedang tim penasehat hukum terdakwa mengajukan eksepsi. Hasilnya, pada 29 Juni 2021 Majelis Hakim yang diketuai Agus Pambudi memutuskan menerima eksepsi tersebut. "Hakim memerintahkan mengembalikan berkas perkara ini ke penuntut umum dan membebaskan terdakwa dari tahanan segera setelah putusan dibacakan," kisah Yunus. Dari sini, sejumlah kejanggalan itu mulai muncul. Setelah sidang digelar sore itu, pihak keluarga meminta agar jaksa segera membebaskan terdakwa. Tapi tidak kunjung dikabulkan dengan berbagai alasan. "Bahkan kami dipingpong ke sana kemari. Anehnya, sekira pukul WIB, jaksa Ridwan Dermawan datang ke rutan dan menyampaikan bahwa pihaknya harus menahan Ken lagi atas dasar penetapan dari Ketua PN Sidoarjo, yang sekaligus menjadi ketua majelis hakim yang baru dalam perkara ini," urainya.
Bengkayang - Siang itu, seorang pemilik kelontong sembako Jambakri nampak begitu sibuk melayani sejumlah pelanggan yang datang ke tokonya. Nampak para pelanggan sibuk memilih berbagai barang yang disuguhkan di toko tersebut. Ada yang yang membeli beras, telur, hingga transaksi perbankan di toko sembako milik Jambakri yang berada di Kalimantan Jambakri, untuk membuka usaha toko kelontong di daerah yang berbatasan langsung dengan RI-Malaysia butuh kejelian dalam melihat peluang. Sehingga mampu menghadirkan banyak pembeli dan meningkatkan pemasukan yang didapatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga kecilnya di strategi bisnis pun dijalankan olehnya mulai dari menghadirkan beragam makanan pokok, ringan, hingga beragam minuman. Tidak cukup dengan itu, Jambakri pun memutuskan untuk bergabung menjadi Agen BRILink. "Usaha jualan sembako dan bisnis sampingan sama Agen BRILink. Ikut BRI 1 tahun kurang lebih," kata Jambakri saat ditemui beberapa waktu masih tergolong baru, ia mengakui menjadi Agen BRILink memberikan pemasukan tambahan yang tidak sedikit. Apalagi saat musim gajian pekerja sawit atau proyek tiba yang biasanya berlangsung selama 3 hari setiap bulan, Jambakri mampu mendulang banyak pundi-pundi rupiah."Kalau musim-musim sepi transaksi sekitar 18-20 kali untuk BRILink, ramainya ketika musim gajian itu bisa tembus sampai 50-70 transaksi per hari bisa berjalan 3 hari," menuturkan untuk hari-hari biasa transaksi BRILink di toko miliknya hanya mencapai Rp 15-20 juta saja Foto detikcom/Rifkianto NugrohoSecara nominal angka, ia menuturkan untuk hari-hari biasa transaksi BRILink di toko miliknya hanya mencapai Rp 15-20 juta saja. Namun kalau sedang ramai khususnya saat pekerja sawit dan proyek gajian perputaran uang bisa tembus sampai ratusan juta."Kalau ramai minimal di angka Rp 100-150 juta untuk orang melakukan penarikan dari BRILink," tingginya jumlah transaksi BRILink menjadi berkah tersendiri bagi dirinya dan keluarga. Pasalnya, setiap transaksi ia mampu mendapatkan untung rata-rata sekitar Rp 10 ribu. Jika diasumsikan perhari minimal ada 18 transaksi maka dalam sehari Jambakri bisa mendapatkan Rp 180 per hari. Rp 180 ribu tersebut dikalikan 30 hari maka keuntungan per bulan yang bisa didapatkan berkisar minimal Rp 5,4 juta itu pun belum terhitung ketika musim ramai tiba."Kalau saya berbicara paling sedikit itu 18 transaksi maka gaji saya 180 ribu perhari. Jika dikalikan 30 hari lumayan lah. Kalau musim ramai kalikan 10 ribu juga," mengakui, berkat BRILink, pendapatan toko sembako miliknya mengalami peningkatan rata-rata 20-30%. Tak hanya itu, BRILink juga membantu dirinya untuk mendapatkan pelanggan baru."Bisa datangkan pelanggan baru karena orang pelanggan bisa mengambil dan transfer di BRI sekaligus belanja di toko jadi bisa menambah peningkatan dikit. Jadi yang bukan pelanggan langganan saya bisa belanja sekaligus transaksi di sini tokonya," mengakui, semenjak menjadi Agen BRILink dirinya mendapatkan penghasilan lebih yang bisa dibawa untuk keluarga kecilnya."Lumayan untuk menambah pemasukan keluarga," bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di ncm/ega
kisah jatuh bangun seorang pedagang sembako