Hariini, Kamis (14/2/2013) adalah Hari Valentine, dan para ahli Kaspersky Lab menyoroti bahaya mencari cinta di internet.
Takkemungkinan dapat merupakan Biro Jodoh untuk para profesional yang sibuk dan tidak ada waktu untuk berkencan, dapat di pertemukan via aplikasi mencari Jodoh melalui visi dan misi mereka. Namun juga mencari pasangan via digital tergolong rentan, karena belum mengenal karakter dan kepribadian pasangan di dunia digital.
di unggah 03 Oktober 2015 pukul 10:24 PM ) Perkembangan media social atau new media saat ini s
Sempatviral di media sosial, novel Dikta dan Hukum yang mengangkat kisah dari alternative universe di Twitter ini akhirnya diangkat menjadi sebuah serial dengan judul yang sama. Cerita tersebut berawal dari sebuah unggahan akun Twitter dengan username @Kejeffreyan. Dia mengunggah sebuah karangan cerita yang disuguhkan dalam gaya chatting antara Dikta yang merupakan mahasiswa Fakultas Hukum
Terdapatbeberapa sebab kita terpaksa mencari jodoh menggunakan internet antaranya adalah kerana; Sibuk dengan kerjaya masing-masing; Rakan-rakan di tempat kerja masing-masing dah berpunya atau sudah berkahwin; Malu untuk mengorat secara dekat; Sudah buntu dan habis ikhtiar untuk mencari di luar; Di bawah adalah beberapa contoh tips; 1.
cara membuat kue lapis tepung beras rose brand takaran gelas. Adibah, I. Z. 2017. Pendekatan Sosiologis dalam Studi Islam. Jurnal Inspirasi, 11. Amri, M. S. 2020. Mitsaqan Ghalidza di Era Disrupsi Studi Perceraian Sebab Media Sosial. Ulul Albab Jurnal Studi Dan Penelitian Hukum Islam, 31, 89. Amri, M. S., & Tulab, T. 2018. Tauhid Prinsip Keluarga Dalam Islam. In Ulul Albab Jurnal Studi dan Penelitian Hukum Islam Vol. 1, Issue 2. AP. Hasil wawancara dengan AP. AS. Hasil wawancara dengan AS. Ashidiqie, M. L. I. I. 2020. Pilihan Masyarakat pada Agen Biro Jodoh Online Kebutuhan atau Tuntutan? TEMALI Jurnal Pembangunan Sosial, 32, 281–287. Azzulfa, F. A. 2020. Biro Jodoh Online Kebutuhan Atau Tuntutan. Al Maqashidi, 31, 35–49. Cahyani, R. A., & Ayu, R. F. 2020. Biro Jodoh Online Kegunaan Dan Dampak. JURIS Jurnal Ilmiah Syariah, 192, 163. Dharma, F. A. 2018. Kontruksi Realitas Sosial Pemikiran Peter L. Berger tentang Kenyataan Sosial. Kanal Jurnal Ilmu Komunikasi, 71. DM. Hasil wawancara dengan DM. Finkel, E. J., Eastwick, P. W., Karney, B. R., Reis, H. T., & Sprecher, S. 2012. Online Dating A Critical Analysis From the Perspective of Psychological Science. Psychological Science in the Public Interest, Supplement, 131, 3–66. Fitriyani, A. D., & Iswahyuningtyas, C. E. 2020. Online Dating dalam Relasi Percintaan Friends with Benefit di Media Sosial Whisper. Jurnal Ilmu Komunikasi, 183, 340. Hitsch, G. J., Hortacsu, A., & Ariely, D. 2011. Matching and Sorting in Online Dating. SSRN Electronic Journal. JI. Hasil wawancara dengan JI. Kurniasari, D., & Utami, N. S. 2021. Fenomena Biro Jodoh Online Kebutuhan Atau Tuntutan. Al-Mabsut Jurnal Studi Islam Dan Sosial, 151, 1–12. Manasikana, R. A., & Noviani, R. 2021. Peran Media Massa dan Teknologi dalam Transformasi Keintiman di Indonesia. Calathu Jurnal Ilmu Komunikasi, 31, 7–19. Meilani, N. L. 2014. Artikulasi persepsi dan preferensi pemanfaatan biro jodoh oleh perempuan. Jurnal Parallela, 11, 77–88. Mellania, C., & Tjahjawulan, I. 2020. Pencarian Jodoh Daring Masyarakat Urban Indonesia Studi Kasus Aplikasi Tinder dan OkCupid. JSRW Jurnal Senirupa Warna, 81. Muazaroh, S., Siti, S., & Pondok Pesantren Mahasiswa AL-ASHFA Yogyakarta, yahoocoid. 2019. Kebutuhan Manusia Dalam Pemikiran Abraham Maslow Tinjauan Maqasid Syariah. Al-Mazahib Jurnal Pemikiran Hukum, 71, 17–33. Nasution, K. 2005. Hukum Perkawinan I. ACAdeMIA+TAZZAFA. Nasution, K. 2009. Hukum Perdata Keluarga Islam Indonesia dan Perbandingan Hukum Perkawinan di Dunia Muslim. ACAdeMIA+TAZZAFA. Nasution, K. 2012. Hukum Perkawinan dan Warisan di Dunia Muslim Modern. ACAdeMIA+TAZZAFA. NF. Hasil wawancara dengan NF. Undang-Undang Tahun 1974 tentang perkawinan, Pub. L. No. 1974 1974. RK. Hasil wawancara dengan RK. Sari, W. P., & Kusuma, R. S. 2018. Presentasi Diri dalam Kencan Online pada Situs dan Aplikasi Setipe dan Tinder. Mediator Jurnal Komunikasi, 112, 155–164. Singgih, S. 2016. Konstruksi Sosial Media Massa. Al-Balagh, 1, 30–48. Tarigan, F. A. 2017, October. Sistem Informasi Biro Jodoh Online. Majalah Ilmiah Inti. Waluyo, L. S., & Revianti, I. 2019. Pertukaran Sosial dalam Online Dating Studi Pada Pengguna Aplikasi Tinder di Indonesia. Informatik Jurnal Ilmu Komputer, 151, 21.
ArticlePDF Available AbstractKonsep perjodohan terus berubah di tengah perkembangan zaman. Perkembangan era digital membuka peluang baru untuk beragam situs internet yang menawarkan layanan biro jodoh secara online. Biro jodoh online memiliki banyak metode, ada yang biasa dan ada pula yang berbasis syari’at Islam. Penelitian ini berfokus pada biro jodoh sebuah kebutuhan atau tuntutan dan tawaran solusi dari layanan aplikasi biro jodoh online. Penelitian ini menggunakan kajian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejauh ini biro jodoh online masih menjadi kebutuhan sebagai solusi untuk mencari pasangan, dikarenakan biro jodoh online merupakan bentuk terobosan baru dalam hal pencarian jodoh. Biro jodoh online juga menawarkan solusi yaitu bantuan jasa bagi mereka yang mencari pasangan atau jodoh ketika seseorang kesulitan mencari pasangan hidup bagi yang concept of matchmaking continues to evolve with the times. The development of the digital era opens up new opportunities for various internet sites that offer online matchmaking services. The online matchmaking bureau has many methods on each website or application site, some are ordinary and some are based on Islamic law. This study focuses on a matchmaking agency for a need or demand and offers solutions from an online matchmaking bureau application service. This study uses a qualitative study with a descriptive analytical method. The results show that so far online matchmaking bureaus are still a necessity as a solution for finding a partner, because online matchmaking bureaus are a new form of breakthrough in terms of finding a mate. The online matchmaking bureau also offers a solution, namely service assistance for those who are looking for a partner or mate when someone is having trouble finding a life partner for those who need it. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for freeContent may be subject to copyright. 107Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, ISSN 1412-1271 p; 2579-4248 e.Vol. 22. No. 2. 2022. pp. 107-116 doi terhadap biro jodoh online Kebutuhan atau tuntutanDevi AzwindaUniversitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, IndonesiaE-mail deviazwinda1995 perjodohan terus berubah di tengah perkembangan zaman. Perkembangan era digital membuka peluang baru untuk beragam situs internet yang menawarkan layanan biro jodoh secara online. Biro jodoh online memiliki banyak metode, ada yang biasa dan ada pula yang berbasis syari’at Islam. Penelitian ini berfokus pada biro jodoh sebuah kebutuhan atau tuntutan dan tawaran solusi dari layanan aplikasi biro jodoh online. Penelitian ini menggunakan kajian kualitatif dengan metode deskriptif analitis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sejauh ini biro jodoh online masih menjadi kebutuhan sebagai solusi untuk mencari pasangan, dikarenakan biro jodoh online merupakan bentuk terobosan baru dalam hal pencarian jodoh. Biro jodoh online juga menawarkan solusi yaitu bantuan jasa bagi mereka yang mencari pasangan atau jodoh ketika seseorang kesulitan mencari pasangan hidup bagi yang concept of matchmaking continues to evolve with the times. The development of the digital era opens up new opportunities for various internet sites that offer online matchmaking services. The online matchmaking bureau has many methods on each website or application site, some are ordinary and some are based on Islamic law. This study focuses on a matchmaking agency for a need or demand and offers solutions from an online matchmaking bureau application service. This study uses a qualitative study with a descriptive analytical method. The results show that so far online matchmaking bureaus are still a necessity as a solution for finding a partner, because online matchmaking bureaus are a new form of breakthrough in terms of finding a mate. The online matchmaking bureau also offers a solution, namely service assistance for those who are looking for a partner or mate when someone is having trouble finding a life partner for those who need Kunci Biro Jodoh, Mencari Pasangan, Trend MasyarakatPENDAHULUANUndang-undang Perkawinan di Indonesia merupakan sebuah tonggak revolusi pertama dalam pembangunan hukum keluarga. Pengaturan melalui regulasi tersebut menunjukkan sebuah penekanan akan pentingnya sebuah keluarga pada suatu bangsa dan negara. Keluarga telah dianggap negara sebagai unit terkecil dari negara yang senantiasa berperan aktif terhadap kemajuan bangsa yang harus selalu dipantau dan di perhatikan perkembangannya Bahari, 2018.Beragam cara dilakukan agar menemukan pasangan hidup. Mempercayakan kepada sanak keluarga, menyeleksi sendiri dan sebagainya telah ditempuh, bahkan mendaftar dalam program biro jodoh rela dilakukan. Dengan tujuan mengakhiri kesendirian, untuk menempuh jenjang perkawinan. Seiring dengan perubahan zaman yang berkembang pesat, proses pencarian jodoh semakin zaman semakin pesat khususnya di era digital, hal ini dibuktikan pula dengan perkembangan teknologi komputer yang diiringi perkembangan big data sangat mendukung perkembangan di berbagai jenis bidang, misalnya bidang pendidikan, bisnis, ekonomi, politik, hiburan dan sebagainya, dikarenakan hal ini dapat membantu mempermudah manusia melakukan kegiatan sehari-hari Tarigan, 2017.Salah satu hal yang berpengaruh secara signifikan terhadap perkembangan teknologi ini adalah di dunia hiburan. Hal ini dikarenakan masyarakat terutama kaum milenial tidak bisa terlepas dari teknologi dan lebih 108Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 22. No. 2. 2022, 107-116memilih melakukan segala sesuatu dengan memanfaatkan mobile phone hp, laptop atau komputer. Media hiburan yang dimaksud berupa berbagai aplikasi, misalnya aplikasi berisi game, resep makanan, penjualan tiket berbagai akomodasi, biro jodoh online dan sebagainya. Kaum lajang banyak mencari pasangan melalui aplikasi yang tersedia di internet maupun mobile phone smartphone. Kehadiran berbagai macam aplikasi biro jodoh online kini memudahkan masyarakat untuk mencari pasangan berdasarkan kriteria yang diinginkan, namun dari beberapa aplikasi berbeda yang menyediakannya, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan yang berbeda. Dalam hal ini, biro jodoh online dating mengakomodir masyarakat yang sedang mencari pasangan menuju hubungan yang serius yakni perkawinan Bahari, 2018.Problem memilih pasangan menjadi salah satu problem rumit yang dihadapi pemuda-pemudi muslim muslimah sekarang ini mewabahnya gejala penyimpangan yang menimpa komunitas masyarakat Islam saat ini dan masuknya unsur-unsur psikologis, kultural, dan sosial dari ranah budaya lain ke dalam kehidupan Islam hingga merasuki keinginan, orientasi dan kecenderungannya dalam memilih pasangan hidup yang semakin menjauhkannya dari petunjuk Islam dalam masalah ini. Lahirnya aplikasi biro jodoh online memberikan dampak serta bermanfaat bagi masyarakat dengan kesibukan dan keseharian dengan segudang aktivitas padat sehingga tidak memiliki cukup waktu untuk menacari pasangan tetapi memiliki niat untuk menjalin hubungan serius untuk menuju ke jenjang perkawinan Tarigan, 2017.Beberapa tulisan terkait bertema Biro Jodoh ialah, tulisan Meilani 2014. Penelitian ini bertujuan mengkaji dua hal; bagaimana persepsi dan preferensi perempuan di pekanbaru tentang pemanfaatan biro jodoh di media massa offline dan bagaimana kemudian tindakan sosial ini bergeser ke arah pemanfaatan biro jodoh online, yang dipengaruhi oleh kemajuan teknologi kedua oleh Azzulfa 2020 menyebut motif-motif yang mendasari seorang laki-laki dan perempuan lajang memilih pasangan menggunakan website/layanan aplikasi biro jodoh online. Tulisan ketiga skripsi oleh Sulistia 2020. Penelitian ini mengkaji tentang bagaimana praktik biro jodoh online, bagaimana analisis hukum islamnya, dan apakah bisa mewujudkan keluarga yang sakinah mawadda selanjumya oleh Tarigan 2017. Penelitian Tarigan menyebutkan dengan adanya website biro jodoh online, masyarakat akan bisa lebih efisien dan efektif dalam melihat dan mencari pasangan hidup yang diinginkannya. Tulisan selanjutnya oleh Nirwan Nasution, Tinjauan Yuridis Terhadap Peran Biro Jodoh Online Menurut Hukum Islam Dan Kompilasi Hukum Islam Dikaitkan Dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Dan Transaksi Elektronik, Hasil penelitian, dapat disimpulkan pertama peran, fungsi serta status kedudukan hukum melalui biro jodoh online dapat dijadikan sebagaimana salah satu sarana terjadinya peminangan hingga pernikahan menurut hukum islam dan kompilasi hukum islam dikaitkan dengan undang-undang nomor 11 tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik bahwa kedudukan meminang melalui biro jodoh online menurut hukum islam, hukumnya diperbolehkan kedua penyelesaian sengketa jika terjadi perselisihan dalam peminangan melalui biro jodoh online dapat dilakukan dengan musyawarah, mediasi dan jalur litigasi jalur peradilan agama.Tulisan Atikah, Pemilihan Pasangan Hidup Melalui Biro Jodoh Rumaysho Semanu Gunung Kidul Yogyakarta Dalam Perspektif Hukum Islam, yang mengkaji apa yang menjadi daya tarik dari biro jodoh rumaysho tersebut. sehingga akan didapatkan pula jawaban dari proses pemilihan pasangan hidup yang dilakukan oleh biro jodoh rumaysho. Adapun tulisan ini, mengkaji biro jodoh online sebagai suatu kebutuhan atau tuntutan serta tawaran Jenis penelitian ini adalah library research kepustakaan atau studi Pustaka Zed, 2014. Penelitian kepustakaan menggunakan literatur-literatur yang berkaitan dengan studi penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data dengan cara melakukan pengkajian beberapa buku atau jurnal ilmiah yang berhubungan dengan urgensi bimbingan pranikah, Penelitian ini mendeskripsikan secara objektif tentang biro jodoh online dalam rangka mengetahui bahwa fenomena ini sebuah kebutuhan ataukah sebuah tuntutan serta tawaran solusi. 109Analisis terhadap biro jodoh online Kebutuhan atau tuntutan Devi AzwindaHASIL DAN PEMBAHASANKonsep Biro JodohTujuan utama perkawinan yakni untuk memperoleh kehidupan yang tenang sakinah, cinta mawaddah, dan kasih sayang rahmah. Tujuan tersebut dapat dicapai secara sempurna apabila tujuan-tujuan lain dapat terpenuhi. Adapun tujuan-tujuan lain adalah sebagai pelengkap untuk memenuhi tujuan utama ini. Tujuan- tujuan lain tersebut antara lain tujuan reproduksi, tujuan pemenuhan kebutuhan biologis, tujuan menjaga diri dan ibadah. Apabila tujuan lain dapat terpenuhi, maka dengan sendirinya atas izin Allah, tercapai pula ketenangan, cinta dan kasih sayang. Inilah yang dimaksud bahwa tujuan-tujuan lain adalah sebagai pelengkap untuk mencapai tujuan utama tersebut Nasution, 2005.Berdasarkan surat al-Hujurat ayat 13 menjelaskan bahwa Al-Quran memiliki konsep yang jelas tentang etika dalam pergaulan dan mengadakan perkenalan antara laki-laki dan perempuan. Konsep etika dalam pergaulan yang dimaksud ialah dianjurkan untuk saling berta’aruf terlebih dahulu, agar dapat mengenal kepribadian, latar belakang sosial, budaya, pendidikan, keluarga, maupun agama kedua belah pihak dengan tetap menjaga martabat manusia yang dimuliakan Allah, artinya tidak terjerumus pada perilaku tidak senonoh. Apabila diantara mereka berdua terdapat kecocokan, maka dapat diteruskan dengan saling mengenal kondisi keluarga masing-masing misalnya dengan bersilaturahmi ke orang tua keduanya Hildawati & Lestari, 2019.Islam tidak mengatur maupun melarang adanya suatu perjodohan. Islam hanya mengenal adanya proses perjodohan melalui ta’aruf yang sesuai dengan syari’at Islam. Adapun konsep biro jodoh dalam Islam juga tidak dijelaskan, konsep biro jodoh merupakan sebuah perjodohan pada masa kini bukan lagi terbatas pada perjodohan yang dimediasi oleh pihak orang tua, keluarga maupun teman dekat untuk mencarikan pasangan, tetapi perjodohan yang dapat dimediasi oleh pihak-pihak lain yang tidak memiliki hubungan kekerabatan seperti biro jodoh offline dan online yang dimediasi oleh seseorang atau perangkat melalui website atau aplikasi di smartphone.Biro jodoh merupakan sebuah upaya jasa/layanan yang membantu seseorang untuk mencari pasangan yang didambakan, dengan menggunakan metode-metode atau aturan-aturan yang dibuat oleh layanan biro jodoh tertentu untuk mempertemukan anggota dengan pasangannya. Namun, seiring dengan berkembangnya teknologi, biro jodoh dapat diakses di mana saja dan kapan saja tanpa harus mendatangi kantor-kantor biro jodoh tersebut atau dikenal dengan sebutan biro jodoh online Sita & Anshori, 2018.Biro jodoh online menawarkan bantuan bagi seseorang yang sedang mencari pasangan atau jodoh ketika seseorang tersebut merasa kesulitan untuk mencari pasangan hidup atau bahkan terlalu sibuk dengan pekerjaan atau aktivitas keseharian sehingga menyerahkan ke pihak lain untuk membantu mencari pasangan. Pada era saat ini masyarakat cenderung serba instant, hingga pencarian jodoh pun dibuatkan aplikasi sosial media. Melalui aplikasi tersebut seseorang bisa mencari pasangan sesuai dengan yang diinginkan. Hubungan bisa berlanjut menuju jenjang pernikahan jika kedua belah pihak sepakat untuk menikah. Orang-orang yang memang penggunan sosial media secara aktif akan menilai bahwa sosial media adalah kegiatan yang menyenangkan dan menjanjikan sehingga menjalin sebuah hubungan pun bisa melalui ponsel dan jarak jauh serta bisa dilakukan kapan dan dimana pun. Melalui media perantara online setiap orang yang mencari pasangan dapat memilih sesuai dengan kriteria yang diinginkan dengan mendaftarkan diri di sebuah web atau aplikasi yang diinginkan Azzulfa, 2020.Seiring dengan perkembangan teknologi, kini pemanfaatan internet sudah digunakan oleh semua kalangan masyarakat. Internet merupakan jejaring sosial yang berperan penting dalam men- jaga hubungan antar sesama manusia. Beberapa kegiatan kini sudah serba online, mulai dari berbelanja, transportasi hingga dalam memilih jodoh. Menurut hasil penelitian tahun 2020 terdapat 175,4 juta pengguna dan mengalami peningkatan sebanyak 17 persen atau 25 juta pengguna dari tahun sebelumnya. Tidak heran apabila ditahun 2020 mengalami 110Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 22. No. 2. 2022, 107-116peningkatan pengguna untuk tetap bersosialisasi dimasa pandemik covid 19 seperti ini. Di Indonesia, situs biro jodoh online pertama kali muncul pada awal tahun 1990-an, saat adanya fenomena media sosial microblogging ketika Friendster mulai banyak digunakan Venus & Ridwan, 2017Kebutuhan masyarakat akan adanya aplikasi pencarian jodoh seiring dengan tingkat kesibukkan orang-orang kota dalam bekerja setiap hari. Faktor waktu yang terbatas menjadikan mereka memilih menggunakan sosial media dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Hal ini tidak bisa dipungkiri karena harus bekerja dari pagi hingga malam dan cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan hidup dari makan hingga mencari pasangan digunakan kemajuan teknologi komunikasi seperti ponsel. Serta aplikasi tersebut juga dapat dimanfaatkan bagi anak-anak muda yang memiliki sifat introfert tertutup untuk mendapatkan pasangan dengan mudah. Biasanya, yang paling banyak menggunakan aplikasi tersebut rata-rata yang berumur 20-30 tahun. Di Indonesia sendiri telah ada berbagai aplikasi pencarian jodoh seperti tinder, setipe dan bee’talk yang bisa diunduh melalui smartphone dan digunakan sesuai keinginan pengguna Herdianti, 2018.Perbedaan tata cara atau proses dari biro jodoh online yang konvensional dan syariah juga sangat berbeda. Jika biro jodoh online yang konvensional tidak diawasi oleh pemilik aplikasi atau web, lebih bebas dan leluasa dalam memilih dan berkomunikasi dengan satu sama lain. Biro jodoh online yang syariah lebih menerapkan dari aturan syariat Islam dengan cara taaruf. Proses taaruf sampai ke pernikahan hanya 3 bulan dan adanya batasan-batasan dalam mengajukan pertanyaan. Serta diawasi oleh pemilik akun biro jodoh online satu contoh aplikasi biro jodoh online yang menggunakan cara taaruf yaitu Mawaddah Indonesia, langkah-langkah proses taaruf diawali dengan pengisian biodata secara lengkap dan detail, lalu mengajukan taaruf atau diajukan taaruf, jika sudah masuk dalam proses taaruf, dilanjutkan dengan mengajukan 11 pertanyaan Syarifudin, 2009. Pertanyaan untuk calon suami tersebut meliputi bagaimana pemahaman tentang keluarga serta visi misi pernikahan, bagaimana ibadah yang dijalaninya, bagaimana pemahaman tentang peran, hak dan kewajiban suami dan istri, bagaimana mengatur emosi dan konflik, bagaimana caranya mengatur diri dan keuangan serta cukup tanya apa yang membuatnya tertarik Kurniasari & Utami, 2021. Pertanyaan untuk calon istri meliputi bagaimana shalat lima waktunya, bagaimana kedekatannya dengan ayah, sudah siapkah untuk mendidik anak, apa yang akan dia lakukan jika terjadi hal buruk dalam pernikahan, serta bagaimana selama ini dia mengelola uang. Adapun Batasan-batasan dalam proses taaruf adalah tidak boleh bertanya aib/masa lalu dan kontak ini sesuai dengan aturan hukum Islam mengenai pengertian taaruf, yang mana taaruf merupakan proses saling mengenal antara dua orang lawan jenis yang ingin menikah. Jika diantara mereka berdua ada kecocokan maka bias berlanjut ke jenjang pernikahan, namun jika tidak maka proses berhenti dan tidak dilanjutkan. Sedangkan tata cara taaruf yang sesuai dengan syariat Islam adalah tidak berkhalwat dan hendaknya memandang tanpa biro jodoh online bisa dikatakan aplikasi yang tren dan modern yang banyak digunakan masyarakat untuk menemukan pasangan, berbeda dengan model ta’aruf yang digunakan masyarakat pada zaman-zaman tradisional. Kedua model ini memiliki perbedaan, aplikasi biro jodoh online dengan rumah-rumah ta’aruf yang sering kali mengadakan kajian ta’aruf bisa dikatakan sama karena sama-sama menyediakan dan mempermudah seseorang dalam mencari Jodoh Online Lebih Diminati Biro jodoh online lebih diminati karena dirasa lebih menjaga rahasia dan privasi mereka, karena tidak perlu datang ke lokasi kantor biro jodoh. Pendaftaran dapat dilakukan di mobile phone hp dengan mengisi data diri yang telah disediakan di aplikasi atau website biro jodoh yang dituju, sehingga privasi tetap terjaga. Pandangan Islam terhadap biro jodoh adalah Islam menganjurkan kepada umatnya agar saling mengenal antara satu dengan lain. Sesuai dengan rambu-rambu keislaman dan tidak keluar dari batas-batas yang telah diatur dalam Islam. Pada dasarnya tidak terdapat ketentuan dalam Islam yang mengharuskan atau melarang sebuah perjodohan. Islam hanya menegaskan bahwa hendaknya sebagai muslim ketika akan mencari calon istri yang shalihah dan baik agamanya, begitu pula sebaliknya L. S. Waluyo dan I. R., 2019 21. 111Analisis terhadap biro jodoh online Kebutuhan atau tuntutan Devi AzwindaFaktor yang Melatarbelakangi Masyarakat Mengikuti Biro Jodoh Online Minat masyarakat di Indonesia dalam mengikuti biro jodoh online dalam mencari pasangan dikarenakan tingkat mobilitas yang tinggi pada masyarkat perkotaan, khususnya para pekerja yang beraktivitas dari pagi buta hingga larut malam setiap harinya mengakibatkan keterbatasan waktu, sehingga pembagian waktu merupakan hal terpenting untuk dapat mengejar kebutuhan masyarakat ibukota. Interaksi sosial pada masyarakat perkotaan sangat rendah, segudang aktivitas yang menyebabkan lupa menjalin hubungan asmara, mayoritas masyarakat perkotaan sering mengesampingkan hubungan asmaranya demi karier yang cemerlang A. Y. Aljawiy dan A. M., 2011 3.Beberapa faktor yang melatarbelakangi masyarakat yang memilih mencari pasangan melalui biro jodoh online antara laina. Kemudahan mengakses aplikasi Biro jodoh atau media sosial lainnya menjadi tolak ukur masyarakat untuk mencari calon pasangan di dunia maya, dikarenakan hal tersebut tidak memakan banyak biaya dan waktu hanya sekedar untuk bertemu dengan calon pasangan, cukup melalui mobile phone masyarakat sudah bisa mengakses aplikasi tersebut. b. Efisiensi waktuBiro jodoh online dan sosial media lainnya membantu untuk mengenal orang dari belahan kota manapun sehingga adanya peluang untuk memilih calon pasangan yang diinginkan bisa menjadi lebih luas hanya cukup berkomunikasi via mobile phone. Selain itu, tidak perlu menyediakan tempat, meluangkan waktu untuk bertemu orang baru dan berkencan. Karena melakukan pendekatan di dunia maya tidak banyak menyita banyak Kurang percaya diriAlasan lain seseorang memilih mencari jodoh lewat biro jodoh online dikarenakan kurang percaya diri untuk bertemu atau menemukan calon pasangannya di dunia nyata. Bagi beberapa orang melakukan pendekatan dengam cara bertemu di dunia nyata secara langsung adalah hal yang tidak mudah. Mereka menganggap melakukan pendekatan dan berkenalan di dunia maya lebih terasa gampang, sehingga dengan adanya biro jodoh online dan media sosial lainnya dinilai memudahkan dan membantu menjawab persoalan beberapa orang dalam mencari pasangan mereka A. Y. Aljawiy dan A. M., 2011 5.d. Aktivitas/rutinitas yang padatBagi para pencari calon pasangan yang sibuk dengan mengurusi ke- giatan/pekerjaan sehari-hari, banyak aktivitas sehingga membuat mereka mengesampingkan perihal asmara. Terlebih lagi tingkat kesibukan para masyarakat kota dalam menjalankan aktivitas kereja mereka setiap hari dan hubungan masyarakat yang cenderung individualis menyebabkan sering kali dikesampingkan demi karir. Maka alternatif dari permasalahan tersebut adalah dengan bersosialisasi di dunia maya seperti mengikuti biro jodoh online onlinedating. Sebab, perputaran waktu yang sangat cepat membuat masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hubungan asmara A. Y. Aljawiy dan A. M., 2011 6e. NyamanNyaman memilih biro jodoh online sebagai tempat mencari calon pasangan dikarenakan semuanya telah diatur dan diurus oleh operator dari biro jodoh online yang dipilih tersebut dan si pengguna hanya menjalankan saja. Sebagian orang ada yang menganggap mencari pasangan dan pendekatan di dunia nyata itu susah, maka mereka mencari sesuatu yang nyaman dan lebih mudah tetapi tetap mendapatkan dari Para PakarPertama, biro jodoh online secara umum hanya menyediakan kemudahan dalam mencari pasangan bagi kamu perempuan dan laki-laki secara online dan mengisi beberapa formulir data pribadi seperti foto, pekerjaan, usia dan lainnya. Hal ini bisa menjadi rujukan bagi perempuan atau lak-laki dalam menentukan pilihan pasangannya. Namun berbeda dengan rumah ta’aruf yang menyediakan kajian terkait konsep pernikahan yang 112Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 22. No. 2. 2022, 107-116baik dan bahagia serta langgeng sesuai ajaran agama. Serta pertemuan ditentukan misalnya sebanyak 16 kali atau minimal 8 kali pertemuan Rusdi, 2009.Kedua, biro jodoh online biasanya menggunakan sosial media dalam berkenalan dengan lawan jenis dan meminta untuk dicarikan pasangan yang sekira cocok untuk menjalin hubungan, seperti diperkenalkan dan nantinya mereka membuat janji untuk bertemu langsung maupun menggunakan percakapan di smartphone. Sedangkan dalam rumah ta’aruf berbanding terbalik dengan hal tersebut, maksudnya pihak perempuan dan laki-laki yag sudah diperkenalkan tidak dibolehkan bertemu atau menjalin hungan tanpa didamping orang dalam biro jodoh online pihak pengelola biro tidak melakukan pendampingan terhadap kedua belah pihak sampai menikah, pengelola biro memberikan kemudahan dalam mencari informasi dan pasangan yang dinilai cocok oleh pengguna. Hal tersebut bertolak belakang dengan proses rumah ta’aruf, pihak perempuan dan laki-laki yang memiliki kecocokan dikeduanya akan meminta untuk berta’aruf kemudian lembaga akan menyediakan proses lamaran hingga pada umumnya biro jodoh onlinememakai sosial media untuk memperlihatkan identitas dan profil masaing-masing di situs mereka. Sedang kan pada rumah ta’aruf, tidak memakai jejaring sosial dan media online lainnya untuk menginformasikan identitas dan profil para ta’aruf, termasuk proses perkenalan di antara mereka. Hal ini memiliki alasan bahwa menggunakan jejaring sosial kurang memberikan informasi atau diri pasangan yang valid. Hanya saja sosial media diaplikasikan untuk menyusun dan menetukan jadwal serta hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan ta’aruf Rusdi, 2009.Dampak positif dan Negatif Biro Jodoh OnlinePenggunaan aplikasi biro jodoh online tentu juga terdapat dampak positif maupun negatif, namun itu semua tergantung pada penggunanya. Dampak positif yang diberikan yaitua. Dimasa pandemic saat ini setiap orang dapat memanfaatkan media social dalam mencari dan berkenalan serta dapat memilih kriteria pasangan sesuai dengan yang kita inginkan. b. Pemakaian yang mudah,dapat menghemat waktu dan menjadi solusi bagi seseorang yang punya sifat tertutup. c. mempermudah proses perkenalan yang disebabkan oleh tingginya mobilitas masyarakat perkotaan yang bekerja dari pagi hingga larut malam setiap harinya dan adanya rasa kurang percaya diri dari setiap penggunad. memperbesar peluang untuk mendapatkan calon pasangan yang paling sesuai dengan kriteria yang diinginkan melalui biro jodoh online. e. kemudahan dalam mengakses aplikasi biro jodoh online tersebut A. Y. Aljawiy dan A. M., 2011 15Meskipun menggunakan biro jodoh online menjadi aplikasi yang memudahkan dalam pencarian pasangan, penggunaan biro jodoh online memiliki dampak negatif yaitu1. Rentan terhadap cyber crimeCyber crime merupakan istilah untuk tindakan kejahatan dalam dunia sosial media dengan memanfaatkan kemajuan teknologi computer. Para pelaku menggunakannya sebagai alat sekaligus sasaran perbuatan mereka. Adapun beberapa contoh dari ke- jahatan dalam sosial media dalam pemalsuan cek, pornografi, penipuan identitas, membobol akun pribadi seseorang dan Data palsuData yang diperoleh dalam menemukan identitas tidak valid atau tidak sesuai dengan yang asli, ada oknum-oknum yang Rawan tindak pelecehan seksual Sudah lazim mendengar banyakPengguna yang mengalami tindak pelecehan seksial yang diawali dengan perkenalan di jejaring sosial. Para korbannya kebanyakan masih labil dan masih awam dalam pemanfaatan jejaring PornografiPenyalahgunaan sosial media juga bisa digunakan untuk hal-hal yang berbau sara atau pornografi. Tujuannya adalah untuk merusak pribadi seseorang yang merupakan pemilik privasi baik berupa gambar 113Analisis terhadap biro jodoh online Kebutuhan atau tuntutan Devi Azwindaatau video namun disebarluaskan oleh penyalahgunaan sosial media. Ada juga yang melalui situs di sosial media, meskipun dengan bentuk yang sama seperti menyebarkan gambar dan video pornografi namun dengan tujuan menjual diri baik dari pelaku sendiri secara langsung atau Menghabiskan banyak biaya pulsa atau kouta internetBiaya untuk mengakases internet cukup mahal apalagi buat para pelajar/mahasiswa yang punya ke- uangan terbatas. Belum lagi kouta internet terbatas sehingga dibuthkan pemanfaatan yang lebih bijak dari penggunanya A. Y. Aljawiy dan A. M., 2011 16Berdasarkan dari dampak-dampak di atas, meskipun dampak baik dan buruknya media sosial itu tegantung pada tujuan dari penggguna itu sendiri. Namun apabila digunakan dengan cara tidak mentaati Undang-Undang ITE atau melanggar aturan dan nilai-nilai agama dan moralitas maka dapat memberikan dampak yang buruk bagi pengguna itu sendiri maupun pengguna sosial media Jodoh Online Sebagai Upaya Pencarian PasanganBiro jodoh online merupakan sebuah jasa yang dapat digunakan untuk membantu seseorang dalam mencari pasangan. Jasa tersebut memiliki beragam jenisnya, mulai dari Aplikasi yang tersedia dalam mobile phone atau website. Keberadaan jasa tersebut memberikan warna baru terhadap perkembangan kehidupan manusia dalam mencari pasangan. Zaman dahulu ketika seseorang ingin mencari pasangan orang tua atau kerabat memilliki peran besar untuk mencarikannya. Namun di era saat ini fenomena tersebut sudah klasik dan ketinggalan zaman, hal ini disebabkan oleh karena individu lebih prefer untuk mencari pasangan dengan caranya sendiri salah satunya dapat dilakukan dengan pemanfaatan atau menggunakan biro jodoh online Febrina, 2014.Secara historis, pada tahun 1970 jasa pencarian pasangan awal mulanya dilakukan dengan menggunakan media cetak. Dalam perkembangannya yaitu pada tahun 1980-an muncul video dating, dengan kecanggihan teknologi tersebut para pencari pasangan dapat saling melihat satu sama lain. Selanjutnya, muncul perusahaan-perusahaan komersial yang bertujuan untuk mengakomodasi seseorang dalam mencari pasangan, baik dalam bentuk offline maupun internet ditemukan perkembangan biro jodoh online sebenarnya sudah mulai dikenal, namun pada saat itu pengenalan, hanya bersifat pemasangan iklan-iklan dalam halaman web. Seiring perkembang zaman begitu cepat hingga terciptalah akun dalam website yang mengakomodir orang-orang dari berbagai penjuru dunia dengan mendaftar akun dalam sebuah website biro jodoh online. Menurut online dating magazine, hampir mencapai 20 juta orang pernah mengunjungi website tersebut tiap bulannya dan pernikahan terjadi berkat peran situs biro jodoh online Online Dating Magazine Media Center, 2020Islam tidak mengatur maupun melarang adanya suatu perjodohan. Islam hanya mengenal adanya proses perjodohan melalui ta’aruf yang sesuai dengan syari’at Islam. Adapun konsep biro jodoh dalam Islam juga tidak disebutkan. Konsep biro jodoh merupakan sebuah fenomena era kontemporer yang mana bukan lagi terbatas pada perjodohan yang dimediasi oleh pihak orang tua, keluarga maupun teman dekat untuk mencarikan fenomena tersebut tentu memiliki sisi perbedaanya masing-masing, salah satunya yaitu ikatan yang tercipta antara calon pasangan yang melalukan online dating dengan offline dating itu berbeda. Hal ini disebabkan kencan biasa memerlukan waktu yang cukup lama untuk memulai interaksi dengan calon pasangan, sedangkan kencan online dilakukan dengan cara berinteraksi menggunakan jaringan internet Rosyidah, 2017 Selain itu, menurut Jeff Gavin, Adrian Scott dan Jill Duffield bedasarkan hasil penelitiannya memaparkan bahwa 94% dari pasangan yang menjalani online dating, setelah pertemuan pertama mereka akan memutuskan untuk bertemu lagi Febrina, 2014. Di samping itu, salah satu manfaat menggunakan jasa tersebut seseorang tidak akan disibukkan dengan persoalan jarak dan waktu. Hal ini disebabkan, website online dating tersebut tidak terhalang oleh ruang dan menjalankan fungsinya, setiap situs tersebut memiliki konsepnya tersendiri, ada yang mendampingi para membernya agar sampai pada tahap perkawinan, atau hanya sekedar mempertemukan para membernya 114Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 22. No. 2. 2022, 107-116saja. Pada dasarnya, seseorang yang akan memutuskan untuk melakukan online dating tersebut dikembalikan kepada para member masing-masing. Memang, kontak online dilakukan melalui sistem untuk mengukur apakah individu di seberang media mungkin juga tertarik. Dari sana, individu biasanya berorganisasi untuk bertemu tatap muka Amir Syarifudin, 2009.Di samping itu, situs biro jodoh tersebut ada yang dapat diakses secara gratis seperti dan serta ada pula yang berbayar sebagaimana diterapkan oleh situs dan Selain itu, terdapat juga situs yang sangat merahasiakan identitas para membernya, sebagaimana yang diterapkan oleh Situs tersebut tidak memajang foto atau informasi para membernya secara terbuka dalam websitenya, dan tidak memperkenankan untuk saling berkomunikasi secara langsung bagi para membernya dalam menjalani proses taa’ruf, kecuali jika sudah memasuki tahap serius yakni bertemu dengan masing-masing anggota keluarganya untuk merencanakan perkawinan dan proses komunikasinya pun harus didampingin oleh moderator dari jasa tersebut. Hal ini tentunya berbeda dengan situs biro jodoh lainnya, yang para member-nya dapat berkomunikasi secara langsung tanpa perantara pihak lain, dalam artian jasa tersebut hanya menyediakan fasilitas dan fiturnya saja Meilani, 2018.Namun, dengan mengikuti jasa tersebut bagi sebagian orang masih dianggap atau dipandang sebagai stigma yang negatif. Hal ini dikarenakan, pada umumnya dalam mencari pasangan seseorang akan mencarinya dengan offline dating. Dengan demikian, maka eksistensi biro jodoh tersebut merupakan sebuah jasa yang mengkomodir seseorang untuk mencari Jodoh Sebagai Kebutuhan atau TuntutanKebutuhan akan biro jodoh online termasuk kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang social needs, berdasarkan teori yang dipaparkan oleh Maslow menjelaskam bahwa kebutuhan fisiologis telah terpenuhi, maka muncul kebutuhan cinta, kasih sayang dan rasa memiliki-dimiliki. Kebutuhan ini meliputi dorongan untuk dibutuhkan oleh orang lain agar dianggap sebagai warga komunitas sosialnya. Bentuk pemenuhan kebutuhan ini seperti bersahabat, keinginan memiliki pasangan dan keturunan, serta kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta McLeod, 2007.Trend mengikuti biro jodoh online sudah menjadi hal biasa dalam masyarakat di Indonesia, dikarenakan segudang aktivitas di dunia kerja mengakibatkan tak sedikit dari mereka mengabaikan hal asmaranya. Terjebak dalam rutinitas kerja yang padat membuat mereka sulit untuk bertemu orang baru. Oleh sebab itu, kehadiran layanan biro jodoh online seolah menjadi solusi yang tepat. Trend online dating biro jodoh online sudah menjadi kebutuhan di berbagai negara, khususnya di Indonesia dengan peminat yang terus menerus bertambah, maka layanan ini benar-benar menjawab apa yang dibutuhkan oleh para lajang saat ini Herdianti, 2018.Untuk mengakomodir kebutuhan pasangan, kehadiran online dating atau aplikasi biro jodoh di dunia maya biro jodoh online merupakan jawaban atas kebutuhan kaum lajang dalam mencari pasangan. Trend online dating terus merambah di seluruh penjuru nusantara. Perubahan perilaku sosial masyarakat Indonesia dalam mencari jodoh membuat para kaum lajang tidak segan untuk mencari pasangan hidupnya di dunia maya Finkel, et al, 2012Menjamurnya biro jodoh online di Indonesia, membuktikan bahwa pangsa pasar masih terbuka lebar dan terus berkembang pesat. Penetrasi internet di Indonesia yang terus meningkat hingga mencapai lebih dari 30% total penduduk Indonesia. Indonesia juga mengalami peningkatan tajam dalam penggunaan telepon selular ponsel atau smartphone, sehingga tidak menutup kemungkinan potensi biro jodoh online semakin maju dan berkembang pesat Hadikusuma, 1990.Untuk mengakomodir kebutuhan pasangan, kehadiran biro jodoh di dunia maya biro jodoh online merupakan jawaban atas kebutuhan kaum lajang dalam mencari pasangan. Trend online dating terus merambah ke seluruh penjuru nusantara. Namun tidak jarang juga sebagian orang masih menganggap online dating ini negative. Hal ini dikarenakan, pada umumnya dalam hal mencari pasangan seseorang akan mencarinya dengan offline dating. Dengan demikian eksistensi biro jodoh tersebut merupakan sebuah jasa mengakomodir kebutuhan seseorangan untuk mencari pasangan Hadikusuma, 1990. 115Analisis terhadap biro jodoh online Kebutuhan atau tuntutan Devi AzwindaBerangkat dari teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow McLeod, 2007 berdasarkan pengamatannya kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkannya sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan kebutuhan yang sudah diuraikan diatas salah satunya adalah kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang Social needs. Biro jodoh online merupakan bentuk terobosan baru dalam hal pencarian jodoh bagi yang membutuhkannya terutama bagi mereka yang berada di kota besar dikarenakan waktu mereka banyak tersita untuk bekerja, selain itu jasa ini diyakini lebih dinamis dan para user merasa nyaman saat menggunakannya. Sejauh ini biro jodoh online masih menjadi kebutuhan sebagai solusi untuk mencari SolusiBiro jodoh adalah sebuah layanan yang membantu seseorang untuk mencari pasangan. Biro jodoh online menawarkan solusi yaitu bantuan jasa bagi mereka yang mencari pasangan atau jodoh ketika seseorang kesulitan mencari pasangan hidup atau terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hati sehingga menyerahkan ke pihak lain untuk membantu mencarikan jodoh Aljawiy & Muklason, 2011. Di era modern ini biro jodoh lebih diminati karena dirasa lebih privasi, tidak perlu datang ke lokasi kantor biro jodoh tersebut sehingga privasi tetap biro jodoh online sudah menjadi trend di kalangan masyarakat, terutama di Indonesia. Dengan berbagai alasan seperti segudang aktivitas di dunia kerja yang mengakibatkan banyak dari mereka mengabaikan perihal asmaranya. Rutinitas kerja yang padat yang membuat mereka sulit untuk bertemu dengan orang baru. Oleh karena itu, dengan adanya biro jodoh online seolah menjadi jawaban dan solusi yang tepat. Kehadiran online dating atau aplikasi biro jodoh di dunia maya biro jodoh online merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat dalam mencari pasangan Cahyani & Ayu, 2020. Dan kehadiran online dating atau aplikasi biro jodoh di dunia maya biro jodoh online merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat dalam mencari pasangan dan merubaha perilaku sosial masyarakat Indonesia dalam mencari jodoh membuat para kaum lajang tidak segan untuk mencari pasangan hidupnya di dunia era modern saat ini yang dikenal dengan zaman serba digital, ternyata berimplikasi juga terhadap proses pencarian pasangan hidup, salah satunya dimanifestasikan dalam bentuk situs jasa pencarian jodoh. Preferensi orang terhadap biro jodoh online dapat dikatakan menjadi kebutuhan. Berangkat dari teori kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow berdasarkan pengamatannya kebutuhan-kebutuhan dasar yang digambarkannya sebagai sebuah hierarki atau tangga yang menggambarkan kebutuhan yang sudah diuraikan diatas salah satunya adalah kebutuhan akan memiliki dan kasih sayang Social needs. Biro jodoh online merupakan bentuk terobosan baru dalam hal pencarian jodoh bagi yang membutuhkannya terutama bagi mereka yang berada di kota besar dikarenakan waktu mereka banyak tersita untuk bekerja, selain itu jasa ini diyakini lebih dinamis dan para user merasa nyaman saat menggunakannya. Sejauh ini biro jodoh online masih menjadi kebutuhan sebagai solusi untuk mencari jodoh adalah sebuah layanan yang membantu seseorang untuk mencari pasangan. Biro jodoh online menawarkan solusi yaitu bantuan jasa bagi mereka yang mencari pasangan atau jodoh ketika seseorang kesulitan mencari pasangan hidup atau terlalu sibuk dengan rutinitas sehari-hati sehingga menyerahkan ke pihak lain untuk membantu mencarikan jodoh. Di era modern ini biro jodoh lebih diminati karena dirasa lebih privasi, tidak perlu datang ke lokasi kantor biro jodoh tersebut sehingga privasi tetap TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima kasih kepada Redaksi Humanika, Kajian Ilmah Mata Kuliah Umum atas dimuatnya tulisan ini. 116Humanika, Kajian Ilmiah Mata Kuliah Umum, Vol. 22. No. 2. 2022, 107-116DAFTAR PUSTAKAAljawiy, A. Y., & Muklason, A. 2011. Jejaring sosial dan dampak bagi penggunanya. Journal. www. unipdu. ac. id, 11.Azzulfa, F. A. 2020. Biro Jodoh Online Kebutuhan atau Tuntutan. Al Maqashidi, 31, J. I. 2018. Konstruksi Hukum Keluarga di Indonesia melalui Pendekatan Psikologi. Al-Hikmah Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education, 22, R. A., & Ayu, R. F. 2020. Biro Jodoh Online Kegunaan Dan Dampak. JURIS Jurnal Ilmiah Syariah, 192, F. 2014. Fenomena Online Dating Studi pada Perempuan Muda di Jakara. FISIP E. J., Eastwick, P. W., Karney, B. R., Reis, H. T., & Sprecher, S. 2012. Online dating A critical analysis from the perspective of psychological science. Psychological Science in the Public interest, 131, H. 1990. Hukum Perkawinan Indonesia, Cet. I. Ke-1. Mandar A. H. 2018. Pencarian jodoh melalui aplikasi tinder di era digital Doctoral dissertation, Universitas Airlangga.Hildawati, H., & Lestari, A. 2019. Taaruf online dan offline. Emik, 22, D., & Utami, N. S. 2021. Fenomena Biro Jodoh Online Kebutuhan Atau Tuntutan. Al-Mabsut Jurnal Studi Islam dan Sosial, 151, S. 2007. Maslow’s hierarchy of needs. Simply psychology, 11-18.Meilani, N. L. 2014. Artikulasi persepsi dan preferensi pemanfaatan biro jodoh oleh perempuan. Jurnal Parallela, 11, K. 2005. Hukum Perkawinan I Dilengkapi Perbandingan UU Negara Muslim Kontemporer. ACAdeMIA & H. 2017. Tinjauan Hukum Islam Terhadap Praktik Menemukan Pasa ngan Hidup Menurut Kelas Cinta Doctoral dissertation, Tesis.Rusdi. 2019. “Kencan Islami Studi Antusiasme Mahasiswa Mengikuti Kajian dan Praktik Ta’aruf di rumah Ta’aruf Majelis Calon Ayah Amanah Yogyakarta”, Skripsi Universitas Islam Negeri Sunan A. P., & Anshori, I. 2018. Model Biro Jodoh Islami dalam Perkawinan Studi Kasus Peran Lembaga Biro Jodoh Islami Etty Sunanti di Surabaya. Maqasid Jurnal Studi Hukum Islam, 22.Syarifudin, A. 2009. Hukum perkawinan di Indonesia. F. A. 2017. Sistem Informasi Biro Jodoh Online. Informasi dan Teknologi Ilmiah INTI, 51, A., & Ridwan, H. H. 2017. Eksplorasi Media Komunikasi Pencarian Jodoh Online Studi Kasus Situs Setipe. com. Prosiding Magister Ilmu Komunikasi, 12.Zed, M. 2004. Metode peneletian kepustakaan. Yayasan Obor Indonesia. ResearchGate has not been able to resolve any citations for this Amelia CahyaniRizqa Febry AyuAlong with the development of technology in the digital era, it is increasingly easier to access communication. Various applications used in the process of finding a partner. One of them is the emergence of an online matchmaking application which is experiencing rapid development. So that the transition to the concept of matchmaking from conventional to online is not new, along with the times. This research focuses on the implications for today's online matchmaking agencies. This research used a qualitative approachand using descriptive analytical method. The results showed thatonline matchmaking agencies, although they have positive and negative impacts for their users, but it is not an obstacle for partner seekers through J Finkel Paul W EastwickBenjamin R. KarneySusan SprecherOnline dating sites frequently claim that they have fundamentally altered the dating landscape for the better. This article employs psychological science to examine a whether online dating is fundamentally different from conventional offline dating and b whether online dating promotes better romantic outcomes than conventional offline dating. The answer to the first question uniqueness is yes, and the answer to the second question superiority is yes and no. To understand how online dating fundamentally differs from conventional offline dating and the circumstances under which online dating promotes better romantic outcomes than conventional offline dating, we consider the three major services online dating sites offer access, communication, and matching. Access refers to users' exposure to and opportunity to evaluate potential romantic partners they are otherwise unlikely to encounter. Communication refers to users' opportunity to use various forms of computer-mediated communication CMC to interact with specific potential partners through the dating site before meeting face-to-face. Matching refers to a site's use of a mathematical algorithm to select potential partners for users. Regarding the uniqueness question, the ways in which online dating sites implement these three services have indeed fundamentally altered the dating landscape. In particular, online dating, which has rapidly become a pervasive means of seeking potential partners, has altered both the romantic acquaintance process and the compatibility matching process. For example, rather than meeting potential partners, getting a snapshot impression of how well one interacts with them, and then slowly learning various facts about them, online dating typically involves learning a broad range of facts about potential partners before deciding whether one wants to meet them in person. Rather than relying on the intuition of village elders, family members, or friends or to select which pairs of unacquainted singles will be especially compatible, certain forms of online dating involve placing one's romantic fate in the hands of a mathematical matching algorithm. Turning to the superiority question, online dating has important advantages over conventional offline dating. For example, it offers unprecedented and remarkably convenient levels of access to potential partners, which is especially helpful for singles who might otherwise lack such access. It also allows online daters to use CMC to garner an initial sense of their compatibility with potential partners before deciding whether to meet them face-to-face. In addition, certain dating sites may be able to collect data that allow them to banish from the dating pool people who are likely to be poor relationship partners in general. On the other hand, the ways online dating sites typically implement the services of access, communication, and matching do not always improve romantic outcomes; indeed, they sometimes undermine such outcomes. Regarding access, encountering potential partners via online dating profiles reduces three-dimensional people to two-dimensional displays of information, and these displays fail to capture those experiential aspects of social interaction that are essential to evaluating one's compatibility with potential partners. In addition, the ready access to a large pool of potential partners can elicit an evaluative, assessment-oriented mindset that leads online daters to objectify potential partners and might even undermine their willingness to commit to one of them. It can also cause people to make lazy, ill-advised decisions when selecting among the large array of potential partners. Regarding communication, although online daters can benefit from having short-term CMC with potential partners before meeting them face-to-face, longer periods of CMC prior to a face-to-face meeting may actually hurt people's romantic prospects. In particular, people tend to overinterpret the social cues available in CMC, and if CMC proceeds unabated without a face-to-face reality check, subsequent face-to-face meetings can produce unpleasant expectancy violations. As CMC lacks the experiential richness of a face-to-face encounter, some important information about potential partners is impossible to glean from CMC alone; most users will want to meet a potential partner in person to integrate their CMC and face-to-face impressions into a coherent whole before pursuing a romantic relationship. Regarding matching, no compelling evidence supports matching sites' claims that mathematical algorithms work-that they foster romantic outcomes that are superior to those fostered by other means of pairing partners. Part of the problem is that matching sites build their mathematical algorithms around principles-typically similarity but also complementarity-that are much less important to relationship well-being than has long been assumed. In addition, these sites are in a poor position to know how the two partners will grow and mature over time, what life circumstances they will confront and coping responses they will exhibit in the future, and how the dynamics of their interaction will ultimately promote or undermine romantic attraction and long-term relationship well-being. As such, it is unlikely that any matching algorithm that seeks to match two people based on information available before they are aware of each other can account for more than a very small proportion of the variance in long-term romantic outcomes, such as relationship satisfaction and stability. In short, online dating has radically altered the dating landscape since its inception 15 to 20 years ago. Some of the changes have improved romantic outcomes, but many have not. We conclude by a discussing the implications of online dating for how people think about romantic relationships and for homogamy similarity of partners in marriage and b offering recommendations for policymakers and for singles seeking to make the most out of their online dating sosial dan dampak bagi penggunanyaA Y AljawiyA MuklasonAljawiy, A. Y., & Muklason, A. 2011. Jejaring sosial dan dampak bagi penggunanya. Journal. www. unipdu. ac. id, 11.F A AzzulfaAzzulfa, F. A. 2020. Biro Jodoh Online Kebutuhan atau Tuntutan. Al Maqashidi, 31, Hukum Keluarga di Indonesia melalui Pendekatan PsikologiJ I BahariBahari, J. I. 2018. Konstruksi Hukum Keluarga di Indonesia melalui Pendekatan Psikologi. Al-Hikmah Indonesian Journal of Early Childhood Islamic Education, 22, Online Dating Studi pada Perempuan Muda di JakaraF FebrinaFebrina, F. 2014. Fenomena Online Dating Studi pada Perempuan Muda di Jakara. FISIP Perkawinan IndonesiaH HadikusumaHadikusuma, H. 1990. Hukum Perkawinan Indonesia, Cet. I. Ke-1. Mandar jodoh melalui aplikasi tinder di era digital Doctoral dissertationA H HerdiantiHerdianti, A. H. 2018. Pencarian jodoh melalui aplikasi tinder di era digital Doctoral dissertation, Universitas Airlangga.Taaruf online dan offlineH HildawatiA LestariHildawati, H., & Lestari, A. 2019. Taaruf online dan offline. Emik, 22, 128-148.
Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah akrab. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi di tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat teman hidup. Faktor laman jaringan sosial seperti interaksi, penglibatan, kualiti dan keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada penyatuan hati dependent variable. Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Kajian ini menggunakan keadah kuantitatif yang melibatkan 200 responden yang sedang mencari pasangan. Walaubagaimanapun, hasil kajian yang dilakukan menunjukkan responden kurang yakin dan kurang berminat untuk mencari jodoh di internet. Kata Kunci laman jaringan sosial, teman hidup, internet. Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 CARIAN JODOH MELALUI MEDIUM INTERNET Abdul Rauf Ridzuan, Fakrulnizam Jafri, Suyurno, Muhammad Taufik Md Sharipp & Mohd Hilmi Bakar1 ABSTRAK Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, Whatsapp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah akrab. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi di tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat teman hidup. Faktor laman jaringan sosial seperti interaksi, penglibatan, kualiti dan keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada penyatuan hati dependent variable. Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Sandra Ball-Rokeach dan Melvin DeFleur. Kajian ini menggunakan keadah kuantitatif yang melibatkan 200 responden yang sedang mencari pasangan. Walaubagaimanapun, hasil kajian yang dilakukan menunjukkan responden kurang yakin dan kurang berminat untuk mencari jodoh di internet. Kata Kunci laman jaringan sosial, teman hidup, internet. Pensyarah Kanan, Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media. Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Contact author abdulrauf Pensyarah Kanan, Fakulti Komunikasi dan Pengajian Media. Universiti Teknologi MARA Cawangan Negeri Sembilan. Profesor Madya di Akademi Pengajian Islam Kontemporari ACIS Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Pensyarah, Akademi Pengajian Islam Kontemporari ACIS Universiti Teknologi MARA Cawangan Melaka. Acceptence date 7th Sept 2017 Valuation date 18th Sept 2017 Publication date 30th Jan 2018 E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 PENDAHULUAN Adalah menjadi sunnatullah bahawa Allah SWT menciptakan semua makhluk-Nya secara berpasang-pasangan dan semua manusia memiliki teman hidup yang bergantung kepada daya usaha ikhtiar manusia itu sendiri ataupun takdir Allah SWT Kerana setiap takdir itu ada yang mutlak sudah menjadi ketentuan Allah SWT, kita sebagai manusia hanya boleh menerimanya dan satu lagi adalah dengan berikhtiar, iaitu takdir yang memang boleh diperoleh dengan cara berusaha untuk mencapai apa yang ingin dihajati. Hal tersebut bersesuaian dengan firman Allah SWT Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir Al-Ruum 21 Dewasa ini jika diteliti dan diamati, laman jaringan sosial telah semakin diminati dan turut digunakan oleh ramai pengguna yang berkepentingan terhadap sesuatu maklumat yang dicari. Antara kelebihan yang ada dalam laman jaringan sosial ini ialah ia dapat membantu mereka yang masih bujang untuk berkenalan dan seterusnya mencari teman hidup ataupun jodoh. Hal tersebut berdasarkan kepada pemerhatian yang dibuat ada di antara pengguna laman jaringan sosial yang telah menemui teman atau kekasih, telah bertunang dan telah berkahwin dengan wujudnya laman jaringan sosial ini. Sebelum wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram, WhatsApp dan sebagainya, generasi terdahulu lebih menggunakan cara terus bersemuka dengan pasangan yang ingin dikenali dan menggunakan medium seperti surat dan telefon. Kita tidak pernah terfikir bahawa zaman sekarang jodoh boleh didapati melalui internet. Pengguna laman jaringan sosial cuma perlu berdaftar di laman jaringan sosial dan kemudian memasukkan biodata seperti nama, tempat tinggal, hobi dan sebagainya. Pengguna laman jaringan sosial juga biasanya akan kerap mengemaskini status atau aktiviti yang dibuat setiap hari untuk dilihat dan dikongsikan oleh pengguna laman jaringan sosial yang lain. Mereka juga boleh melibatkan diri dengan pelbagai aktiviti di laman jaringan sosial seperti aktiviti berbual di ruang sembang dan aktiviti permainan maya untuk mengenali dengan lebih dekat dengan rakan-rakan yang ada. Pada era dahulu, pertemuan atau perkataan lain pertemuan atau dating cuma boleh berlaku di dunia nyata. Tetapi, pada masa kini, pertemuan di antara lelaki dan perempuan boleh berlaku di alam maya. Mereka yang telah dilamun cinta kerap menghabiskan masa bersembang di alam maya seperti melalui Yahoo Messanger dan Skype. Dengan wujudnya laman jaringan sosial seperti Facebook E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 dan Twitter, pertemuan di internet semakin popular dan menjadi semakin berleluasa. Pada pendapat penulis, keseronokan dan penghayatan bercinta di laman sosial sama sahaja dengan alam nyata, yang berbeza hanyalah caranya. Berdasarkan pemerhatian, pihak lelaki dan pihak perempuan lebih berani untuk berkenalan dan seterusnya menjadi rapat di laman jaringan sosial jika dibandingkan dengan alam nyata. Mereka menjadi lebih berani kerana mereka tidak perlu berjumpa dan berasa lebih selamat dalam keadaan seperti itu. Kebanyakan mereka mula berjumpa apabila sudah telah terlalu rapat dan yakin akan pasangan masing-masing. Disamping itu, ramai antara pengguna laman jaringan sosial telah bertemu pasangan hidup dan mendirikan rumah tangga. Itu bagi mereka yang bernasib baik kerana ada yang tidak bernasib baik terutama di pihak wanita apabila mereka dirogol setelah bertemu buat pertama kalinya. Ada juga pengguna lelaki yang tertipu apabila memberikan sejumlah wang yang banyak kepada pasangan mereka di laman jaringan sosial dan terus menghilang. FAKTOR LAMAN JARINGAN SOSIAL a Interaksi Interaksi membawa maksud apabila terjadinya komunikasi antara manusia dengan tindakbalas yang diberikan. Internet telah memberi peluang untuk manusia mudah berhubung secara global Kushairi, 1997. Faktor Interaksi amat penting dan menjadi faktor utama dalam proses menjalinkan hubungan sesama manusia. Dalam konteks ini, interaksi digunakan untuk berhubung di atas talian dan diyakini lebih mudah dari bersemuka di alam nyata. Cara seseorang berinteraksi boleh memberi impak kepada penerima. Ia dapat mewujudkan kepercayaan, perasaan kasih dan harmoni. b Penglibatan Seseorang yang berniat untuk mencari kenalan atau jodoh di internet perlu bergiat aktif dan rajin memanfaatkan laman jaringan sosial. Pelbagai aktiviti boleh dilakukan bersama seperti bermain games, berkongsi lagu dan gambar serta berkongsi cerita. Kaedah ini juga boleh membantu mereka yang tiada masa untuk mencari teman di luar untuk fokus di hadapan komputer di masa lapang dengan lebih fleksibel. Pelbagai perbualan dan isu boleh dibincangkan melalui platfom ini. c Keintiman Keintiman dapat diwujudkan apabila Dengan niat dan cara yang betul, hubungan di laman jaringan sosial boleh menjadi lebih akrab. Ini boleh berlaku apabila pengguna laman jaringan sosial rasa terhibur dan rasa diambil peduli. Ia dijadikan tempat untuk meluahkan atau berkongsi masalah dan juga sebagai E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 sumber motivasi dan kekuatan kepada pasangan. Ia juga dapat dicapai setelah kepercayaan yang tinggi diperolehi daripada pengguna. d Kualiti Kualiti bermaksud tahap keselesaan dan kesihatan dalam hidup seseorang. Kualiti ini dapat dihasilkan apabila perhubungan yang dijalinkan memberi kesan kepada pasangan. Kekerapan berhubung diyakini dapat meningkatkan kualiti perhubungan dan persefahaman. Hargie et al. 2003 mengatakan bahawa apabila seseorang mempunyai banyak persamaan dari segi nilai atau sikap terhadap seseorang, ianya dapat memudahkan seseorang lebih rapat, serasi dan mudah difahami. Seseorang perlu pandai menjaga perhubungan dalam memastikan perhubungan itu berkekalan dan berada di dalam tahap yang memuaskan. TEORI SISTEM KEBERGANTUNGAN MEDIA Kajian ini berpandukan kepada Teori Sistem Kebergantungan Media Media Systems Dependency Theory yang diperkenalkan oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach. Teori ini akan diuji dalam menentukan sama ada laman jaringan sosial ini membantu seseorang pengguna dalam pencarian teman hidup atau sebaliknya pada tahap mikro skopnya. Teori Sistem Kebergantungan Media TSKM yang diperkenalkan oleh Melvin DeFleur dan Sandra Ball-Rokeach 1985 dalam kajian ini dengan mengandaikan bahawa semakin bergantung seseorang pengguna itu terhadap media bagi memenuhi kehendaknya dalam pencarian teman hidup, maka semakin penting peranan serta pengaruh media tersebut ke atas seseorang pengguna. Oleh yang demikian, wujudnya hubungan langsung di antara jumlah keseluruhan kebergantungan seseorang pengguna dengan pengaruh terhadap media tersebut. Hubungan kebergantungan pengguna dan media memiliki faktor kekuatan yang berlainan, iaitu aspek kognitif dan afektif. Aspek kognitif menggalakkan seseorang pengguna atau individu untuk mengekalkan tahap motivasi. Bagi aspek afektif pula menggalakkan seseorang individu untuk meningkatkan tahap kepuasannya terhadap media. Kedua-dua aspek tersebut telah memberikan kesan yang hebat iaitu gandingan antara tahap motivasi untuk memperhebatkan kemampuan individu ke tahap keterlibatan yang lebih aktif bagi sesuatu maklumat diproses dengan cekap dan berhemah. KAJIAN PENCARIAN TEMAN HIDUP DI LAMAN JARINGAN SOSIAL Seiring dengan perkembangan teknologi masakini, kita tidak perlu menempuh jarak beratus-ratus kilometer untuk bertemu dengan pilihan hati di laman jaringan sosial. Dengan adanya laman jaringan sosial boleh menjadikan hubungan terjalin bertambah erat. Bahkan, sebuah kajian yang dilaporkan oleh menyebutkan, satu pertiga perkahwinan yang terjadi pada tahun 2005 sehingga 2012 berlaku kerana pertemuan di internet. Data ini menunjukkan E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 perkenalan di internet mula popular pada tahun 2005 di mana pada masa itu Friendster, MySpace, MuslimSpace dan Tagged sangat popular digunakan untuk berhubung dan seterusnya mendapat pasangan hidup. Ia terus popular sehingga ke hari ini dengan laman jaringan sosial yang terkini seperti Twitter, Facebook, Instagram, WhatsApp dan sebagainya. Berdasarkan kajian yang dibuat oleh Walipop 2014, 60% responden yang masih bujang bersedia untuk dijodohkan oleh carian oleh kenalan dan keluarga mereka serta memilih untuk mencari teman hidup di internet jika ditakdirkan mengalami kesukaran mencari teman hidup di alam nyata. Pada usia seperti ini, mereka sudah tidak terlalu memilih untuk mencari pasangan idaman mereka. Manakala hasil kajian mengenai pergaulan di jaringan sosial yang dibuat oleh Abdul Rauf Ridzuan 2014 mendapati bahawa 68% responden bersedia menerima perbezaan yang wujud antara mereka dengan rakan-rakan mereka di jaringan sosial. Kebanyakan mereka menyambutnya dengan lebih terbuka. Walaubagaimanapun, ada juga yang menolak dengan mengatakan bahawa mereka merasakan seperti tidak laku atau istilah saham jatuh’ mereka jika mudah dipancing di laman jaringan sosial. Laman jaringan sosial dilihat sebagai medium yang telah banyak membantu mereka yang mempunyai dilemma dalam mencari pasangan mereka. Berdasarkan kajian yang dibuat di Amerika yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 dan pasukannya, 45% pasangan berkahwin mengaku bertemu pasangan mereka melalui internet. Sesuatu yang amat mengejutkan lagi apabila hasil penyelidikan juga mendedahkan bahawa tahap kepuasan pasangan yang berkahwin selepas bertemu di dunia maya lebih tinggi berbanding yang di dunia nyata. Salah seorang pakar psikologi di Indonesia berkata, pasangan yang membuat temujanji sudah meneliti maklumat pasangan mereka dengan jelas di lama sosial mereka. Setelah itu, mereka berjumpa dan berkahwin. Mereka yang berkahwin hasil perkenalan mereka di internet akan lebih berusaha untuk menyesuaikan diri di antara satu sama lain sehingga kehidupan perkahwinannya menjadi semakin harmoni. Namun demikian, bukan bermaksud semua pasangan yang berkahwin yang bertemu di dunia nyata tidak bahagia. Pasangan tersebut tetap bahagia tapi tahap kepuasan hatinya sahaja yang sedikit berbeza. Di antara pasangan yang bertemu secara offline ini, tahap kepuasan tertinggi berada di kumpulan pasangan dengan persekitaran sosial yang sama, seperti dengan teman sepergaulan. Hasil kajian juga mendapati perkahwinan yang sering bermasalah adalah kerana peringkat awal pertemuannya berkenalan di tempat hiburan seperti di bar atau disko. Pengkaji mentafsirkan bahawa pertemuan di bar merupakan pertemuan yang tidak serius untuk mendapatkan jodoh sedangkan perkahwinan adalah sesuatu yang serius. Mereka yang berada di sana lebih menginginkan keseronokan dan apabila diakhiri dengan perkahwinan, pelbagai masalah muncul di kemudian harinya. Perkara yang sama turut berlaku dengan pasangan di alam E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 nyata yang bertemu di tempat kerja yang sama. Ahli psikologi di Universiti Bina Nusantara menjelaskan bahawa pasangan di tempat kerja yang sama cenderung membawa masalah kerja mereka di rumah dan membawa masalah di rumah ke tempat kerja. KAEDAH KAJIAN Kajian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan tinjauan deskriptif. Reka bentuk ini dipilih kerana kaji selidik deskriptif atau soal selidik adalah cara yang berkesan untuk mengukur tingkah laku, pendapat dan populasi yang ramai apabila wawancara bersemuka adalah tidak praktikal McLeod, 2014. Selain daripada itu, McLeod 2014 menambah bahawa ia adalah kaedah yang sesuai untuk digunakan apabila menentukan korelasi antara pembolehubah, di mana min dan sisihan piawai pemboleh ubah boleh diperoleh dengan cekap. Ia juga amat praktikal dan data boleh diperolehi dengan cepat kerana kaji selidik ini boleh dikumpulkan tanpa memerlukan penyelidik untuk hadir. Soal selidik digunakan untuk mengumpul data mengenai tahap penggunaan laman jaringan sosial dalam mencari kenalan atau mencari jodoh secara khususnya. Kajian ini merupakan kajian secara kertas konsep atau concept paper sebagai fasa permulaannya. Akan tetapi, bagi memantapkan kajian ini fasa berikutnya pula penyelidik telah berjaya melakukan kajian yang melibatkan seramai 200 orang responden beragama Islam yang menggunakan laman jaringan sosial seperti Facebook, Twitter, Whats App dan Instagram melalui borang soal selidik. Penyelidik menggunakan skala empat dalam borang soal selidik yang telah dibahagikan kepada 3 bahagian. Data yang telah diperoleh dianalisa dengan menggunakan Aplikasi Statistical Package for the Social Sciences SPSS Versi 20. MODEL KAJIAN Gambarajah Structural Equation Modeling SEM E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 Gambarajah di atas menunjukkan bagaimana Kajian Pencarian Teman Hidup Berlandaskan Islam Melalui Laman Jaringan Sosial boleh diguna pakai berdasarkan Faktor Laman Jaringan Sosial SNS Factors yang diaplikasikan daripada kajian Abdul Rauf Ridzuan 2014. Faktor laman jaringan sosial seperti Interaksi, Penglibatan, Kualiti dan Keintiman independent variable dilihat boleh memberi kesan kepada Penyatuan Hati Dependent Variable. Faktor Mesra di laman jaringan sosial pula dilihat sebagai perantara Mediating Variable sama ada kemesraan di laman jaringan sosial boleh membantu penyatuan hati Emma Stailista 2013, tiada signifikan ataupun sebaliknya. DAPATAN KAJIAN Jadual Deskriptif statistik bagi Faktor Laman Jaringan Sosial Berdasarkan jadual di atas, jumlah keseluruhan min yang dicapai hasil dari keseluruhan 200 responden ialah cuma iaitu agak rendah. Penyumbang min tertinggi ialah penglibatan M= dan diikuti dengan interaksi M= Hasil kajian menunjukkan bahawa kebanyakan responden tidak berminat untuk mencari jodoh menerusi internet. Ini bertentangan dengan kajian yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 di mana trend mencari jodoh melalui internet kian menular dan popular di barat. Berdasarkan kajian yang dibuat di Amerika yang dilakukan oleh Cacioppo 2014 dan pasukannya, 45% pasangan berkahwin mengaku bertemu pasangan mereka melalui internet. Ini jelas menunjukkan perbezaan budaya dan amalan di barat tidak sama dengan apa yang dipraktikan di negara kita. Masih ramai rakyat di Malaysia lebih berminat mencari jodoh tanpa menggunakan bantuan internet dan belum bersedia dengan penggunaan internet sebagai alatan untuk berkenalan dan bertemu jodoh. PENUTUP Teman hidup dan jodoh boleh berlaku dalam pelbagai cara dan keadaan. Walaubagaimanapun, dalam konteks kajian ini, teknologi yang ada seperti internet tidak mendapat sambutan dalam tujuan untuk mencari jodoh. Segelintir sahaja orang yang bertemu jodoh dan hidup bahagia dengan bantuan laman jaringan sosial dan ada juga yang teraniaya serta tertipu setelah berkenalan di laman sosial. Para pelayar media sosial adalah agar lebih berhati-hati dan sering mengambil langkah berjaga-jaga. Bagi pengguna Islam, patuhilah hukum syarak E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 yakni membataskan cara pergaulan mereka, iaitu mengikut konteks Islam seperti hadith yang diriwayatkan seperti berikut Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya, dan sesungguhnya setiap orang mendapatkan sesuai apa yang diniatkan, barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya kerana dunia yang akan didapatkan atau wanita yang akan dinikahi maka hijrahnya sesuai dengan apa yang diniatkan. Hadith Riwayat al-Bukhari dan Muslim Mencari pasangan teman hidup yang soleh atau solehah sangat dituntut oleh Islam. Semua insan menginginkan kehidupan berpasang-pasangan yang di redhai Allah SWT Hal tersebut disebabkan dengan hidup berkeluarga, kehidupan seseorang individu serta pasangan hidup mereka akan menuju keselamatan serta kesejahteraan di dunia mahupun di akhirat. Ini bertepatan dengan sabda Rasulullah SAW buat kaum Adam dalam mencari pasangan Dunia adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita solehah. Hadith Riwayat Muslim Akhir sekali, teman hidup dan jodoh adalah antara perkara misteri dan rahsia Allah SWT buat insan-Nya. Kita sebagai makhluk-Nya harus meyakini bahawa jodoh, rezeki, ajal dan maut adalah takdir yang telah ditetapkan sejak berada dalam kandungan bonda lagi. Penggunaan laman jaringan sosial merupakan satu alternatif yang memudahkan lebih ramai orang untuk mencari teman hidup mereka. Walaupun jodoh itu satu perkara yang sudah ditakdirkan, kita sebagai umat Islam perlu berusaha untuk mengecapinya dengan bernikah, iaitu demi mengikut Sunnah Rasulullah yang mahukan umatnya yang ramai dan hidup di bawah rahmat Allah SWT RUJUKAN Al-Qur’an Al-Karim. Abdul Rauf Ridzuan 2014. The relationship between SNS Factors, Ethnocentrism and Sosial Solidarity. Unpublished Doctoral Dissertation. Universiti Putra Malaysia, Serdang, Malaysia. Cari Jodoh. Retrieved from Ball-Rokeach, S. J. 1985. The origins of individual media system dependency a sociological framework. Communication Research 124 485-510. Bowles, C. 2007. Understanding social networks. Slideshare. Retrieved from Cennydd/understanding-social-networks/ E-Journal of Islamic Thought and Understanding J A N U A R Y 2 0 1 8 h t t p / / e j i t u . u i t m . e d u . m y / e - I S S N 2 0 0 6 - 9 6 1 7 Boyd, & Ellison, 2008. Social network sites definition, history and scholarship. Journal of Computer-Mediated Communication, 13, 210-230 Emma Stailista 2013. Tips Mengenali Jodoh Menurut Islam. Retrieved from Internet Live Stats - Internet Usage & Social Media users in the world. June 2015. Retrieved from Kang Haikal 2014. Ciri-ciri Masyarakat Dalam Islam. Retrieved from Malaysia has over 13 million Facebook user Retrieved from million-facebook-users/ Omar Shahid 2014. How 10 years of social media has changed Islam. Retrieved from Principles and Values of Globalization, the Challenges and the Opportunities. Retrieved from Safie Mokhtar 2014. Cara Mencari Jodoh Menurut Islam. Retrieved from ResearchGate has not been able to resolve any citations for this study is done in order to find the ways on how social networking sites SNS can unite multiethnic people in Malaysia as the level of community tension index has been increasing since 2011. Social networking sites are chosen as them bring many benefits to the users. This study also aims to examine the relationship between SNS factors towards ethnocentrism and social solidarity. This study used the social capital theory as foundations theories for model development. The minimum sample size was determined through G∗ Power analysis. The study involved 482 respondents, selected through a cluster sampling technique involving three main ethnics in Malaysia. A cross sectional survey and structured questionnaire were used for data collection. All variables were measured through scales previously used by other researchers. Structural Equation Modeling SEM under AMOS ver. 20 software was used in the analysis. Results of the SEM indicated that the model fits the data. The findings indicated that two SNS factors namely interaction and intimacy have significantly influenced social solidarity. Moreover, the result showed that two SNS factors which are interaction and involvement also have significant influence on Social network,sites,SNSs are increasingly attracting the attention of academic,and,industry researchers intrigued by their affordances and reach.,This special theme section of the,Journal,of Computer-Mediated,Communicationbrings ,together scholarship on these emergent phenomena.,In this introductory article, we describe features of SNSs and propose a comprehensive definition. We then present one perspective on the history of such sites, discussing key changes and developments. After briefly summarizing existing scholarship concerning SNSs, we discuss the articles,in this special section and conclude with considerations for future, J. BALL-ROKEACHPrior theory and research that has demonstrated the consequences of individuals' media-system dependencies upon selective exposure and message effects has not, however, addressed the equally important question of the determinants of individuals' media-system dependencies. The aim of this article is to present a sociological framework for the analysis of the macro and micro determinants of those media-system dependencies. The configuration of determinants that constitute this framework includes structural dependencies between the media and other social systems, characteristics of the social environs, media-system activity, interpersonal discourse networks, the sociostructural location of individuals, and personal Principles and Values of Globalization, the Challenges and the OpportunitiesOmar ShahidOmar Shahid 2014. How 10 years of social media has changed Islam. Retrieved from Principles and Values of Globalization, the Challenges and the Opportunities. Retrieved from MokhtarSafie Mokhtar 2014. Cara Mencari Jodoh Menurut Islam. Retrieved from
- Pencarian jodoh bisa sangat komikal. Setidaknya itu pernah ditunjukkan Nora Ephron dalam film You've Got Mail. Film yang dibintangi oleh Tom Hanks dan Meg Ryan ini menceritakan tentang lelaki dan perempuan yang bertemu secara anonim di ruang percakapan online. Film yang dirilis pada 1998 itu terasa asing, lucu, sekaligus absurd bagi saya, mungkin juga orang Indonesia lain. Bertemu jodoh melalui internet? Internet di Indonesia bahkan masih teknologi yang langka ketika itu. Apalagi menemukan jodoh melalui ternyata berselang tiga tahun kemudian, momen ala You've Got Mail itu benar-benar hadir dalam hidup selalu ingat momen itu. Kakak sepupu perempuan mengenalkan seorang lelaki pacarnya. Saya penasaran di mana mereka berkenalan. Karena kakak saya ada di Jember dan sang lelaki berasal dari Aceh. Jarak yang cukup jauh dan secara penghitungan matematis agak susah membuat mereka saling Yuyun Permana, kakak saya itu, mengenal pacarnya via internet sebuah dunia lain yang terbentuk dari matematika, kode biner, dan algoritma. Lebih tepatnya via fitur chatting legendaris, mIRC. Fitur percakapan via internet ini dibuat oleh Khaled Mardam-Bey, programer Inggris berdarah Palestina-Siria, dan resmi dirilis pada 1995. mIRC kemudian menjadi populer. Pada 2003, rata-rata setiap orang menghabiskan 3,5 jam untuk berada di ruang percakapan maya 2001, dengan kebetulan yang filmis, program ini menemukan dua orang yang berbeda latar belakang, suku, dan juga profesi. Yuyun saat itu sedang menempuh studi di jurusan Kedokteran Gigi, sedang Muhammad Ridha, pacar yang kemudian jadi suami, adalah jebolan STPDN yang lantas melanjutkan studi Strata 1 di Universitas Brawijaya, pertemuan dengan Ridha itu bukan pertemuan yang pertama. Setidaknya beberapa kali Yuyun janjian untuk kopi darat dengan sejumlah teman chatting lelaki. Tapi Yuyun kerap kabur dari janjiannya itu kalau yang menunggu ternyata adalah lelaki yang tak sesuai bayangannya. Setelah ketemu Ridha, setidaknya keinginannya tercapai."Sejak awal, aku memang ingin punya pacar yang ketemunya tidak biasa," kata Yuyun yang kini mengikuti Ridha, pindah ke bertukar foto dan surat, Yuyun tertarik. Di foto 3R yang dikirim Ridha, tampak seorang lelaki mengenakan jas, rapi dan gagah. Kebetulan, di sebuah minggu bulan Juni, Yuyun memang berencana pergi ke Malang. Ridha memutuskan untuk menemui Yuyun di stasiun. Mirip film romansa zaman dulu. Di Stasiun Malang, Yuyun belajar kebenaran pepatah impian kadang tak berbanding lurus dengan kenyataan. Ridha ternyata berbeda dengan foto yang dikirim."Di foto kan gagah, pakai jas, rapi. Pas ketemu aslinya ya gitu, kucel dan jelek," kenang Yuyun sembari tertawa mengingat pertemuan 15 tahun silam kata, setelah berpacaran selama 4 tahun, mereka menikah. Sekarang sejoli ini sudah punya tiga orang anak, satu lelaki dan dua perempuan. Yuyun tidak sendirian. Setidaknya, dari lingkar perkawanannya, ada dua orang yang bertemu jodoh melalu mIRC. Dari segala kebetulan lucu dan seakan sudah memiliki garis takdir sendiri, saya percaya bahwa jodoh memang bukan matematika. Namun tetap tak bisa dipungkiri jodoh bisa dibantu oleh matematika dan dan AplikasiSejak orang Indonesia melupakan Siti Nurbaya dan Datuk Maringgih, semakin banyak cara mencari jodoh. Yang sempat populer -walau belum diketahui tingkat keberhasilannya- adalah rubrik jodoh di koran. Dari koran daerah sampai koran nasional, rata-rata mereka punya rubrik kontak jodoh. Biasanya hadir di hari Minggu. Formatnya singkat, padat, dan jelas nama, jenis kelamin, umur, pekerjaan, kriteria pasangan industri media cetak mulai surut, tidak dengan kesempatan para pencari jodoh. Selalu ada ruang bagi mereka. Kini ruangannya bernama internet. Setelah fitur mIRC sudah mulai ditinggalkan, orang bisa mencari jodoh melalui media sosial. Facebook, Twitter, bahkan mungkin Instagram, walau tiga media sosial itu tak dibuat khusus untuk mencari jodoh. Ketika ponsel pintar sudah jadi barang umum dan aplikasi ponsel menjadi hal penting, maka medium pencarian jodoh kembali meluas, yakni via aplikasi kencan dan pencarian riset PEW Research Center, pernah merilis data menarik pada 2015. Menurut riset mereka, 12 persen orang dewasa Amerika pernah, atau masih mengakses situs kencan online. Angka itu naik dari 9 persen pada 2013. Kenaikan juga terjadi pada aplikasi. Pada 2013, hanya 3 persen orang dewasa Amerika yang menggunakan aplikasi kencan dalam ponsel mereka. Di 2015, jumlahnya meningkat jadi 9 persen. Pengguna paling banyak tentu adalah anak muda usia 24 tahun hingga 34 tahun. Pada 2015, sekitar 27 persen orang Amerika usia 24 pernah dan masih memanfaatkan situs/ aplikasi kencan. Dari semua responden, 80 persennya setuju bahwa kencan online baik melalui situs atau aplikasi adalah cara bagus untuk bertemu orang baru."Dan sekitar 61 persen orang Amerika setuju bahwa kencan online itu lebih mudah dan efisien ketimbang cara lain," kata penelitian kemarin malam, saya sama sekali tak pernah memasang aplikasi jodoh di ponsel saya. Alasannya klise saya sudah punya pasangan. Namun, saya setuju kalau mencari jodoh via online ini bisa efisien dan punya kemungkinan besar untuk cocok. Alasannya, lagi-lagi, adalah algoritma. Dari sana, aplikasi akan menyarankan orang-orang yang memiliki kecocokan dengan kita."Riset menunjukkan saat pengguna melihat foto pengguna lain, mereka tidak hanya berusaha menilai kecocokan dari segi fisik, tapi juga kecocokan sosial," ujar Jessica Carbino, pakar asmara di Tinder. "Para pengguna itu pasti berpikir, 'Apakah aku punya kesamaan dengan orang ini?' "Cerita dari Tinder dan BadooDidorong rasa penasaran pengalaman mencari jodoh, atau setidaknya teman ngobrol baru, melalui aplikasi, saya mencoba mengunduh Tinder di ponsel. Tinder adalah salah satu aplikasi kencan paling favorit di jagat raya. Hingga sekarang, Tinder sudah diunduh lebih dari 50 juta ini diluncurkan pada 2012. Setahun setelahnya, Tinder mendapatkan penghargaan Best New Startup of 2013 dalam ajang TechCrunch. Hingga 2015, diperkirakan ada 50 juta orang pengguna Tinder, dengan 10 juta pengguna aktif harian. Pengguna Tinder hingga 2015 lalu diperkirakan mencapai 50 juta orang, dengan 10 juta pengguna aktif alias menggeser profil seseorang, adalah kunci dari Tinder. Geser ke kanan akan membuat kita menyukai profil seseorang, dan geser ke kiri untuk meneruskan pencarian. Pada 2015, Tinder mengenalkan Geser Profil Sebelumnya. Sayang, untuk memakai fitur ini, pengguna harus ini termasuk dalam Tinder Plus. Tentu harus berbayar. Ada keanggotaan 1 bulan yang dibanderol Ada juga keanggotaan 6 bulan yang harga iuran per bulannya adalah Ada pula yang setahun, dengan biaya iuran per bulan. Dengan berbayar ini, pengguna bisa melihat profil pengguna yang terlewat, bisa mencari jodoh hingga beda negara, dan mematikan iklan. Diperkirakan ada pengguna yang membayar untuk Tinder sama seperti riset yang dilakukan PEW, pengguna Tinder kebanyakan adalah mereka yang berusia 25 hingga 34 tahun. Jumlahnya mencapai 45 persen dari total pengguna. Di bawahnya, para pengguna rentang 16 hingga 24 tahun dengan persentase mencapai 38 persen. Yang mengejutkan adalah ada sekitar 1 persen, yang berarti sekitar orang, pengguna usia 55 hingga 64 tahun. Selain tak matematis, mencari jodoh rupanya juga tak peduli kepopulerannya ini, Tinder sempat mengundang ketertarikan para investor. Pada Juli 2015, Bank of America Merrill Lynch memperkirakan valuasi Tinder sebesar 1,35 miliar dollar. Selain Tinder, situs dan aplikasi pencarian jodoh lain yang terkenal adalah Badoo. Didirikan pada 2006 oleh wirausahawan Rusia Andrey Andreev, aplikasi ini sudah diunduh oleh 100 juta orang. Majalah TIME pernah menuliskan bahwa Badoo adalah "...the most popular dating app in the world."Lagi-lagi, didorong rasa penasaran, saya coba mengunduh aplikasi ini. Begitu membuka kali pertama, saya salut dengan aplikasi ini karena mereka seperti paham rasa malu, segan, cemas, yang mungkin dirasakan para pencari jodoh via aplikasi. Mereka menuliskan kalimat yang bikin para pencari jodoh bisa menghembuskan nafas lega Tenang, kami tak pernah mem-posting apapun di saja masuk, Badoo sudah menyarankan saya untuk menambahkan seseorang perempuan. Umurnya 30 tahun. Rambut lurus panjang sedada. Senyumnya manis. Di gambar profilnya, dia mengenakan baju tank top motif garis hitam-putih. Tampaknya ramah dan mudah berteman, bisa dibaca dari apa yang dia tulis di bagian About Me supel, easy going. Keramahannya juga sudah terbukti. Sudah ada dua penghargaan yang dia dapat, yakni The Friendliest People dan The Most Liked People. Badoo punya sistem skor untuk mengukur popularitas seorang lajang di sini. Untuk gadis ini, ada orang yang dia ada di Jakarta. Mungkin dengan sedikit obrolan pemecah es, saya bisa merancang kopi darat dengannya. Sayang selera musiknya sedikit random. Dia menyukai U2 tapi juga menyukai Lil Wayne yang kurang punya sumbangsih signifikan bagi peradaban manusia itu. Karena faktor sepele itu, saya tak jadi menambahkannya ke daftar teman saya. Ya gimana lagi bung, lagi-lagi ini soal dengan Tinder, ada fitur Nearby di Badoo. Dengan fitur ini, Badoo akan mencari para pengguna yang berada dalam radius dekat. Waktu saya memilih fitur ini, ada 15 perempuan yang secara jarak relatif dekat dengan lokasi saya. Selain itu ada fitur Viewed. Jadi pengguna bisa tahu siapa orang yang menengok profilnya, dan tentu menihilkan kesempatan seseorang menguntit diam-diam. Waktu saya buka fitur ini ternyata sudah ada 2 perempuan yang menengok profil satunya adalah seorang perempuan 31 tahun. Di gambar profilnya dia memakai baju tanpa lengan bermotif ular dan memakai tas selempang berwarna cokelat. Jaraknya hanya 5,4 kilometer dari posisi saya. Tapi saya memutuskan untuk tak mengajaknya ngobrol ketika melihat profilnya. Kegemaran perempuan ini adalah sepatu high heels, nail polish, manicure, dan fashion. Gaji saya yang tak sebesar pendapatan Raffi Ahmad tentu tak akan sanggup menyejajarkan diri dengan hobinya. Akhirnya karena tak minat mencari jodoh beneran, saya memilih untuk menghapus aplikasi Bisa Dari Mana SajaMungkin bagi saya yang sudah berpasangan, aplikasi macam ini kurang menarik. Tapi ternyata ada banyak non bujang yang gemar dengan aplikasi pencarian jodoh. Pada 2015, perusahaan riset GlobalWebIndex GWI merilis penelitian tentang Tinder. Ternyata meski sekitar 45 persen penggunanya adalah lajang, sekitar 30 persen pengguna Tinder sudah menikah, dan 12 persen lainnya sedang dalam juga bertemu dengan Namira Kinski, 27 tahun, seorang pekerja di perusahaan teknologi informasi. Dia terang-terangan menyebut motivasi utama menggunakan Tinder dikarenakan ingin, "...mencari pelipur lara. Waktu itu habis patah hati. Tapi juga niat cari yang serius, mungkin karena faktor umur."Berdasarkan hitungan kecocokan ala Tinder, ada sekitar 20 orang yang dianggap cocok bagi Namira. Dari sana, Namira mulai menyeleksi. Macam-macam kualifikasinya. Dari fisik hingga kegemaran. Tentu saja yang iseng dan mesum langsung dia coret. "Dari 20 orang, sekitar 15 orang mengirim gambar jorok dan juga ngomong jorok," katanya. Sisa 5 orang itu, akhirnya ada satu orang yang bersedia datang ke rumah Namira untuk menjemputnya di kencan pertama. Salah satu risiko kenal seseorang melalui situs atau aplikasi adalah kadang foto bisa menipu. Yuyun yang kenal Ridha via mIRC bilang kalau dalam foto Ridha tampak gagah karena mengenakan jas. Tapi ketika ketemu pertama kalinya, Ridha ternyata kucel. "Maklum, mahasiswa," kata Yuyun sembari terbahak. Begitu pula yang dialami Namira. Di foto, sang pasangan ini brewokan, dengan badan yang bidang. Dalam hati Namira mengira pasangannya itu tinggi."Taunya enggak!" Namira tertawa penjajakan juga berbeda di masing-masing orang. Yuyun berpacaran 4 tahun sebelum akhirnya menikah. Dalam kasus Namira, dia hanya perlu 4 bulan untuk akhirnya yakin bahwa pasangan yang dia temukan di Tinder adalah calon teman hidup yang tepat. Kini mereka sedang menyiapkan pernikahan yang akan digelar Desember tahun tak selamanya kisah kencan online berujung pernikahan. Ada beberapa orang kawan lelaki yang gagal, dan tentu saja tak mau diwawancara untuk tulisan ini, yang mereka anggap bisa mematikan pasaran. Di kolom komentar aplikasi jodoh ini, juga banyak komentar-komentar yang ngenes, tapi sekaligus lucu. Seperti ini misalkan"Saya baru daftar, besoknya langsung dapat match. Tapi dichat diem aja, wkwkwkwkwkwk. Gak ada bales sama sekali. Ini chatnya yang error jadi chatnya gak sampai, atau apa mungkin saya dicuekin? Wkwkwkwkwk."Pada akhirnya, saya percaya bahwa jodoh bisa datang dari mana saja. Jodoh adalah buah kerja alam semesta. Mediumnya tentu beragam. Bisa dari sepetak iklan jodoh di koran daerah, dari ruang percakapan dunia maya, media sosial, bahkan aplikasi. Tentu perkembangan teknologi juga akan memperluas medium pencarian ya, sudahkah saya bercerita kalau saya berkenalan dengan istri melalui Facebook? - Teknologi Reporter Nuran WibisonoPenulis Nuran WibisonoEditor Nurul Qomariyah Pramisti
NU Jombang Online, Masalah jodoh selalu menarik untuk dibahas. Setiap manusia yang normal ikut diskusi membahas hal ini. Banyak cara dilakukan dalam menemukan jodoh, baik cara konvensional maupun lewat media sosial. Di era serba canggih ini, banyak aplikasi baru yang diciptakan untuk komunikasi seperti Instagram, Facebook, Whatshap, Email, dan beberapa aplikasi lainnya. Tak jarang lelaki dan perempuan terlibat komunikasi yang mengarah pada pendekatan untuk menuju pernikahan. Dalam istilah umum disebut dengab PDKT atau pendekatan. Lalu bagaimana Islam memandang PDKT lewat media sosial? Bagaimana hukum PDKT via media sosial dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh? Wakil Rais Syuriah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Jombang, Jawa Timur Kiai M Sholeh menjelaskan hukum PDKT ini. "Hukum PDKT via facebook,video call, sms dan lain sebagainya dengan lawan jenis dalam rangka mencari jodoh itu boleh bila diperlukan," katanya dikutip dari akun Facebooknya, Selasa 28/1. Lanjutnya, isi pembicaraannya juga harus berkaitan dengan hal-hal yang ada relevansinya dengan keinginan mencari jodoh. Semisal bukan membicarakan sesuatu yang mesum atau sesuatu yang dapat menimbulkan hal-hal yang tidak jelas manfaatnya. "Refrensi pendapat saya ini ada di Mugnil Muhtaj juz 3 halaman 165, Hasyiyah Qolyubi juz 3 halaman 209 dan Bariqoh Mahmudiyah fi Syarhi Thoriqoh Muhammadiyyah juz 4 halaman 7," jelasnya. Namun Kiai Sholeh mengingatkan kepada pemuda-pemudi yang sudah siap secara mental dan finansial untuk segera menikah. Sehingga tak perlu menghabiskan banyak waktu di media sosial untuk mencari jodoh. "Kalau sudah ingin nikah maka segera lamaran ke rumah orang tuanya dengan baik-baik. Tidak usah kebanyakan giringan, nanti malah masuk angin. Pemuda Islam harus jaga kesucian agama dan calon istrimu yang akan melahirkan anak-anakmu," ujar Kiai Sholeh. Pesan ini menurut Kiai Sholeh ia sampaikan agar handphone yang dipegang setiap umat Islam mendatangkan kemanfaatan yang besar. Bukan malah menjadi awal kerusakan. Sebab di handphone android dan iphone yang terhubung ke internet membuat dunia berada dalam genggaman. Masyarakat mendapat informasi yang cukup banyak. "Semoga android yang kita pegang menjadi sarana mashlahah, bukan mafsadah kerusakan diberbagai segmen," tutupnya. Kontributor Syarif Abdurrahman Editor Syamsul Arifin
hukum mencari jodoh di internet