NUSRAMEDIACOM — Dinilai penting agar hasil cipta kebudayaan para leluhur bisa terdokumentasi secara utuh, Tim Ekspedisi akan tetap menelusuri setiap cerita rakyat para Leluhur Lombok yang terserak. Demikian hal itu ditegaskan Ketua Tim Ekspedisi Mistis PDI Perjuangan NTB dan Mi6, Ruslan Turmuzi pada Kamis 4 Agustus 2022 di Mataram. Dengan menelusuri setiap rekam jejak sejarah [] Kamis 7 Juli 2022. • Beranda » Cerita Rakyat Nusantara ». NTT - Indonesia. Rating : 2.4 (13 pemilih) Laku Leik adalah seorang raja yang bengis dan serakah dari sebuah kerajaan di daerah Belu, Nusa Tenggara Timur. Karena keserakahannya, ia ingin menjadi raja seumur hidup. Untuk itulah, ia tidak mau memiliki anak laki-laki. Dahulukala di Jawa Timur ada dua hewan kuat, Sura dan Baya. Sura adalah ikan hiu dan Baya adalah buaya. Mereka hidup di laut. Sebenarnya, mereka adalah teman. Tetapi ketika mereka lapar, mereka sangat rakus. Mereka tidak mau berbagi makanan. Mereka akan melakukan apa saja untuk itu dan tidak pernah berhenti bahkan hingga bertarung sampai salah satu dari mereka menyerah. LowonganKerja Cerita Dewasa Juli 2013 Bercinta Di Zona Nyaman Anda Agustus 2022 Update Pkl: 03:20:00 pm | Tgl: Jumat 5 Agustus 2022 Jakarta, DKI Jakarta | Rp 3.000.000 | full-time Home » CeritaRakyat Dari Nusa Tenggara Timur Gregor Neonbasu SVD,Yohanes Vianes Watu . Tersimpan di: Main Author: NEONBASU SVD,Gregor (-) Other Authors: Yohanes Vianes Watu (-) Format: BookSection: Bahasa: ind: Terbitan: Jakarta Grasindo, 1996: Subjects: Cerita Rakyat-Nusa Tenggara Timur. cara membuat kue lapis tepung beras rose brand takaran gelas. Artikel legenda dan sejarah nusa penida kali ini kami suguhkan untuk sobat travela yang penasaran akan kisah sejarah dan cerita rakyat legenda Nusa penida Bali. Namun sudah tahukah Anda wisata 3 Nusa di Bali yang terdiri atas Nusa Penida, Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan? Ya, ketiga nusa itu dipisahkan oleh Selat Badung dengan pulau besar Bali, atau biasa disebut mother of island. Selain keindahan alamnya, Nusa Penida juga menarik dengan sejarahnya. Demikian pula dengan riwayat 2 nusa lainnya. Legenda Dan Sejarah Nusa PenidaLegenda Rakyat Nusa PenidaDukuh JempunganManusa PanditaSejarah Nusa PenidaDinasti GelgelKesepakatan Dalem Watu RenggongKyai Jelantik Untuk sejarah Nusa Penida sendiri, pastinya sangat menarik bagi para wisatawan yang berkunjung. Sebab, disini pun masih terdapat adanya ritual khusus di pura yang ada di pulau Nusa Penida. Nusa Penida sendiri merupakan daerah yang sudah masuk Kabupaten Klungkung Bali. Diantara ketiga pulau yang sudah disebut di atas, maka Nusa Penida adalah kawasan yang memiliki area paling luas. Cukup banyak tempat rekreasi serta obyek wisata disini sehingga para pengunjung dapat menikmati bermacam wisata bahari yang pastinya indah. Sebelum kita bahas lebih banyak mengenai sejarah Nusa Penida, maka ada baiknya bila kita bahas terlebih dahulu tentang letak geografisnya. Nah untuk anda yang ingin berkunjung ke nusa penida maka anda pun bisa melalui empat pelabuhan utama seperti; Pantai Sanur-Denpasar, Benoa, Pelabuhan Padangbai dan Kusamba-Klungkung. Atau juga bisa baca di artikel kami lainnya “Tips Bagaimana Cara Ke Nusa Penida“. Mengenai Transportasi laut diatas, tentu anda tak perlu lagi khawatir sebab keempat pelabuhan tersebut sudah menyediakan fast boat dengan fasilitas terbaik hingga anda selamat sampai tujuan pulau nusa. Fast boat bisa disewa dengan tiket sebagai sarana transportasi umum hingga private. Setelah membahas kondisi geografis dan jalan menuju ke lokasi diatas, maka kini waktunya kita fokus membahas legenda dan sejarah Nusa Penida Kita mulai dari legenda kisah rakyat nusa penida Legenda Rakyat Nusa Penida Alkhisah pada tahun Saka 50, Ida Bhatara Siwa bersama sakti Dewi Uma istri beliau tedun turun ke bumi beserta para pengikut Beliau seperti Tri Purusa, Catur Lokha Pala dan Asta Gangga. Turun disebuah Gunung yang sekarang Gunung tersebut bernama Gunung Mundhi. Di Gunung Mundhi inilah Ida Bhatara Siwa dan Sakti Ida Dewi Uma menjelma dari Meraga be-Raga Dewata menjadi manusia. Bhatara Siwa & Dewi Parwati Selain turun di puncak Gunung Mundhi, Ida Bhatara Siwa juga turun di sebuah tempat pada tahun Saka 55, yang sekarang bernama Tunjuk Pusuh. Namun Dewi Kwan Im lebih dahulu turun pada tahun Saka 45 beristana di sebuah goa. Lalu Dewi Parwati menyusul turun ke bumi pada tahun Saka 60. Sekarang tempat tersebut bernama Goa Giri Putri yang menjadi Pusering Jagat sedangkan Dewi Parwati yang bergelar Bhatari Hyang Giri Putri sebagai penjaga tirta yang ada di dalam Goa Giri Putri. Selain beristana di Pura Goa Giri Putri dan Pura Tunjuk Pusuh mereka juga yang beristana di pura Batu Medau. Baca juga Upacara Adat Yang Jangan Terlewati Saat Berada Di Bali! Dukuh Jempungan Ida Bhatara Siwa menjelma menjadi seorang laki-laki, menjadi seorang Pandita pendeta yang bergelar Dukuh Jumpungan. Dari penjelmaan inilah daratan gunung mundi menjadi cikal bakal nama Nusa Penida. Ida-Bhatara-Siwa Nama sebenarnya Nusa Penida adalah Manusa Pandita, manusa adalah seorang/manusia yang bernama Jumpungan, dan Dukuh adalah Seorang Pandita/pendeta. ** Kata dukuh dalam Kamus Jawa Kuno oleh Zoetmulder 1994233 berarti pertapaan di hutan, bertempat tinggal di hutan dan dalam Kamus Bahasa Bali Simpen, 198559 kata dukuh artinya wang mdwijati, adan soroh dukuh. Manusa Pandita Dari kata “Manusa Pandita” inilah lama-kelamaan berubah menjadi Nusa Penida. Sedangkan sakti dari Ida Bhatara Siwa yaitu Dewi Uma menjelma menjadi seorang perempuan yang bernama Ni Puri yang merupakan istri Dukuh Jumpungan. Turunnya Ida Bhatara Siwa dan Istrinya ke bumi dari Siwa Lokha selain itu juga membawa pengikut sebanyak 150 meraga manusia. Turunnya Ida Bhatara Siwa dan Saktinya ke bumi, beserta pengikutnya tersebut-lah awal baru adanya manusia pertama di Nusa Penida. Membangun desa dan pesraman Dukuh Jumpungan beserta pengikutnya mulai membangun tempat tinggal yang disebut Padukuhan didaerah sekitar Gunung Mundhi yang rata sekarang lokasi tersebut bernama Desa Rata. Sedangkan puncak Gunung Mundhi dibangun sebuah pesraman yang dikelilingi tetamanan yang berasal dari sumber air yang jumlahnya 8 disebut Asta Gangga yang berasal dari Siwa Lokha, yang ikut turun bersama Ida Bhatara Siwa. Membangun sebuah perahu Karena pulau Nusa Penida ini dikelilingi dengan lautan yang sangat luas maka Ida Dukuh Jumpungan berpikir untuk membuat sebuah perahu. Pada tahun Saka 60, Ida Dukuh Jumpungan ber-semedhi di pesraman puncak Gunung Mundhi. Dari kekuatan adnyana-nya lah muncul sebuah perahu yang sangat indah dan besar sekali. Setelah perahu sudah selesai maka perahu tersebut diturunkan dari daerah puncak Mundhi menuju ke arah Utara dan sampai ke laut, tepat di pesisir daerah Bodong yang sekarang disebut Tukat Bodong, dan perahu tersebut digunakan berlayar menikmati indahnya lautan bersama istri beliau. Melahirkan seorang anak laki Dan kemudian pada tahun Saka 90, Ni Puri melahirkan seorang anak laki-laki yang diberi nama I Merja. I Merja tidak begitu senang berlayar. Dia lebih senang bersemedhi melakukan tapa brata yoga semedhi di Batu Beya memohon keselamatan dunia dan seisi alam semesta. Pada jaman ini bumi Nusa Penida menjadi makmur, aman sentosa, gemah ripah loh jinawi, berkat kepemimpinan Dukuh Jumpungan. Setelah Dukuh Jumpungan berumur 95. Ia melakukan yoga semedhi di puncak gunung dan sekarang berdiri pura Puncak Gunung Mundhi sebagai stana Ida Dukuh Jumpungan. Dan istri Ida Dukuh Jumpungan yaitu Ni Puri, juga,melakukan yoga semedhi di sebuah tempat pada saat berumur 230 dan moksa pada tahun Saka 280. Sekarang ditempat semedhi nya berdiri pura Batu Melawang sebagai istana Ida Ni Puri. Goa Betel Ni Puri Dikisahkan pula bahwa Ni Puri juga pernah melakukan yoga semedhi dan dengan kekuatan adnyana Ida sehingga mampu membuat Goa Betel dari arah Barat pulau Nusa Cenik hingga tembus ke arah Timur pulau Nusa Cenik. ** Nusa cenik nama lain nusa ceningan Dengan melobangi mulai dari arah Barat maka di Barat pulau Nusa Cenik disebut Batu Melawang. Sedangkan di Timur pulau Nusa Cenik karena tembusan Goa Betel itu kelihatan ninggias dari pulau Nusa Gede maka dari arah timur pulau Nusa Cenik tepatnya di sekitar goa disebut Batu Banglas. Goa Betel merupakan istana payogan Ida Batara Ciwa dan Dewi Uma. Selain tempat itu sebagai istana/payogan juga sebagai tempat penyimpanan barang-barang pusaka milik I Renggan. Merja dan Nu Luna Diceritakan setelah I Merja dewasa menikah dengan Ni Luna. Yang mana Ni Luna berasal dari Indra Loka, yang turun ke bumi bersama saudarinya Dewi Rohini pada tahun Saka 97. Tempat turunnya Ni Luna dengan saudarinya itu sekarang disebut daerah Sukun. Selain bersama saudarinya mereka juga membawa pengikut sebanyak 125 orang, pengikutnya ini semua meraga Denawa Ksatria indra loka, sedangkan Ni Luna dengan saudaranya dari Dewata menjelma menjadi manusia. Dewi Rohini di ambil oleh Empu Agni Jaya dijadikan istri yang tinggal di Jungut Batu. Di kisahkan pula bahwa Empu Agni Jaya mempunyai 2 orang putra angkat yang bernama Hyang Naon dan I Rundan yang sekarang mejadi istana Pura Sakenan Jungut Batu. Melahirkan I Renggan I Merja pada waktu berumur 160 melakukan yoga semedhi di Batu Beya dan moksa pada tahun Saka 250. Sedangkan istri I Merja yaitu Ni Luna melakukan yoga semedhi di daerah Batu Banglas pada saat berumur 153 dan moksa pada tahun Saka 250. Sekarang berdiri sebuah pura sebagai istana Ida Ni Luna yaitu Pura Batu Banglas. Dari perkawinan mereka I Merja & Ni Luna lahirlah I Renggan pada tahun Saka 150. I Renggan menikah dengan I Merahim yang lahir tahun Saka 160. Pages 1 2 3 4 Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Identitas BukuJudul Buku Laut BerceritaPenulis Leila Salikha Chudori Tebal Buku 379 Penerbit Kepustakaan Populer GramediaCetakan 33Tahun Terbit 2022Ringkasan Buku Menceritakan kisah kehidupan Biru Laut dari sudut pandang orang pertama yang mengkisahkan kembali seluruh perjalanan hidupnya saat jarak kematian dengan dirinya hanya dalam satuan detik. Kisah awal adalah tentang tokoh-tokoh yang ada dalam sekeliling Laut yaitu Kinan, Alex,Daniel, Sunu dan Bram dengan latar tempat di Seyegan dalam keluarga keluarga yang mengagumi sastra. Menjadikan Laut dan Adiknya memiliki referensi bacaan sastra sejak kecil. Hal ini tidak luput dari pekerjaan Ayah Laut yang merupakan seorang wartawan, sedangkan Ibu Laut adalah seorang Ibu Rumah Tangga yang memiliki keterampilan dalam mengolah bumbu dapur. Laut juga memiliki seorang adik bernama Asmara Jati yang juga tertarik terhadap sastra, akan tetapi asmara hanya menjadikan sastra sebagai bahan bacaan. Karena Asamara lebih memiliki ketertarikan terhadap hal-hal yang bersifat sains dan pasti. Berbeda dengan Laut yang justru sangat tertarik untuk mengerti lebih dalam tentang sebuah karya sastra. Inilah salah satu hal yang melatarbelakangi jiwa aktvisme yang terdapat dalam diri Laut menjadi salah satu Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada, sedangkan Kinan adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP. Masa lalu Kinan,Laut dan Bram bersinggungan karena memiliki latar kehidupan dalam lingkungan yang sudah dihadapkan pada realitas sosial ketidakadilan yang terjadi pada saat itu. Kesukaan mereka terhadapn sastra dan kesadaran akan terdapatnya ketidakadilan sosial yang berakar dari sistem politik akhirnya menyatukan ikatan diantara mereka bertiga. Mereka membentuk kelompok perlawanan Wirasena dan Winatra untuk melawan orde baru, karena tata kelola kenegaraannya banyak bersebrangan dengan berbagai pandangan hidup mereka yang ideal. Salah satu contoh sederhanya adalah tentang pemalsuan sejarah dan pelarangan sastra yang dianggap membahayakan laut diangkat sebagai sekjen Wirasena dan Bram sebagai romansa adalah ketika Biru bertemu Anjani seorang Mahasiswi seni rupa ISI Institut Seni Indonesia yang menjadi salah satu bagian dari aktivis Taraka yang menjadi bagian dari simbol gerakan perjuangan pada saat itu. Ratih Anjani yang juga memiliki pengetahuan akan cerita Mahabarata dan Ramayana, serta mampu membuat sebuah cerita akan Rama dan Sinta menjadi lebih menarik . Pertemuan pertama antara Laut dan Anjani justru langsung membuat Laut jatuh cinta pada anggota Winatra terhadap Naratama adalah bumbu yang mempu membuat pembaca menempuh ruang imajinasi dan menerka kebenaran dari tuduhan tersebut. Perjuangan aktivis mahasiswa yang tetap berani meskipun disiksa dan nyawa yang terancam merupakan simbol perjuangan melawan ketidakadilan yang dialami oleh rakyat saat itu. Dalam berbagai kejadian diilustrasikan bahwa rakyat yang rela berkorban untuk membantu dan melindungi mahasiswa dari ancaman aparat yang menjadi mata dan telinga akhirnya beberapa mahasiswa dihilangkan dan tidak jelas keberadaannya. Mereka yang dihilangkan tetap hidup selamanya dalam diri keluarga,saudara,kekasih dan sahabat. Mereka yang dihilangkan dengan ketidaksatian menghadirkan penyangkalan dalam diri orang-orang tersayang. Seperti dalam keluarga Biru Laut yang selalu mengadakan ritual makan bersama setiap minggu dengan tetap menyertakan satu piring kosong untuk Laut sebagai harapan kembalinya sosok Sulung dalam keluarga. Cerita yang dihadirkan menjadi pengingat perjuangan tentang kebenaran dan melawan ketidakadilan yang terus tumbuh dan bertambah dalam diri manusia manusia lain, baik yang memiliki hubungan dengan mereka yang dihilangkan ataupun masyarakat umum lainnya. Perjuangan mereka diteruskan dengan perjuangan baru oleh orang-orang yang terus mencari kebenaran tentang nasib abang,anak,kekasih,sahabat dan anggota keluarga menjadi sangat berisi karena mengenalkan berbagai karya sastra lain baik dari dalam negeri maupun luar negeri, seperti karya sastra Amerika Latin dan juga selain itu dalam novel ini terdapat pengetahuan akan berbagai aksi dalam sejarah perjuangan aksi mahasiswa dan rakyat indonesia, mulai dari aksi Blangguan, Bungurasih dan sampai saat ini yang masih di jumpai adalah Aksi Kamisan. Seperti dalam karya Leila S. Chudori yaitu Novel Pulang, tokoh utama adalah tokoh yang memiliki ketertarikan dan keahlian pada hal masakan dan kisah perwayangan mahabarata dan ramayana selalu menjadi bagian menarik dalam membangun karakter tokoh-tokoh yang Buku"Kita harus belajar kecewa bahwa org yg kita percaya ternyata memegang pisau dan menusuk punggung kita". 30"Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, apakah terasa atau tidak, adalah sebuah kontribusi, Laut". 183"....jangan takut kepada gelap. Gelap adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Pada setiap gelap ada terang meski hanya secercah, meski hanya di ujung lorong". 225."Ketidaktahuan dan ketidakpastian kadang-kadang jauh lebih membunuh daripada pembunuhan". 256."Jika jawaban yang kalian cari tak kunjung datang, jangan menganggap bahwa hidup adalah serangkaian kekalahan". 366 1 2 Lihat Hobby Selengkapnya Pulau Nusa merupakan pulau unik yang ada di Sungai Kahayan dari Pulau Kalimantan. Apakah kamu familier dengan kisahnya? Kalau belum, mari simak legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengan dalam artikel ini!Legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah barangkali belum banyak diketahui oleh orang-orang. Padahal, kisah tersebut sebenarnya juga mengandung pesan bijak yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran kepada artikel ini, terdapat uraian lengkap mengenai dongeng terbentuknya pulau yang berada di Sungai Kahayan tersebut. Selain itu, ada juga ulasan unsur-unsur intrinsik dan fakta menarik yang bisa menambah menambah dengan legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah secara lebih lengkap? Langsung saja simak uraiannya dalam penjelasan berikut, yuk! Semoga saja setelah membaca ceritanya, ada pesan moral yang bisa kamu ambil. Sumber YouTube – Dongeng Kita Pada zaman dahulu kala, hiduplah seorang laki-laki bernama Nusa. Ia tinggal di rumah panggung di pinggir aliran Sungai Kahayan di Kalimantan Tengah bersama dengan istri dan seorang adik ipar laki-laki. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nusa dan adik iparnya menanam beragam tanaman di kebun yang letaknya tidak jauh dari rumah mereka. Tanah yang subur dan sumber air yang melimpah menghasilkan hasil panen yang memuaskan. Sayangnya, kehidupan serba berkecukupan keluarga Nusa tidak bertahan lama. Musim kemarau yang datang membuat air Sungai Kahayan lama-kelamaan surut. Kekeringan itu membuat tanaman-tanaman di kebun mati karena kekurangan air. Supaya tetap bisa makan, Nusa dan adik iparnya kemudian pergi memancing ke sepanjang aliran Sungai Kahayan. Namun, ketika menyusuri sungai, perahu mereka terhalang oleh pohon besar yang jatuh ke tengah-tengah aliran air sungai. Nusa dan adik iparnya kemudian menepi dan berusaha menebang pohon besar itu agar bisa disingkirkan ke pinggir sungai. Sayangnya, pohon besar itu membutuhkan waktu yang lama untuk ditebang sehingga Nusa kemudian memutuskan untuk membagi tugas dengan adiknya. “Dik, kamu yang lanjutkan untuk menebang pohon ini, sedangkan aku akan mencari bahan makanan yang bisa kita makan,” ujar Nusa. “Baiklah, kak. Hati-hati. Aku akan berusaha untuk menebang pohon ini sebelum menyusulmu.” jawab adik ipar Nusa. Nusa lalu berjalan ke arah hutan di pinggir sungai itu dan mulai mencari-cari hewan atau buah yang bisa ia bawa pulang. Ketika berkeliling, ia kemudian melihat sebuah telur putih besar di antara tumpukan batu-batu. Telur Putih yang Membawa Bencana Tanpa berpikir panjang, Nusa membawa telur besar itu ke tempat ia dan adik iparnya menepikan perahu mereka. Ia pun dengan penuh semangat memberitahu benda yang ditemukannya itu kepada sang adik ipar. “Dik, lihatlah apa yang aku bawa! Dengan telur ini, kita tidak perlu bersusah-susah untuk memancing atau mencari bahan makanan untuk hari ini. Ayo pulang, Dik,” terang Nusa Adik ipar Nusa yang sudah kelelahan berusaha menebang pohon besar itu menyambut ajakan pulang kakak iparnya dengan bahagia. Mereka pun kemudian memutar balik perahu mereka untuk pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, diceritakan dalam legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah bahwa Nusa segera menjumpai istri tercintanya untuk memasak telur yang ia bawa. Ia dengan penuh semangat pergi ke dapur di mana istrinya berada. “Istriku, telur besar ini cukup untuk menjadi lauk makan hari ini. Cepatlah rebus telurnya, aku sudah lapar,” pinta Nusa. “Abang, tapi kita tidak tahu itu telur apa. Aku tidak masalah kalau hari ini kita tidak makan yang penting kita tidak memakan telur itu,” jawab istri Nusa. “Aku sudah lapar. Kalau kalian memang tidak ingin memakan telurnya, ya sudah biar aku saja yang menghabiskannya!” sentak laki-laki itu. Nusa lalu meletakkan telur itu ke dalam periuk paling besar yang ada di dapur rumahnya. Ia pun merebus telur itu dengan air mendidih dan memakannya hingga habis. Istri dan adik iparnya hanya bisa memandang Nusa dengan tatapan khawatir. Perubahan dari Manusia Menjadi Naga Keesokan paginya, kejadian aneh terjadi di rumah Nusa. Tubuh laki-laki itu tiba-tiba gatal luar biasa dan pada kulitnya muncul bercak-bercak merah. Nusa kemudian meminta istri dan adik iparnya untuk membantu menggaruk tubuhnya. Bukannya cepat mereda, rasa gatal yang dirasakan oleh Nusa justru semakin menjadi-jadi. Selain itu, muncul sisik-sisik sebesar uang logam dari bercak-bercak merah yang ada di kulitnya. Melihat kondisi kakak iparnya yang semakin parah, adik ipar Nusa kemudian pergi mencari pertolongan. “Maafkan aku telah mengabaikan saranmu, Dik. Seharusnya abang tidak keras kepala dan menuruti permintaanmu untuk tidak memakan telur itu,” ujar Nusa. “Bang, nasi sudah menjadi bubur. Semoga saja penyakit abang ini bisa disembuhkan,” ujar istrinya. Tak lama kemudian, datanglah adik ipar Nusa bersama dengan para tetangga desanya. Rombongan warga itu terkejut melihat keadaan Nusa yang telah berubah menjadi manusia bersisik dari dada hingga ke ujung kaki. Adik ipar Nusan dan rombongan warga itu kemudian berunding untuk mencari solusi. Namun, percakapan mereka terhenti dengan teriakan dari Nusa yang tiba-tiba bertindak seperti orang gila. “Panas, tubuhku panas. Cepat bawa aku ke sungai. Tubuhku rasanya seperti dibakar, cepat ceburkan aku ke sungai!” teriak Nusa. Adik ipar Nusa dan rombongan warga itu kemudian membawa tubuh Nusa ke aliran Sungai Kahayan yang belum mengering. Setelah tercebur ke dalam aliran sungai, tubuh Nusa lama-lama semakin membesar dan berubah bentuk menjadi naga. Baca juga Legenda La Moelu dari Sulawesi Tenggara Beserta Ulasannya, Kisah Seorang Anak Yatim dan Ikan Ajaib Kehidupan Baru Menjadi Naga Nusa Sumber YouTube – Dongeng Kita Naga Nusa lalu meninggalkan pesan kepada adik ipar, istri, dan para warga yang telah membantunya untuk meninggalkannya di sungai. Ia merasakan bahwa akan terjadi badai besar yang nantinya membuat air sungai meluap. “Segera tinggalkan tempat ini. Ini sudah takdir yang harus aku terima dan kita haru berpisah. Maafkan aku,” ujar Nusa. Istri Nusa yang mendengar permintaan suaminya hanya bisa menangis tersedu-sedu. Wanita ini tidak bisa berbuat apa-apa dan akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada suaminya. Ia lalu pergi bersama adik ipar dan para warga untuk mencari tempat berlindung. Apa yang dikatakan oleh Naga Nusa benar-benar terjadi. Malam itu, hujan turun dengan deras diserta suara petir yang bergemuruh. Air sungai yang meluap membawa tubuh Naga Nusa hanyut hingga ke muara Sungai Kahayan. Dikisahkan dalam legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah bahwa Naga Nusa berdiam diri dan mulai memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa hidup di muara itu. Beruntungnya, muara sungai itu ternyata menjadi tempat tinggal hidup kawanan ikan dari beragam jenis. Naga Nusa kemudian menjadikan ikan-ikan itu sebagai sumber makanannya. Para kawanan ikan yang mulanya hidup dengan damai, akhirnya berubah hidup dalam ketakutan setelah kedatangan Naga Nusa. Dari sekian kawanan ikan itu, terdapat ikan jelawat dan ikan saluang. Dua ikan ini berunding untuk mencari solusi agar ikan-ikan di muara Sungai Kahayan bisa kembali hidup aman dan tenang. “Bagaimana kita bisa mengusir Naga Nusa dari sini? Kita tidak akan bisa mengalahkan naga besar itu,” ujar ikan jelawat. “Kamu jangan pesimis dahulu. Aku ada ide yang mungkin bisa kita gunakan untuk mengusir naga besar itu,” jawab ikan saluang. Ikan saluang pun menjelaskan idenya kepada ikan jelawat. Setelah mendengarkan penjelasan ikan saluang, ikan jelawat menyanggupi tugas yang mesti ia lakukan. Rencana Ikan Saluang dan Ikan Jelawat Keesokan harinya, ikan saluang pergi menemui Naga Nusa dengan penuh keberanian. Ia sudah menyiapkan pembicaraan yang bisa digunakan untuk mengelabui Naga Nusa. Sesampainya di tempat Naga Nusa beristirahat, ikan saluang segera menghampiri naga itu. “Tuan Naga, kemarin aku berjumpa dengan naga yang ukuran badannya sebesar dirimu. Ia menyuruhku untuk menyampaikan pesan kepadamu bahwa ia ingin menantangmu untuk berkelahi,” ujar ikan saluang dengan pura-pura ketakutan. “Apa kamu bilang? Ada naga lain yang berani menantangku?” tanya Naga Nusa dengan nada geram. “Ada Tuan Naga. Ia bahkan mengatakan akan menjadi penguasa baru di muara Sungai Kahayan setelah menggantikanmu,” jelas ikan saluang. “Baiklah. Aku terima tantangan naga itu. Sampaikan padanya untuk menemuiku besok di sini,” perintah Naga Nusa. “Baik, Tuan Naga,” jawab ikan saluang. Ikan saluang segera menjumpai ikan jelawat tentang perkembangan rencana mereka. Kawanan itu kemudian mengumpulkan ikan-ikan lainnya untuk mengeksekusi lanjutan dari rencana mereka. Keesokan harinya, Naga Nusa menunggu lawannya yang ingin bertarung dengannya. Dengan tubuh besarnya, ia mondar-mandir di sepanjang aliran muara Sungai Kahayan. Namun, pagi berubah menjadi siang tapi naga yang ingin menantang Naga Nusa tak kunjung datang. Ikan saluang yang memberitahunya soal tantangan itu juga tidak datang. Naga Nusa pun tertidur karena kelelahan. Terbentuknya Pulau Nusa Ternyata, ikan saluang yang sedari tadi ditunggu kedatangannya oleh Naga Nusa bersembunyi di dekat naga itu. Ikan itu lalu berenang mendekati ekor Naga Nusa. “Tuan Naga! Bangunlah! Lawanmu sudah datang!” teriak ikan saluang dengan tiba-tiba. Naga Nusa yang masih dalam keadaan tidur tentu saja terkejut dan memutar kepalanya ke arah ekornya. Tanpa berpikir panjang, ia menginggit ekornya sendiri yang ia kira sebagai lawannya. Saking kuatnya gigitan Naga Nusa, ekornya pun terputus. Rasa sakit yang tak terkira menjalar ke seluruh tubuhnya. Ketika naga besar itu tengah melolong kesakitan, ikan saluang segera memanggil teman-temannya untuk menggerogoti ekor Naga Nusa yang telah terluka. Gigitan dari kawanan ikan itu semakin membuat Naga Nusa kesakitan. Ia berusahan dengan sekuat tenaga untuk berenang menjauh dari kawanan ikan itu. Namun, kawanan ikan itu tidak mau menyerah dan terus mengejar dan menggigiti ekor sang naga. Naga Nusa yang telah kehilangan banyak darah tidak bisa berbuat apa-apa selain berenang tanpa henti. Namun, naga besar itu akhirnya menghembuskan napas terakhirnya karena kelelahan dan sudah kehabisan energi. Kawanan ikan-ikan itu merayakan kemenangan mereka dan kembali hidup dengan damai. Sementara itu, mayat Naga Nusa lama-kelamaan digerogoti oleh ikan-ikan di sungai dan tersisa kerangkanya saja. Kerangka naga besar itu lalu ditumbuhi oleh beragam tumbuhan dan menjadi gundukan tanah yang lama-lama menjadi sebuah pulau. Oleh masyarakat setempat, pulau itu dikenal sebagai Pulau Nusa. Begitulah legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah. Baca juga Kisah Patani Darussalam dan Ulasan Lengkapnya, Cerita Seorang Raja yang Suka Berburu Binatang Unsur Intrinsik Asal Mula Pulau Nusa Sumber Wikimedia Commons – Peta Sungai Kahayan Setelah menyimak uraian lengkap tentang cerita rakyat terbentuknya Pulau Nusa, rasanya belum lengkap kalau kamu tidak sekalian mengetahui beragam unsur intrinsik dalam legendanya. Simak informasinya dalam penjelasan berikut 1. Tema Tema atau inti cerita dalam legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah adalah tentang kecerobohan. Tokoh utama berubah menjadi naga setelah mengabaikan peringatan istrinya. Setelah itu, ia mati karena tindakannya sendiri. 2. Tokoh dan Perwatakan Beberapa tokoh yang mempunyai peran dalam pengembangan kisah dari Kalimantan Timur di atas adalah Nusa, istri, adik ipar, para warga, ikan saluang, dan ikan jelawat. Baik dalam versi manusia ataupun naga, Nusa memiliki karakter yang keras kepala, ceroboh, dan sombong. Sementara itu, istri Nusa merupakan seorang wanita yang peduli dan cinta dengan suaminya. Adik ipar Nusa juga merupakan seorang laki-laki yang bisa diandalkan, pekerja keras, dan bertanggung jawab. Para warga yang dimintai tolong oleh adik ipar Nusa tidak serta merta langsung menghakimi Nusa. Mereka ikut membantu mencari solusi dan menghormati keputusan Nusa untuk ditinggalkan di sungai. Dalam cerita rakyat Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah, ada ikan saluang yang memiliki watak cerdas dan bijaksana. Sedangkan untuk ikan jelawat sendiri merupakan tokoh hewan yang bisa diajak bekerja sama dan dapat dipercaya. 3. Latar Tempat atau latar di mana kisah naga di atas terjadi berada di dapur, rumah Nusa, dan aliran sungai Kahayan. Untuk di kawasan sungai sendiri, area muara menjadi latar di mana Naga Nusa menghabiskan sisa hidupnya. 4. Alur Jalan cerita atau alur dari cerita rakyat asal Kalimantan Tengah singkat di atas adalah alur maju atau progresif. Kisah dimulai dengan pengenalan karakter Nusa, istri, dan adik iparnya. Konflik mulai terjadi ketika Nusa mengabaikan permintaan istrinya yang membuatnya berubah menjadi naga. Setelah hidup menjadi naga di muara Sungai Kahayan, Naga Nusa ternyata menjadi pemangsa yang ditakut-takuti oleh ikan-ikan. Pada akhirnya, hewan besar itu menemui ajal karena kecerobohannya sendiri. 5. Pesan Moral Amanat atau pesan moral yang dapat diambil dari asal mula Pulau Nusa adalah untuk bersikap hati-hati dan bisa bersikap bijak ketika dihadapkan pada suatu permasalahan. Jika saja Nusa tidak keras kepala dan menuruti permintaan istrinya, barangkali ia bisa menghabiskan sisa hidupnya dengan keluarga tercinta. Sementara itu, ikan saluang dan ikan jelawat memberikan pelajaran bahwa kerja sama diperlukan untuk bisa mewujudkan tujuan bersama. Dengan kecerdikan dan gotong royong, mereka bisa mengalahkan naga yang tubuhnya lebih besar dari tubuh mereka. Selain unsur intrinsik, ada juga unsur ektrinsik yang bisa kamu jumpai dari kisah asal Kalimantan Tengah di atas. Sebut saja nilai-nilai yang berlaku di masyarakat setempat, seperti nilai sosial, budaya, dan moral. Baca juga Kisah tentang Si Kelingking Asal Jambi dan Ulasan Lengkapnya, Pelajaran untuk Tidak Meremehkan Penampilan Fisik Seseorang Fakta Menarik Sumber Wikimedia Commons – Sungai Kahayan Jika sebelumnya menyimak tentang legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah beserta unsur-unsur intrinsiknya, kali ini kamu perlu mengetahui apa saja fakta menarik dari kisah tersebut. Yuk, simak informasinya dalam uraian berikut 1. Sungai Kahayan Sungai Kahayan yang menjadi latar dari asal mula Pulau Nusa memiliki panjang kurang lebih 600 km dengan kedalaman air kira-kira 7 m. Sering juga disebut dengan Sungai Dayak Besar, sungai ini merupakan salah satu sungai panjang di Pulau Kalimantan. Masyarakat memanfaatkan keberadaan Sungai Kahayan sebagai jalur transportasi. Selain itu, sungai yang membelah kota Palangka Raya ini juga digunakan sebagai tempat wisata susur sungai karena menyajikan pemandangan alam yang asri. Selain itu, deretan rumah suku Dayak yang berada di pinggiran sungai juga menjadi pemandangan unik tersendiri. 2. Diangkat Menjadi Video Animasi Singkat Cerita rakyat Pulau Nusa merupakan salah satu legenda yang diangkat menjadi video animasi singkat. Animasi itu bisa menjadi cara alternatif untuk anak-anak yang lebih suka belajar melalui media visual. Apabila kamu mencari video animasi yang tidak hanya menghibur tapi juga berisi pembelajaran yang berharga, animasi asal mula Pulau Nusa bisa menjadi jawabannya. Kamu bisa menemukannya dengan mudah di platform YouTube. Baca juga Legenda Putri Gading Cempaka dari Bengkulu, Pesan tentang Menuruti Nasihat Orang Tua Legenda Pulau Nusa dari Kalimantan Tengah sebagai Dongeng Pengantar Tidur Begitulah kira-kira uraian mengenai kisah asal mula terbentuknya Pulau Nusa yang berasal dari Kalimantan Tengah. Semoga saja informasi dan penjelasan di atas bisa menjawab rasa penasaranmu tentang pulau yang berada di Sungai Kahayan tersebut. Selain legenda ini, masih banyak cerita rakyat lainnya yang bisa kamu jumpai di PosKata. Beberapa di antaranya adalah cerita rakyat Sangkuriang, kisah Reog Ponorogo, dan asal usul Danau Dendam Tak Sudah. Selamat membaca! PenulisAulia DianPenulis yang suka membahas makeup dan entertainment. Lulusan Sastra Inggris dari Universitas Brawijaya ini sedang berusaha mewujudkan mimpi untuk bisa menguasai lebih dari tiga bahasa. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Banyak sekali cerita rakyat di Negara kita, salah satunya adalah Legenda Pulau Senua. Ada pelajara yang bisa di petik dari cerita rakyat ini. Yuk kita ceritakan untuk si kecil berbagai legenda yang ada di negara kita. Pulau Senua Senoa adalah pulau terluar Indonesia yang terletak di laut laut Cina Selatan yang berbatasan dengan negara Malaysia timur Kalimantan Utara. Pulau Senua ini merupakan wilayah dari kabupaten Natuna, provinsi Kepulauan Riau. Alkisah pada jaman dahulu di Natuna, hiduplah sepasang suami istri yang selalu didera kemiskinan. Kehidupan mereka tak pernah membaik sejak menikah. Karena ingin merubah nasib, pasangan suami istri itu memutuskan untuk merantau ke Pulau Bunguran yang terkenal akan kekayaan lautnya. Ketika telah tiba di Pulau Bunguran, sang suami yang bernama Baitusen bekerja sebagai nelayan seperti halnya penduduk asli pulau itu. Sehari hari Baitusen mencari kerang dan siput. Sang istri yang bernama Mai Lamah bekerja membantu suaminya membuka kulit kerang yang akan dijual sebagai bahan baku perhiasan. Baitusen dan Mai Lamah sangat kerasan tinggal di Pulau Bunguran. Selain penduduknya yang menjunjung tinggi nilai persaudaraan terhadap sesama, kehidupan mereka juga lebih baik dibanding sewaktu menetap di Natuna. Baitusen bekerja dengan penuh semangat. Daerah tangkapan siput dan kerangnyapun semakin hari semakin jauh. Semangat Baitusen untuk merubah nasib keluarganya semakin besar takkala Mai Lamah mulai mengandung. Ia tak ingin anaknya nanti menderita seperti yang pernah ia rasakan bersama istrinya. Pada suatu ketika tanpa sengaja, Baitusen menemukan lubuk teripang yang berisi ribuan ekor teripang. Para tetangga menyarankan Baitusen untuk mengeringkan teripang teripang itu dan menjualnya kepada para pedagang yang datang dari Cina. Harga teripang kering di Cina sangatlah mahal. Karena itulah para pedagang Cina bersedia membelinya dengan harga tinggi. Apa yang dikatakan tetangga Baitusen bukanlah isapan jempol belaka. Baitusen memperoleh banyak uang dari hasil penjualan teripang keringnya. Dalam waktu sekejap, Baitusen dan Mai Lamah berubah menjadi orang kaya di Pulau Bunguran. Semenjak itu, Baitusen tak pernah lagi mencari siput dan kerang, Ia terus memburu teripang setiap hari. Uang yang diperolehnya dipergunakannya untuk membeli perahu yang lebih besar. Karena nasibnya yang mujur, Baitusen selalu memperoleh teripang dalam jumlah besar. Hanya dalam waktu singkat, Baitusen dan Mai Lamah terkenal sebagai pedagang teripang yang kaya raya. Kekayaan yang diperoleh suaminya, rupanya membuat Mai Lamah lupa daratan. Bukan hanya dandanannya yang berubah bak seorang nyonya, perangainyapun ikut berubah. Mai Lamah kini bukanlah Mai Lamah yang dulu. Ia berubah menjadi seorang wanita yang sangat sombong dan kikir. Mata hatinya seakan tertutupi oleh silaunya harta. Ia bukan hanya menolak tetangganya yang datang meminta bantuannya, melainkan juga menghina mereka. Teguran Baitusen agar Mai Lamah merubah sikapnya sama sekali tak dihiraukannya. Para tetangga mulai menjauh dari Baitusen dan Mai Lamah. Mereka enggan untuk sekedar bertegur sapa dengan suami istri itu. Meski demikian Mai Lamah tak jua berubah. Ia justru merasa beruntung tak ada lagi orang yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan. Hari berganti hari, waktu berjalan begitu cepat. Tak terasa tibalah saatnya Mai Lamah untuk melahirkan. Baitusen merasa sangat bingung ketika istrinya itu berteriak teriak kesakitan. Segera saja Baitusen meminta pertolongan kepada para tetangga. Rasa sakit hati membuat tak seorangpun di Pulau Bunguran yang mau menolong, bahkan dukun beranakpun menolak untuk menolong Mai Lamah. Baitusen sungguh tak tega melihat Mai Lamah kesakitan. “Ayolah kita berangkat ke pulau seberang ,dik..”, katanya kepada Mai Lamah. “Abang dengar disana ada seorang dukun beranak…”, tambahnya lagi sambil memapah Mai Lamah. Meski sedang menahan rasa sakit yang luar biasa, Mai Lamah masih saja teringat akan harta bendanya. “Jangan lupa bawa semua emas kita, bang..”, katanya kepada suaminya. Baitusen menurut saja kata kata istrinya. Ia segera mengambil semua emas mereka dan kembali memapah Mai Lamah ke perahu. Baitusen mulai mendayung perahunya. Arus air dari arah pulau yang dituju membuat perahunya berat untuk dikayuh. Belum lagi emas yang mereka bawa membuat perahu itu semakin terasa berat. Meski Baitusen telah mendayung dengan sekuat tenaga, perahunya hanya melaju perlahan. Semakin ke tengah laut, ombak yang datangpun semakin besar. Baitusen mulai kehabisan tenaga. Air laut yang masuk ke dalam perahu membuat Mai Lamah menjerit ketakutan. “Awas bang… kita bisa tenggelam…”, teriaknya panik. Ketakutan Mai Lamah segera menjadi kenyataan. Air laut yang masuk ke dalam perahu semakin deras dan akhirnya membuat perahu itu tenggelam. Legenda Pulau Senua Tubuh Baitusen dan Mai Lamah hanyut terbawa gelombang air laut dan terdampar di pantai Bunguran Timur. Angin kencang dan hujan turun dengan derasnya ketika tubuh sepasang suami istri itu tiba di pantai. Tak terduga kilat menyambar tubuh Mai Lamah yang berbadan dua itu berkali kali dan merubahnya menjadi batu. Seiring berjalannya waktu, batu jelmaan tubuh Mai Lamah bertambah besar dan menjadi sebuah pulau. Oleh masyarakat sekitar pulau yang terletak di ujung Tanjung Senubing, Bunguran Timur itu dinamakan Senua yang berarti satu tubuh berbadan dua. Saat ini Pulau Bunguran terkenal sebagai pulau sarang burung walet yang konon merupakan jelmaan dari perhiasan yang dikenakan Mai Lamah. Pesan moral dari Legenda Pulau Senua adalah janglah menjadi orang yang sombong dan kikir. Kita membutuhkan orang lain dalam kehidupan kita. Oleh karenanya bertingkah lakulah yang baik agar bisa diterima oleh masyarakat. Baca legenda terbaik kami lainnya Cerita Legenda Di Indonesia Asal Muasal Sungai KawatCerita Dongeng Singkat Fabel Tupai dan Ikan GabusContoh cerita rakyat pendek dari Nusa Tenggara TimurContoh Cerpen Anak Dari Legenda Nusa Tenggara TimurCerita Dongeng Anak Pendek Legenda Sari BulanKumpulan Cerita Legenda Dari Nusa Tenggara Barat Batu GologKumpulan Cerita Rakyat Indonesia dari BaliDongeng Anak Indonesia Gede Gusti PasekanCerita Legenda Indonesia – Dongeng Rakyat Yogyakarta Terbaik KATA PENGANTARAlhamdulillah hirobbil „alamin segala puji bagiALLAH SWT Tuhan semesta alam atas karunia yangtelah ia berikan sehingga penulis bisa menyusun E-Book ini dengan sebaik-baiknya. E-book yangberjudul “Mutiara Nusa Laut” ini dibuat untukmemenuhi salah satu tugas Simulasi KomunikasiDigital oleh Ibu Habibah. E-Book yang berjudul“Mutiara Nusa Laut” Ini dalam penyusunannyapenulis melibatkan berbagai pihak, oleh karena itupenulis mengucapkan banyak terimakasih atassegala dukungan yang diberikan untukmenyelesaikan makalah telah disusun secara maksimal oleh penulis,akan tetapi penulis sebagai manusia biasa, sangatmenyadari bahwa E-Book ini masih mempunyaibanyak kekurangan dan jauh dari kata penulis sangat mengharapkan kritik dansaran yang membangun dari pembaca. Serta E-Bookini bertujuan untuk menambah wawasan dan ilmuserta untuk mempermudah pembaca memperolehinformasi secara cepat karena E-book ini berisikanrangkuman atau resume. I1 Mutiara Nusa LautDAFTAR ISIKATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .1DAFTAR ISI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .2BAB I Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Tujuan Penulisan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Manfaat Penulisan. . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7BAB II Profil MARTHA CHRISTINA TIAHAHU. . . . . . Kisah Perjuangan Martha Christina Tiahahu.. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Keistimewaan Martha Christina Tiahahu. . 16BAB III Kesimpulan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Sumber . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 23BAB 1 Latar BelakangPahlawan Nasional adalah gelar penghargaan tingkattertinggi di Indonesia. Gelar anumerta ini diberikanoleh Pemerintahan Indonesia atas tindakan yangdianggap heroik – didefinisikan sebagai "perbuatannyata yang dapat dikenang dan diteladani sepanjangmasa bagi warga masyarakat lainnya" – atau "berjasasangat luar biasa bagi kepentingan bangsa dannegara" Kementerian Sosial Indonesia memberikantujuh kriteria yang harus dimiliki oleh seorangindividu, yakni Warga Negara Indonesia yang telahmeninggal dunia dan semasa hidupnya1. Telah memimpin dan melakukan perjuanganbersenjata atau perjuangan politik atau perjuangandalam bidang lain mencapai / merebut /mempertahankan / mengisi kemerdekaan sertamewujudkan persatuan dan kesatuan Telah melahirkan gagasan atau pemikiran besaryang dapat menunjang pembangunan bangsa dannegara. I3 Mutiara Nusa Laut3. Telah menghasilkan karya besar yangmendatangkan manfaat bagi kesejahteraanmasyarakat luas atau meningkatkan harkat danmartabat bangsa Pengabdian dan Perjuangan yang dilakukannyaberlangsung hampir sepanjang hidupnya tidaksesaat dan melebihi tugas yang Perjuangan yang dilakukan mempunyaijangkauan luas dan berdampak Memiliki konsistensi jiwa dan semangatkebangsaan/nasionalisme yang tinggi. Memilikiakhlak dan moral yang Tidak menyerah pada lawan/musuh Dalam riwayat hidupnya tidak pernahmelakukan perbuatan tercela yang dapat merusaknilai perjuangannya. Pemilihan dijalankan dalamempat langkah dan harus mendapatkanpersetujuan pada setiap tingkatan. I4 Mutiara Nusa LautSebuah proposal dibuat oleh masyarakat di kota ataukabupaten kepada wali kota atau bupati, yangkemudian harus membuat permohonan kepadagubernur di provinsi tersebut. Gubernur kemudianmembuat rekomendasi kepada Kementerian Sosial,yang kemudian diteruskan kepada Presiden, yangdiwakili oleh Dewan Gelar; dewan tersebut terdiri daridua akademisi, dua orang dari latar belakang militer,dan tiga orang yang sebelumnya telah menerimasebuah penghargaan atau gelar. Pada langkah terakhir,pemilihan dilakukan oleh Presiden, yang diwakili olehDewan, yang menganugerahi gelar tersebut padasebuah upacara di ibu kota Indonesia Jakarta. Sejak2000, upacara diselenggarakan setiap Hari Pahlawanpada tanggal 10 November. Kerangka undang-undanguntuk gelar tersebut awalnya menggunakan namaPahlawan kemerdekaan Nasional yang dibuat padasaat dikeluarkannya Dekret Presiden No. 241 Tahun1958. Gelar pertama dianugerahi pada 30 Agustus 1959kepada politisi yang menjadi penulis bernama AbdulMuis, yang wafat pada bulan sebelumnya. Gelar inidigunakan saat pemerintahan Sukarno. KetikaSuharto berkuasa pada pertengahan 1960-an gelarterbut berganti nama menjadi Pahlawan Nasional. I5 Mutiara Nusa LautGelar khusus pada tingkat Pahlawan Nasional jugadianugerahkan. Pahlawan Revolusi diberikan padatahun 1965 kepada sepuluh korban peristiwaGerakan 30 September, sementara Sukarno danmantan wakil presiden Mohammad Hatta diberikangelar Pahlawan Proklamator pada 1988 karena peranmereka dalam membacakan ProklamasiKemerdekaan pria dan 15 wanita telah diangkat sebagaiPahlawan Nasional, yang paling terbaru adalahArnold Mononutu, Baabullah, Machmud SinggireiRumagesan, Raden Mattaher,Soekanto Tjokrodiatmodjo, dan Sutan MohammadAmin Nasution pada tahun tersebut berasal dari seluruhwilayah di kepulauan Indonesia, dari Aceh di bagianbarat sampai Papua di bagian timur; Untuk kalipertama Maluku Utara dan Papua Barat memilikiPahlawan Nasional pada tahun 2020, sementaraKalimantan Timur dan Kalimantan Utara samasekali belum memiliki Pahlawan Nasional. I6 Mutiara Nusa Tujuan PenulisanTujuan utama saya membuat E-Book ini adalah Agaranak bangsa zaman sekarang dapat kembaimengenal sosok pejuang yang telah berjasa untukindonesia dan untuk memberitahukan kepadapenerus bangsa yang belum mengetahui salah satutokoh pahlawan bangsa yang sangat pemberani danberjasa semasa hidupnya. Tujuan lain saya membuatE-Book ini adalah untuk memenuhi tugas pelajaranSimulasi Komunikasi Digital pada Materi Manfaat PenulisanDalam penulisan makalah ini sangat bermanfaatbagi kami semua dalam hal mengetahui sejarahtentang Perjuangan Salah satu tokoh PahlawanNasional yatitu Martha Christina Tiahahu,Gerilyawan dari Maluku yang wafat saat ditahanBelanda. E-Book ini sendiri juga akan membahas danmemberikan tambahan ilmu pengetahuan mengenaiKisah Perjuangan Martha Christina Tiakalah Tulisanini akan membantu pembaca Kembali mengenal danmengenang pengorbanan serta mengetahui nilaijuang yang telah diberikan dan dikorbankan selamamasa hidup Martha Christina Tiahahu I7 Mutiara Nusa LautBAB 2 Profil MARTHA CHRISTINA TNama Lengkap Martha Christina TiahahuAlias MarthaProfesi Pahlawan NasionalTempat Lahir Nusa Laut, MalukuTanggal Lahir Sabtu, 4 Januari 1800Gugur Laut Banda, 2 Januari 1818Warga Negara IndonesiaBIOGRAFIMartha Christina Tiahahu adalah Pahlawan Nasionalperempuan pertama yang gugur di medan perangsaat bertempur melawan Belanda demimempertahankan tanah Maluku yang kaya akanhasil bumi. Ia lahir di Nusa Laut, Maluku, 4 Januari1800 dan dibesarkan seorang diri oleh ayahnya,Kapitan Paulus Tiahahu yang merupakan kawan baikdari Thomas Mattulessi atau Kapitan kecil, perempuan yang akrab disapa MarthaChristina ini sering mengikuti ayahnya dalam rapatpembentukan kubu-kubu pertahanan I8 Mutiara Nusa Lauthingga pada akhirnya di usia yang ketujuh belastahun ia turut andil dalam pertempuran melawanBelanda di desa Ouw, Ullath, pulau Saparua. Dalampertempuran itu, ia memimpin pasukan perangwanita dan mengobarkan semangat juang padapasukan agar terus ikut mendampingi pasukan laki-laki dalam perebutan wilayah Maluku dari penjajahhanya berbekal bambu runcing dengan ikat kepalamelingkar di dengan para pejuang tanah Maluku yanglain, Martha Christina cukup membuat kerepotanBelanda. Saat itu, pimpinan Belanda, Richemont,tewas tertembak dalam pertempuran membuatBelanda semakin sengit dalam melancarkan persenjataan lengkap, pasukan Indonesiaberhasil dipukul mundur dan beberapa pentolanpasukan ditangkap untuk dijatuhi hukuman matitermasuk ayah Martha Christina, Kapitan PaulusTiahahu. Mendengar kabar eksekusi yang akandilakukan Belanda terhadap ayahnya, MarthaChristina berusaha untuk membebaskan ayahnyadari hukuman yang dijatuhkan. I9 Mutiara Nusa LautNamun usahanya sia-sia, ayah Martha Christinameninggal dalam eksekusi yang dilakukan Belandaterhadap beberapa pejuang Indonesia di tanahMaluku yang berhasil ayahnya, Martha Christina digiringbersama pejuang lainnya yang tertangkap untukdipekerjakan secara paksa di perkebunan kopi yangada di pulau Jawa. Namun, dalam perjalanan menujupulau Jawa, tepatnya di kapal Eversten, MarthaChristina melanjutkan aksi pemberontakannyaterhadap Belanda dengan aksi mogok makan danmogok pengobatan. Dalam aksinya tersebut,akhirnya Martha Christina meninggal di perjalananmenuju pulau Jawa pada tanggal 2 Januari kemudian dibuang di laut Banda dannamanya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasionalpada tahun 1969. Berkat pengorbanannya tersebut,pemerintah Maluku membuat monumen untukmengenang jasa Martha Nasional menurut SK Presiden RI 1969, tanggal 20 Mei 1969I10 Mutiara Nusa Kisah Perjuangan MarthaChristina TiahahuMartha Christina Tiahahu dilahirkan di AbubuNusalaut pada tanggal 4 Januari 1800 merupakananak sulung dari Kapitan Paulus Tiahahu dan masihberusia 17 tahun ketika mengikuti jejak ayahnyamemimpin perlawanan di Pulau Nusalaut. Padawaktu yang sama Kapitan Pattimura sedangmengangkat senjata melawan kekuasaan Belanda diSaparua. Perlawanan di Saparua menjalar keNusalaut dan daerah sekitarnya. Pada waktu itu,sebagian pasukan rakyat bersama para raja danpatih bergerak ke Saparua untuk membantuperjuangan Kapitan Pattimura sehingga tindakanBelanda yang akan mengambil alih BentengBeverwijk luput dari perhatian. Guru Soselissa yangmemihak Belanda melakukan kontak dengan musuhmengatas-namakan rakyat menyatakan menyerahkepada 10 Oktober 1817 Benteng Beverwijk jatuh ketangan Belanda tanpa perlawanan. Sementara itu, I11 Mutiara Nusa Lautdi Saparua pertempuran demi pertempuran terusberkobar. Karena semakin berkurangnya persediaanpeluru dan mesiu pasukan rakyat mundur kepegunungan Ulath Ouw. Di antara pasukan ituterdapat pula Martha Christina Tiahahu besertapara raja dan Patih dari 11 Oktober 1817 pasukan Belanda di bawahpimpinan Richemont bergerak ke Ulath, tetapiberhasil dipukul mundur oleh pasukan kekuatan 100 orang prajurit, Meyer besertaRichemont kembali ke Ulath. Pertempuran berkobarkembali, korban berjatuhan di kedua belah pertempuran ini Richemont tertembak dan pasukannya bertahan di tanjakan negeriOuw. Dari segala penjuru pasukan rakyatmengepung, sorak sorai pasukan bercakalele. Ditengah keganasan pertempuran itu muncul seoranggadis remaja bercakalele menantang peluru adalah putri Nusahalawano, Martha ChristinaTiahahu, srikandi berambut panjang terurai kebelakang dengan sehelai kain berang kain merahterikat di kepala. Dengan mendampingi sang ayahdan memberikanI12 Mutiara Nusa Lautmenghancurkan musuh, Marta Christina telahmemberi semangat kepada kaum perempuan dariUlath dan Ouw untuk turut mendampingi kaumlaki-laki di medan pertempuran. Baru di medan iniBelanda berhadapan dengan kaum perempuanfanatik yang turut bertempur. Pertempuran semakinsengit katika sebuah peluru pasukan rakyatmengenai leher Meyer, Vermeulen Kringermengambil alih komando setelah Meyer diangkat keatas kapal Eversten. Tanggal 12 Oktober 1817Vermeulen Kringer memerintahkan serangan umumterhadap pasukan rakyat, ketika pasukan rakyatmembalas serangan yang begitu hebat ini denganlemparan batu, para opsir Belanda menyadaribahwa persediaan peluru pasukan rakyat telahhabis. Vermeulen Kringer memberi komando untukkeluar dari kubu-kubu dan kembali melancarkanserangan dengan sangkur terhunus. Pasukan rakyatmundur dan bertahan di hutan, seluruh negeriUlath dan Ouw diratakan dengan tanah, semua yangada dibakar dan dirampok Christina dan sang ayah serta beberapatokoh pejuang lainnya tertangkap dan dibawa kedalam kapal Eversten. I13 Mutiara Nusa LautDi dalam kapal ini para tawanan dari JasirahTenggara bertemu dengan Kapitan Pattimura dantawanan lainnya. Mereka diinterogasi oleh Buyskesdan dijatuhi hukuman. Karena masih sangat muda,Buyskes membebaskan Martha Christina Tiahahudari hukuman, tetapi sang ayah, Kapitan PaulusTiahahu tetap dijatuhi hukuman mati. Mendengarkeputusan tersebut, Martha Christina Tiahahumemandang sekitar pasukan Belanda dengantatapan sayu namun kuat yang menandakankeharuan mendalam terhadap sang ayah. Tiba-tibaMartha Christina Tiahahu merebahkan diri di depanBuyskes memohonkan ampun bagi sang ayah yangsudah tua, tetapi semua itu sia-sia. Tanggal 16Oktober 1817 Martha Christina Tiahahu beserta sangAyah dibawa ke Nusalaut dan ditahan di bentengBeverwijk sambil menunggu pelaksanaan eksekusimati bagi ayahnya. Martha Christina Tiahahumendampingi sang Ayah pada waktu memasukitempat eksekusi, kemudian Martha ChristinaTiahahu dibawa kembali ke dalam bentengBeverwijk dan tinggal bersama guru ayahnya, Martha Christina Tiahahumasuk ke dalam hutan dan berkeliaranI14 Mutiara Nusa Lautseperti orang kehilangan akal. Hal ini membuatkesehatannya suatu Operasi Pembersihan pada bulanDesember 1817 Martha Christina Tiahahu beserta 39orang lainnya tertangkap dan dibawa dengan kapalEversten ke Pulau Jawa untuk dipekerjakan secarapaksa di perkebunan kopi. Selama di atas kapal inikondisi kesehatan Martha Christina Tiahahusemakin memburuk, ia menolak makan pada tanggal 2 Januari 1818, selepasTanjung Alang, Martha Christina Tiahahumenghembuskan napas yang terakhir. JenazahMartha Christina Tiahahu disemayamkan denganpenghormatan militer ke Laut Surat Keputusan Presiden RepublikIndonesia Nomor 012/TK/Tahun 1969, tanggal 20Mei 1969, Martha Christina Tiahahu secara resmidiakui sebagai Mutiara Nusa Keistimewaan Martha Christina TiSosok Pahlawan Nasional wanita yang berasal dariNusa Laut, Maluku ini adalah tokoh yangsangat gigih memperjuangkan kemerdekaan tempatasalnya. Bahkan aksi pemberontakansudah dilakukannya saat masih berusia remaja,siapa lagi kalau bukan Martha Christina gadis pemberani, Martha tak pernah takutkepada penjajah, sekalipun nyawanya menjaditaruhan. Untuk itu, Martha kerap disebut sebagaisrikandi dari tanah sejarah, Martha lahir di Nusa Laut,Maluku pada 4 Januari 1800. Martha adalah putrisulung dari Kapitan Paulus Tiahahu yang dikenalsebagai salah satu pemimpin tentara rakyat dari National Geographic Indonesia, meskidengan usia yang begitu muda, Martha memilikireputasi yang mampu membuat musuh bergidikketakutanMeski mampu membuat musuh ketakutan,penampilan Martha sehari-hari tidak ada yangmencolok. I16 Mutiara Nusa LautDia seperti gadis biasa. Rambutnya terurai kebelakang dengan kepala berikat sehelai kainberang Merah. Akan tetapi, dalam usia baru 17tahun, Martha telah mendampingi ayahnya angkatsenjata mengusir penjajah. Seperti saatmelindungi Pulau Nusa Laut maupun PulauSaparua pada dengan perjuangan Martha, KapitanPattimura juga ikut mengangkat senjata melawanBelanda di Saparua. Yang mana, perlawanankemudian menjalar ke Nusa Laut dan peristiwa itu, Martha aktif membakarsemangat kaum wanita setempat untuk beranimendampingi kaum laki-laki di medan kata Zacharias dalam buku MarthaChristina Tiahahu 1981, wanita muda itu sangatberpengalaman dalam pertempuran. Marthadisebutkan telah ikut bertempur melawan Belandasebanyak tiga kali. Bahkan, dari seluruhpertempuran yang diikuti Martha, semuanyadilarang oleh sang ayah. Kendati demikian,larangan itu tak digubris Mutiara Nusa Laut“Dalam suasana pertempuran bukan saja ia telahmenolong memikul senjata ayahnya, tetapi jugatelah ikut serta dengan pemimpin perangmengadakan tarian perang dan telahmemperlihatkan kecakapan, keberanian dankewibawaannya,” ujar perwira Belanda Verheul yangdikutip Zacharias. Pada pertempuran tersebut,seorang pimpinan Belanda Richemont dapatdibunuh oleh pasukan Martha. Keungulan strategimembuat pasukan Martha terus mengumandangkanpenyerangan. Belanda yang merasa kehilanganorang terbaiknya tampak tak terima. Buahnya,Belanda menurunkan pasukan penyerangan yangdipimpin oleh Vermeulen Kringer. Belanda terusmenyerang habis-habisan rakyat Maluku. Imbasnya,pertempuran sengit pun tak dapat berjatuhan dari kedua belah persediaan peluru pasukan rakyattelah habis. Sejurus dengan itu, Vermeulen Kringermemberi komando untuk keluar dari kubu-kubudan kembali melancarkan serangan dengan sangkurterhunus. Pada akhirnya, pasukan rakyat mundurdan bertahan di hutan. Lalu seluruh negeri Ulathdan Ouw diratakan dengan tanah, semua yang adadibakar dan dirampok habis-habisan. I18 Mutiara Nusa LautAyahnya, Marha, dan pejuang lainnya tertangkapdan dibawa ke dalam kapal Eversten. Merekadiinterogasi dan dijatuhi hukuman. SemangatMartha kemudian menurun ketika sang ayahmendapatkan vonis hukuman dirinya sendiri hanya mendapatkanhukuman buangan ke Jawa. Rasa sedih Marthasemakin menjadi-jadi ketika ayahnya dihukum matipada 17 November 1817. Martha pun semakinterpuruk dan jatuh sakit. Berkali-kali Marthamenolak untuk meminum obat yang diberikan olehBelanda. setali dengan itu, tubuh Martha kemudiansemakin itu, pada dini hari 2 Januari 1818, Marthamenghembuskan napas terakhirnya di tengahperairah antara Pulau Buru dan Manippa. Sebagaibentuk penghargaan atas jasanya, Marthadianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 20 Mutiara Nusa LautBAB III kesimpulanMartha Christina Tiahahu lahir di Nusa Laut,Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda,Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 tahun adalahseorang gadis dari Desa Abubu di Pulau sekitar tahun 1800 dan pada waktumengangkat senjata melawan penjajah Belandaberumur 17 tahun. Ayahnya adalah Kapitan PaulusTiahahu, seorang kapitan dari negeri Abubu yangjuga pembantu Thomas Matulessy dalam PerangPattimura tahun 1817 melawan Christina Tiahahu tercatat sebagai seorangpejuang kemerdekaan yang unik yaitu seorang putriremaja yang langsung terjun dalam medanpertempuran melawan tentara kolonial Belandadalam Perang Pattimura tahun 1817. Di kalanganpara pejuang dan masyarakat sampai di kalanganmusuh, ia dikenal sebagai gadis pemberani dankonsekuen terhadap cita-cita perjuangannya. Sejakawal perjuangan, ia selalu ikut mengambil bagiandan pantang Mutiara Nusa LautDengan rambutnya yang panjang terurai kebelakang serta berikat kepala sehelai kain berangmerah ia tetap mendampingi ayahnya dalam setiappertempuran baik di Pulau Nusalaut maupun diPulau Saparua. Siang dan malam ia selalu hadir danikut dalam pembuatan kubu-kubu pertahanan. Iabukan saja mengangkat senjata, tetapi juga memberisemangat kepada kaum wanita di negeri-negeri agarikut membantu kaum pria di setiap medanpertempuran sehingga Belanda kewalahanmenghadapi kaum wanita yang ikut berjuang. Didalam pertempuran yang sengit di Desa Ouw –Ullath jasirah tenggara Pulau Saparua yang tampakbetapa hebat srikandi ini menggempur musuhbersama para pejuang rakyat. Namun akhirnyakarena tidak seimbang dalam persenjataan, tipudaya musuh dan pengkhianatan, para tokoh pejuangdapat ditangkap dan menjalani hukuman. Ada yangharus mati digantung dan ada yang dibuang kePulau Jawa. Kapitan Paulus Tiahahu divonis hukummati tembak. Martha Christina Tiahahu berjuanguntuk melepaskan ayahnya dari hukuman mati,tetapi ia tidak berdaya dan meneruskanbergerilyanya di hutan, tetapi akhirnya tertangkapdan diasingkan ke Pulau Jawa. I21 Mutiara Nusa LautDi Kapal Perang Eversten, Martha Christina Tiahahumenemui ajalnya dan dengan penghormatan militerjasadnya diluncurkan di Laut Banda menjelangtanggal 2 Januari 1818. Untuk menghargai jasa danpengorbanannya, Martha Christina Tiahahudikukuhkan sebagai Pahlawan KemerdekaanNasional oleh Pemerintah Republik Christina TiahahuLahir 4 Januari 1800 Abubu, Nusa Laut, Maluku,Hindia BelandaMeninggal 2 Januari 1818 umur 17 Laut Banda,Maluku, IndonesiaMonumen patung di Ambon, Maluku; patung diAbubuPekerjaan GerilyawanTahun aktif 1817Penghargaan Pahlawan Nasional IndonesiaMartha Christina Tiahahu lahir di Nusa Laut,Maluku, 4 Januari 1800 – meninggal di Laut Banda,Maluku, 2 Januari 1818 pada umur 17 Mutiara Nusa Sumber christina-tiahahuI23 Mutiara Nusa LautBiodata penulisNAMA LENGKAp vici fathir susiloEmail [email protected]akun instagram vicifathir68blog Riwayat pendidikanASAL SD SD NEGERI 111 PEKANBARUASAL SMP SMP NEGERI 8 PEKANBARUASAL SMA/SMK SMK NEGERI 4 PEKANBARU BUKU DAN TAUN TERBIT1. Dengarkan curhatku 20192. Antologi puisi rindu tak bertitik 20203. Antologi cerpen angan di atas pena 2021Mutiara NUSA LAUT VICI FATHIR SUSILO

cerita rakyat dari nusa laut