CaraMembuat Kolak Pisang Ubi Kolang-Kaling: Didihkan air, masukkan daun pandan dan kolang-kaling. Masak sebentar. Masukkan ubi, gula merah, gula pasir, dan garam. Masak sampai semua bahan empuk. Masukkan pisang, didihkan kembali. Masukkan santan, aduk rata. Setelah tercampur rata, angkat dan sajikan. 4 dari 8 halaman.
Kamudapat mengganti santan untuk membuat kolak dengan bahan berikut: Susu segar dan krim atau susu bubuk. Air gula merah. Air kelapa. Lihat Foto. Ilustrasi pasteurisasi sendiri susu segar, cukup pakai panci. (SHUTTERSTOCK/INNA DODOR) Kuah kolak tanpa santan dapat menggunakan susu segar, campur dengan gula merah atau gula pasir.
1 buah cabai merah - Cabai rawit - Garam secukupnya - Gula secukupnya . Cara membuat: 1. Panaskan sedikit minyak, goreng teri sampai matang angkat. 2. Masukkan bumbu halus dan daun jeruk tumis sampai harum, beri air masukkan teri, masak sampai menyusut. Koreksi rasa. 3. Siapkan daun pisang, tata nasi beri isian teri lalu gulung. 4.
Caramembuat: 1. Kupas dan potong pisang menjadi beberapa bagian, siapkan kulit lumpia. 2. Letakkan irisan pisang dan gula merah pada kulit lumpia. 3. Lipat dan gulung. Kemudian goreng hingga berwarna kuning keemasan. Angkat dan tiriskan. 4. Taburi dengan keju parut dan susu kental manis.
caramembuat uli ketan gula merah. Share 0. previous post. cara membuat uli gemblong. next post. cara membuat pisang uli goreng. CaraBuat. Related posts. cara membuat tempe isi mercon. CaraBuat October 29, 2021 October 29, 2021. cara membuat kentang goreng empuk. CaraBuat August 21, 2021 August 21, 2021.
cara membuat kue lapis tepung beras rose brand takaran gelas. Sepertinya Anda menggunakan alat otomatisasi untuk menelusuri situs web kami. Mohon verifikasi bahwa Anda bukan robot Referensi ID bb6e5164-0a31-11ee-8993-454664586961 Ini mungkin terjadi karena hal berikut Javascript dinonaktifkan atau diblokir oleh ekstensi misalnya pemblokir iklan Browser Anda tidak mendukung cookie Pastikan Javascript dan cookie diaktifkan di browser Anda dan Anda tidak memblokirnya.
Kue cucur sangat populer di Jakarta. Pasalnya, kue tradisional bercita rasa manis ini memang berasal dari kue cucur terbuat dari gula merah, sehingga rasa manisnya cenderung khas. Namun, selain gula merah, kue cucur bisa dipadukan dengan gula pasir atau gula putih, lho. Rasanya tetap manis dan legit di lagi gak ada stok gula merah di rumah, tak ada salahnya membaut kue cucur dengan gula pasir. Resep kue cucur gula pasir berikut ini bisa jadi panduan Kue Cucur Gula PasirIlustrasi tepung ketan 125 gram tepung beras 100 gram gula pasir 30 gram tepung terigu protein sedang 200 ml air 2 lembar daun pandan, ikat simpul sejumput garam minyak goreng secukupnya Cara MembuatIlustrasi mengaduk adonan Media Siapkan panci di atas kompor, lalu tuang air. Rebus air bersama gula pasir dan daun pandan hingga larut merata. Jika sudah, segera saring dan biarkan menghangat. Campurkan tepung beras bersama tepung terigu dan garam. Tuang larutan gula sedikit demi sedikit ke dalam campuran tepung. Uleni adonan tepung sampai tercampur merata. Pastikan gak ada adonan yang masih menggumpal. Pukul-pukul adonan selama 30 menit sambil terus dituangi larutan gula sampai habis. Diamkan adonan selama 40 menit. Siapkan wajan cekung kecil di atas kompor. Kemudian, tuang minyak dan panaskan sebentar. Tuang adonan cucur ke dalam wajan. Siram-siram dengan minyak panas sampai ke cucur mengembang dan bersarang. Putar-putar bagian tengah kue cucur menggunakan tusuk sate hingga adonan yang masih mentah keluar. Siram kembali dengan minyak, lalu balik. Masak kue cucur hingga matang merata, lalu angkat dan tiriskan. Tuang kembali adonan sampai habis. Kue cucur gula pasir siap disajikan, deh! Baca Juga Cara Membuat Kue Cucur Gula Merah yang Manis, Cek Tipsnya Juga, yuk! Tips Membuat Kue Cucurilustrasi kue cucur gula pasir Adonan kue cucur harus diuleni sampai merata. Kamu bisa memukulnya pelan sampai halus. Cara ini dilakukan supaya udara yang ada di dalam adonan gak keluar lagi. Mendiamkan adonan juga penting. Diamkan adonan selama 30 menit hingga sejam supaya hasilnya berserat saat digoreng. Gunakan wajan cekung kecil untuk hasil kue cucur yang cantik. Kalau terlalu besar, bentuk kue gak akan menarik. Wajan cekung kecil juga bisa meminimalisir gosong. Kue cucur gula pasir terasa manis dan legit di lidah. Dinikmati saat hangat tentu akan lebih sedap, apalagi kalau ditemani secangkir teh atau kopi hangat. Yuk, praktikkan resep kue cucur gula pasir untuk camilan sehari-hari! Baca Juga 5 Tips Membuat Kue Cucur Mengembang dan Berserat, Perhatikan Adonan
5 Resep Lotek Rumahan yang Segar dan Menyehatkan, Mudah Dibuat/Foto Getty Images/iStockphoto/Ika Rahma Jakarta - Lotek adalah makanan khas Sunda yang menyehatkan. Hal ini karena lotek terbuat dari beberapa sayuran segar yang tidak hanya menawarkan cita rasa lezat, tetapi juga kesehatan untuk tubuh, Bunda. Biasanya, makanan khas Sunda yang satu ini terbuat dari sayuran hijau seperti kangkung, kembang kol yang direbus, dan juga taoge. Bunda juga bisa menambahkan sayuran lainnya seperti bayam dan kacang panjang. Proses pembuatannya juga tidak begitu sulit. Oleh karena itu, Bunda juga bisa mencoba membuatnya sendiri di rumah untuk santapan keluarga. 5 Resep lotek rumahan Nah, untuk membantu Bunda membuat lotek sendiri di rumah, berikut adalah beberapa resep lotek ala rumahan yang bisa Bunda ikuti 1. Resep lotek ala rumahan Dirangkum dari buku Resep Masakan Ndeso karya Tim Ajarmasak, berikut adalah resep lotek ala rumahan. Bahan 1 ikat bayam, siangi dan rebus Taoge, rendam air mendidih 1/2 kol, iris halus 2 buah ketupat, potong menyilang Kerupuk untuk taburan, secukupnya Bumbu halus 3 sdm kacang tanah, goreng 1/2 sdm gula merah 1 buah cabai rawit sesuai selera 1 siung bawang putih 1 sentimeter kencur 1 lembar daun jeruk, buang batangnya 2-3 sdm air asam jawa 1/2 sdt garam Cara membuat Siapkan cobek atau ulekan. Ulek cabai rawit, kencur, bawang putih, daun jeruk, dan garam sampai halus. Masukkan kacang tanah, ulek kembali sampai halus. Tambahkan gula merah, ulek sampai halus. Cairkan bumbu dengan 2-3 sdm air asam jawa. Aduk sampai halus. Kemudian, masukkan bayam, taoge, kol, ketupat, dan tempe goreng, aduk semua bahan hingga tercampur rata. Tambahkan bakwan goreng dan taburi dengan kerupuk. Setelah itu, sajikan. 2. Resep lotek khas Sunda Bahan 2 ikat kangkung 1/4 buah kol 1 buah labu siam 2 ikat kacang panjang 1/4 buah nangka muda 100 gram taoge 1/4 kilogram kentang, rebus sampai matang Bumbu yang dihaluskan 100 gram kacang tanah, sangrai 5 buah cabai merah 1 ruas kencur 1 sdm air asam jawa 1/2 sdt garam 2 sdm gula merah 1/2 sdt terasi Cara membuat Cuci bersih sayuran, potong-potong agak kasar. Rebusan sampai matang. Atur di atas piring bersama kentang rebus. Campurkan bumbu halus dengan sedikit air matang. Setelah itu, siramkan ke atas sayuran. 3. Resep lotek Bandung Bahan 100 gram kangkung, siangi dan rebus 100 gram taoge, buang ekornya dan seduh 100 gram kol, iris kasar dan rebus Bahan saus kacang 50 gram kentang, rebus dan haluskan 1 1/2 sdm gula merah 1 1/2 sdt garam 150 gram kacang tanah kulit, digoreng dan haluskan 2 sdm air asam dari 2 sdt asam jawa dan 2 sdm air 200 ml air panas Bumbu yang dihaluskan 4 buah cabai merah 2 buah cabai rawit 3 butir bawang merah 2 siung bawang putih 6 sentimeter kencur Cara membuat Saus Campur kentang, gula merah, dan garam. Aduk sampai merata. Setelah itu, tambahkan kacang tanah, air asam, dan bumbu yang dihaluskan. Aduk sampai merata. Masukkan air panas dan aduk kembali sampai merata. Atur sayuran dalam piring. Setelah itu, siram dengan saus kacang dan sajikan. 4. Resep lotek sayuran Bahan 100 gram bayam, petik daunnya 100 gram taoge, buang akarnya 100 gram kacang panjang, potong-potong 100 gram kol, iris kasar 100 gram wortel, iris seperti batang korek api 100 gram mentimun, potong-potong 4 buah lontong, siap saji dan potong-potong 50 gram kerupuk sagu putih goreng Bawang merah goreng secukupnya Bahan sambal lotek yang dihaluskan 200 gram kacang tanah 1 sdt cabai rawit iris 1 sdm bawang putih iris 1 sdt terasi bakar 1 sdt kencur iris 1 sdt garam Bumbu lain 1 lembar daun jeruk purut iris halus 1 sdm gula merah 1 sdm air asam 50 ml air Cara membuat Rebus semua sayuran hingga matang, kecuali kol dan mentimun, tiriskan. Campur bumbu yang dihaluskan dan bumbu lain, aduk sampai merata. Larutkan dengan air panas dengan kekentalan yang cukup. Campur semua sayuran dan lontong dengan bumbu lotek. Aduk sampai merata. Letakkan di dalam piring saji, lengkapi dengan ditaburi kerupuk sagu putih dan bawang goreng. 5. Resep lotek sederhana Bahan Kangkung secukupnya, siangi Kacang panjang secukupnya, potong-potong Labu jipang secukupnya, potong-potong Mentimun secukupnya, potong-potong Taoge secukupnya Air dingin Bumbu kacang 7 sdm kacang tanah, goreng 2 siung bawang putih utuh, goreng 8 buah cabai rawit 1 1/2 sdt garam 1 1/2 sdt terasi matang 5 sdt gula merah, cairkan dengan sedikit air 1 sdm asam jawa, cairkan Bahan pelengkap Bawang goreng Kerupuk kanji Cara membuat Kukus atau rebus sayuran sebentar kecuali mentimun sampai matang. Jaga agar tidak sampai terlalu layu. Setelah itu, angkat dan siram dengan air dingin. Setelah itu, tiriskan. Siapkan seluruh sayuran di atas piring saji. Siram dengan saus/bumbu kacang. Taburi bawang goreng dengan kerupuk. Nah, itulah beberapa resep lotek ala rumahan yang bisa bikin di rumah. Tidak begitu sulit, bukan, Bunda? Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! Saksikan juga video resep biskuit stik yang ada di bawah ini, ya, Bunda. asa
Hai selamat pagi semuanya, jadi di pada pagi hari ini aku bakal kasih tahu kalian bagaimana sih proses pembuatan gula merah itu? Tentunya semua orang mengetahui tentang gula merah ini, yups betul sekali gula merah/gula Jawa ini berasal dari daerah Jawa dan di produksi asli oleh orang Jawa. Aku ingin berbagi proses pembuatan gula merah ini supaya kalian tahu ya teman-teman, jadi kalian tidak hanya tinggal makan saja, Kalian harus tahu bagaimana proses pembuatan gula merah ini, dan jika kalian berminat membuatnya kalian dapat menggunakan mesin gula semut ini. Gula merah ini juga banyak digunakan dalam berbagai macam sajian minuman seperti pada es cendol dawet, es kelapa, dan minuman lainnya. Namun sebenarnya gula ini berbentuk padat, karena banyak aneka makanan/minuman yang mengharuskannya untuk memproduksi gula merah cair, Jadi gula merah ini pun dapat diproduksi dalam bentuk cair, yuk langsung aja kita ke proses pembuatan gula merah ini. Namun sebelum kalian akan benar-benar berlanjut ke proses pembuatan gula merah ini kalian harus mengetahui terlebih dahulu sedikit mengenai gula merah serta sejarahnya. Kalian juga dapat membaca manfaatnya setelah kalian membaca proses pembuatannya ini Yuk di simak penjelasannya di bawah dengan seksama ya temen-temen, supaya kalian tidak salah paham dengan apa yang kalian baca hanya separuh. Apa Itu Gula? Gula merupakan suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditas perdagangan utama. Gula ini juga paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Biasanya gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis dan keadaan makanan atau minuman. Apa Itu Gula Merah? Gula aren atau Gula merah adalah pemanis yang terbuat dari nira yang berasal dari tandan bunga jantan pohon enau. Gula aren ini biasanya diasosiasikan dengan segala jenis gula yang sama sama terbuat dari nira, yaitu cairan yang dikeluarkan dari bunga pohon dari keluarga palma, seperti kelapa, aren, dan siwalan. 1. Proses Pengambilan Nira Proses pengambilan nira ini diawali dengan pengetokan/pemukulan tangkai tandan bunga mulai dari pangkal pohon hingga ke arah tandan bunga. Hal tersebut dapat kalian lakukan selama satu bulan ataupun sampai bunganya berguguran. Kamu juga dapat membuatnya sendiri di rumah dengan menggunakan mesin gula semut ini Diawali dengan rentang waktu pada minggu pertama yakni dua kali dalam seminggu. Setelah itu dilanjutkan satu minggu sekali hingga adanya tandan bunga dari tandan yang berguguran. Proses pemukulan ini dilanjutkan untuk melemaskan pori pori atau jalur air nira yang akan keluar. Agar keluarnya lancar dan lebih deras. Setiap melakukan pengetokan diakhiri dengan mengayunkan tandan yang bertujuan untuk meratakan hasil dari pemukulan atau meratakan pelemasan jalur dari air nira. Proses pemukulan dilakukan kurang lebih 30 menit. 2. Proses Penyadapan yaitu proses pengambilan air nira dari pohonnya. Pohon enau yang siap disadap niranya ditandai dengan mengeluarkan aroma harum. Aroma itu berasal dari tanda bunga jantan yang berdampingan tumbuh dengan tanda bunga betina. Untuk mengambil air nira, biasanya pohon aren disadap dua kali sehari, yakni pada pagi dan sore hari. Nira yang diambil pada pagi hari hasilnya lebih banyak ketimbang nira yang dipanen pada sore hari. Jumlah hasil panen nira tergantung pada tingkat kesuburan tanah dan perawatannya. Jika dalam satu hari panen air nira sepuluh liter dalam satu pohon, maka pada pagi hari akan menghasilkan tujuh liter air nira, sedangkan panen sore hari menghasilkan tiga liter nira. Perlu diketahui, air nira sangat mudah menjadi masam, karena zat gula yang terkandung mudah terfermentasi oleh bakteri. Untuk mensiasati agar nira tidak mudah terfermentasi. Biasanya perajin gula merah, menggunakan satu kilogram kayu nangka yang telah dicincang seperti kripik yang direndam dalam satu liter air masak hingga kecokelatan. 3. Proses Masakan Air nira yang telah disaring ini akan direbus di atas wajan yang besar dan dengan api yang sedang. Cairan gula harus sering diaduk selama proses rebusnya. Lama pemasakan sekitar 4-5 jam, tergantung pada bentuk tungku dan besarnya api. Sebaiknya pilihlah tungku dengan dibuat dengan bentuk standar tungku hemat bahan bakar dan wadah masak yang permukaannya luas, serta kayu api yang kering. Selain kayu api, bisa dipakai sekam padi dan tandan kosong sawit. Nira aren yang sedang dimasak jangan lupa untuk sambil sesekali diaduk, agar tidak gosong dan mencegah hasil gula terasa pahit. Ketika mendidih, nira yang sedang dipanaskan ini akan mengeluarkan buih. Untuk mencegah meluapnya buih nira saat dimasak, taburkan dua butir daging buah kemiri yang telah dihaluskan pada setiap wajan. Cara lainnya adalah dapat menggunakan dua sendok minyak kelapa. Jangan lupa untuk membuang buih yang keluar saat nira sudah mendidih. Pembuangan buih ini berguna agar ketika dicetak, gula dapat mengeras dan tidak menghitam. Setelah direbus beberapa lama, cairan gula akan berubah warna secara perlahan menjadi warna cokelat. Cairan gula yang sudah berubah warna kecokelatan pun akan mengeluarkan letupan – letupan kecil seperti magma. 4. Proses Pengujian Untuk menguji apakah nira yang telh sudah bisa dicetak atau belum. Caranya larutkan sedikit nira yang dimasak ke dalam air bersih dingin. Jika air nira langsung membeku, maka gula merah siap untuk di cetak. Jika nira, belum cukup siap untuk dicetak, menyebabkan gula aren nantinya mudah berjamur. Nira yang telah menjadi cairan gula tersebut kemudian dapat dituangkan ke dalam cetakan. Cetakan dapat menggunakan bambu atau batok kelapa. Selanjutnya gula aren yang sudah membeku di cetakan, dibiarkan satu malam hingga dingin, baru bisa dibungkus. Jika gula aren dibungkus dalam keadaan panas, membuat gula menjadi lembab dan mudah berjamur. Cara tradisional membungkus gula aren biasanya menggunakan daun pisang, upih pinang, daun jati, dan perangkat alami lainnya. Akan tetapi, perajin yang lebih modern akan membungkus gula aren menggunakan plastik bertuliskan dengan merk dagangnya. Setelah itu, tunggu sampai gula merah menjadi dingin. Gula merah atau gula aren yang telah dingin dapat ditiriskan ke tempat yang terpisah untuk kemudian dibungkus dan dikonsumsi.
Gula merah atau masyarakat umum biasa menyebutnya sebagai gula aren atau gula Jawa ini ternyata diproses melalui tahapan yang panjang sebelum bisa dikonsumsi. Walau kelihatannya mudah, sebetulnya prosesnya cukup rumit. Ditambah lagi jika salah satu prosesnya tidak dilakukan dengan teliti maka hasilnya tidak akan bagus seperti yang dijual di pasaran. Dalam tulisan ini, saya akan menceritakan pengalaman bersama dengan Pak Warto, beliau merupakan salah satu pembuat gula merah di daerah Desa Lerep, Ungaran, Kabupaten Semarang. Sudah sekitar 20 tahun Pak Warto menekuni produksi gula merah untuk dapat membantu memenuhi kebutuhan pasar di Kabupaten Semarang. Selama mengikuti keseharian mengolah gula merah bersama Pak Warto, tahapan demi tahapan mulai dari persiapan sampai pemasakan, bukan hal yang mudah seperti yang dilihat di acara TV Swasta, Jejak Si Gundul atau Jejak Petualang. Ada banyak proses yang tidak bisa dipercepat atau dilewati sehingga harus benar-benar maksimal dalam setiap tahapannya. Perawatan dan pemupukan pada pohon aren Jauh-jauh hari bahkan sebelum proses pemanenan dan penyadapan pohon aren, Pak Warto mengajak saya untuk tahu bagaimana cara merawat dan memupuk pohon aren agar kualitas yang dihasilkan sangat bagus. Lokasi pohon aren milik Pak Warto memang ada di beberapa tempat yang berbeda yaitu di daerah kebunnya dekat rumah dan di dalam hutan. Pupuk kandang adalah pilihan utama yang Pak Warto gunakan agar pohon aren dapat tumbuh dan berkembang secara alami. Pemupukan biasanya dilakukan dua minggu sekali atau sebulan sekali tergantung kondisi tanah yang ada di bawah pohon aren. Pada bagian bawah pohon aren harus dibersihkan dari gulma dan tanaman yang mengganggu. Cara ini dilakukan agar proses penyerapan nutrisi untuk pohon aren bisa dimaksimalkan dan tidak ada penyakit yang menyerang pohon aren. Pemupukan ini tetap berlangsung selama pohon aren masih produktif dan tumbuh normal. Proses penyadapan Pohon aren yang sudah cukup besar akan mengeluarkan bunga yang nantinya akan disadap. Sebetulnya, gula merah bisa dibuat dari nira yang berasal dari pohon keluarga palma seperti kelapa, aren dan siwalan. Masing-masing memiliki karakteristiknya sendiri ketika sudah diolah menjadi gula merah. Pak Warto menunjukkan pohon aren yang sudah memiliki pangkal bunga yang belum mekar. Sebelumnya, beliau sudah menyiapkan tangga khusus untuk menaiki pohon aren yaitu menggunakan satu batang bambu yang dilubangi tengahnya sebagai pijakan. Memang tidak ada pengamanan ekstra atau alat keselamatan lain. Namun jika melihat pengalaman Pak Warto yang sudah puluhan tahun tentu saya tidak meragukannya lagi. Pangkal bunga tadi diikat dengan tali sehingga bisa menghambat proses pemekaran dari bunga aren. Nantinya pangkal bunga akan terjadi pembengkakan dan penumpukan sari pati makanan. Setelah beberapa lama, proses selanjutnya adalah mengiris-iris secara bertahap pada bagian tadi untuk mengeluarkan cairan gula. Cairan inilah yang disebut sebagai nira sebagai bahan utama pembuatan gula merah. Nira kemudian ditampung dalam wadah khusus terbuat dari bambu yang diikatkan agar tidak jatuh. Proses pemanenan hasil nira ini dilakukan dua kali dalam sehari, yaitu pada pagi dan sore hari. Menurut Pak Warto, pemanenan hasil sadap pada pagi hari memang selalu lebih banyak karena pada dini hari udara sekitar lebih dingin dan memacu pohon aren untuk memproduksi nira lebih banyak. Perbandingannya, pada pagi hari bisa menghasilkan sampai 10 liter nira sedangkan saat sore hari hanya 7 liter nira. Pak Warto juga bercerita bahwa masing-masing pohon dalam keluarga palma memiliki kelebihan dan kekurangannya dibedakan dari tempatnya hidup. Di dataran rendah yang lebih gersang, pohon siwalan akan lebih produktif dan hasil niranya lebih bagus. Jika di daerah pantai, pohon kelapa lebih produktif dibandingkan jenis pohon palma lainnya. Sedangkan di daerah pegunungan di atas 800 mdpl nira dari pohon aren memang lebih juara. Nira yang sudah diambil kemudian ditampung pada jerigen besar yang dapat memuat hingga 20 liter nira untuk satu jerigennya. Pak Warto sendiri memiliki 5 pohon aren yang masih produktif, dalam sehari beliau bisa menghasilkan rata-rata sekitar 50 liter nira. Gula merah di Desa Lerep/Nico Krisnanda Proses memasak nira menjadi gula merah Setelah nira didapatkan dan wadah tampungannya dikembalikan pada posisi semula, maka proses selanjutnya adalah pemasakan nira untuk menjadi gula merah. Jarak antara pemanenan dan pemasakan memang terbilang singkat karena untuk menghindari proses fermentasi oleh bakteri di dalam nira. Jika terlalu lama maka nira akan menjadi lebih asam dan hasil gula merahnya juga lebih asam. Jadi ketika Pak Warto kembali ke rumahnya, nira yang sudah didapatkan langsung diolah oleh istrinya. Nira yang siap dimasak sebelumnya disaring untuk menghilangkan kotoran yang ada di dalamnya, baru kemudian ditempatkan di dalam wajan besar di atas tungku api yang membara. Istri Pak Warto dengan lihainya mengaduk-aduk nira secara berkala agar tidak menghitam gosong. Beliau juga mengatur api agar tetap stabil selama proses pemasakan ini. Butuh waktu setidaknya empat sampai lima jam hingga nira berubah menjadi lebih kental dan berwarna kecoklatan. Gula merah di Desa Lerep/Nico Krisnanda Mencetak gula merah Proses memasaknya bisa dibilang cukup lama dan harus benar-benar diawasi karena jika sebentar saja meninggalkan proses pemasakan tersebut, maka hasil olahan gula akan menghitam. Tentu ini akan mengurangi kualitas dan harga jual dari gula merah nantinya. Istri Pak Warto sebelumnya sudah menyiapkan cetakan-cetakan yang terbuat dari batok kelapa. Ada juga yang terbuat dari bambu yang sudah dipotong-potong melingkar dan juga ada pula cetakan dari alumunium berbentuk seperti batok kelapa. Bentuk dari cetakan ini memang tidak dipermasalahkan karena nantinya gula merah dijual berdasarkan beratnya. Setelah nira benar-benar matang dan lebih mengental dari sebelumnya, maka langsung dimasukkan ke dalam cetakan dan dipindahkan ke rak khusus untuk proses pendinginan. Suhu di Desa Lerep ini bisa dibilang masih sejuk, jadi proses pendinginan dari gula merah tersebut tidak membutuhkan waktu yang lama. Gula merah yang sudah dingin akan dikeluarkan dari cetakan dan dibungkus ke dalam tempat khusus terbuat dari plastik. Nantinya Pak Warto akan membawanya ke pengepul kenalan beliau atau biasanya ada orang yang datang untuk membelinya langsung. Satu kilogram gula merah di Kabupaten Semarang dijual dengan harga Rp18 ribu sampai Rp25 ribu per kilogramnya. Namun untuk gula merah cair biasa dijual dengan harga Rp30 ribu per kilogramnya. Selama proses pembuatan gula merah ini dari awal hingga akhir, Pak Warto menggunakan teknik dan peralatan yang sederhana. Tidak ada proses yang instan atau menggunakan teknologi khusus agar lebih mudah mengolah gula merahnya. Namun begitu, cara tradisional ini dipilih Pak Warto karena sudah terbiasa dan bisa lebih menyehatkan karena membuatnya banyak bergerak. Banyak hal yang bisa dipelajari dari teknik tradisional ini dan menurut saya memang bisa menjadi pengalaman yang tidak bisa dilupakan untuk merasakan langsung proses pembuatan gula merah secara tradisional. Nico Krisnanda Nico Krisnanda seorang anak biasa yang punya mimpi besar, untuk tetap bernapas dan bisa membantu orang di sekitarnya menjadi tokoh-tokoh penting dunia!
cara membuat jipang gula merah